Peluh menetes dari sekujur wajahmu. Tangis dera air mata sudah tak nampak, sirna oleh cahaya kelabu. Matamu sayu. Memandangku penuh tanda tanya palsu. Aku ini jujur. Marilah kita bersatu, tak usah kau pikirkan mulut-mulut tetanggamu itu yang berusaha memisahkan kau dan aku. Cukup percaya dan dekap tubuhku. Kita mengulang dan bangun kembali kisah-kisah yang pernah rubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Belum Berakhir [Selesai]
Teen FictionTerkadang masa lalu itu menyesakkan. Seolah tidak ada lagi harapan untuk bangkit dan memulai kehidupan yang baru. Padahal kesempatan-kesempatan itu terbuka sangat lebar. Aku dan kamu menjadi bagian yang mampu bangkit atau sebaliknya? Jangan berha...