28 | Cukup di Sini

19 4 0
                                    

Sesak ini kian menderu. Sekencang gelombang angin menyapu ombak. Pilar-pilar kaca retak, menyisakan isak tangismu yang merdu. Pandanganku hanya sebatas luasnya langit. Tapi pintamu sedalam samudra. Untuk apa lagi menangis. Air mata itu sudah kering akibat sapuan angin. Tak ada lagi sisa untukmu.

Dunia Belum Berakhir [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang