Sesak ini kian menderu. Sekencang gelombang angin menyapu ombak. Pilar-pilar kaca retak, menyisakan isak tangismu yang merdu. Pandanganku hanya sebatas luasnya langit. Tapi pintamu sedalam samudra. Untuk apa lagi menangis. Air mata itu sudah kering akibat sapuan angin. Tak ada lagi sisa untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Belum Berakhir [Selesai]
Novela JuvenilTerkadang masa lalu itu menyesakkan. Seolah tidak ada lagi harapan untuk bangkit dan memulai kehidupan yang baru. Padahal kesempatan-kesempatan itu terbuka sangat lebar. Aku dan kamu menjadi bagian yang mampu bangkit atau sebaliknya? Jangan berha...