13 | Refleksi

34 7 0
                                    

Duduk termenung di depan cermin. Angin semilir menghantar hangatnya peluk tawa. Menatap mata itu nanar dan datar. Aku ke kanan, kamu pun ikut ke kanan. Aku tertawa, kamu pun ikut tertawa. Aku duduk bersila, kamu pun mengikuti. Kamu pencontoh ulung bak anak balita, atau jangan-jangan aku-lah yang mengikutimu? Ah, ini aku atau kamu yang mencontoh? Rupa-rupanya kita saling merefleksi. Saling pandang satu sama lain, wahai temanku. Cermin pun kalah dalam upaya merefleksi. Nyatanya dengan siapa kita duduk, itulah yang akan tercermin pada kita. 

Dunia Belum Berakhir [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang