Semerbak kopi menyeruak di indra penciumanku, sedang berselimut dingin dan ditemani manisnya sepi. Apalah arti kekasih, bila hanya kesakitan yang dirasa. Oh, ataukah merasa bahagia? Siapa dulu kekasihmu, pacar? Aku rasa tidak. Satu-satunya yang membahagiakan dan memberi hangatnya senyuman hanya Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Belum Berakhir [Selesai]
Fiksi RemajaTerkadang masa lalu itu menyesakkan. Seolah tidak ada lagi harapan untuk bangkit dan memulai kehidupan yang baru. Padahal kesempatan-kesempatan itu terbuka sangat lebar. Aku dan kamu menjadi bagian yang mampu bangkit atau sebaliknya? Jangan berha...