9. Vasco Tumbang?!

875 139 3
                                    

Ke esokan harinya, Arata bangun pagi-pagi. Di sampingnya, terlihat Youle yang masih setengah telanjang memeluk dirinya.

Memang benar tadi malam mereka berdua tidak melakukan apa-apa, namun Arata dipaksa Youle untuk melakukannya. Arata menahan Youle dan mengatakan dia tidak akan melakukannya sekarang. Mungkin masa depan nanti?! Siapa yang tau.

Setelah bangun, dia langsung beranjak berdiri dari kamar Youle dan pulang ke rumahnya tanpa pamitan karena Arata tau jika saat ini Ryu pasti sedang kesusahan di rumah.

Beberapa saat kemudian, Arata sampai di rumahnya pada jam 5 pagi.

"Ryu, suruh para maid untuk menyiapkan air hangat untukku!" Ujar Arata yang baru saja sampai di mansion nya.

"Baiklah... Tuan Muda!" Ucap Ryu.

Setelah mandi membersihkan dirinya, Arata langsung pergi ke ruang tamu dan menyuruh Ryu untuk membelikannya tindik bermotif salib 2 biji.

Tak butuh waktu lama, dalam 5 menit Ryu langsung membawa barang yang di inginkan Arata. Arata langsung memasang kedua tindik bermotif salib itu di kedua telinganya.

Karena sudah mendekati jam 7 pagi, Arata langsung bergegas untuk berangkat ke sekolah.

Kali ini, Arata tidak berangkat sekolah bersama Youle karena Arata tau jika dia pasti sudah berangkat duluan.

Sambil memainkan HPnya, Arata berjalan santai ke sekolahnya.

Terlihat, banyak siswi yang memperhatikan Arata dengan tatapan terpesona.

"Hei lihat, itu Arata Hiroshi, murid pindahan dari jepang di kelas Fashion!" Ujar salah satu gadis itu.

"Kyaaa, dia sangat tampan seperti rumornya!!" Teriak girang Siswi acak.

Arata tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan karena saat ini dia sedang fokus bermain HPnya sambil menggunakan Headphone di telinganya dan mendengarkan music.

Sesampainya di kelas, teman teman sekelasnya mulai menyapa Arata. Dia menyapa balik dan duduk di bangkunya untuk mulai mendengarkan pembelajaran pertama.

Jam sekolah telah berlalu. Tidak ada yang menarik hari ini di sekolahan. Arata memutuskan untuk pergi ke kafe terdekat sebelum pulang. Dia ingin nongkrong sebentar karena dia sedang bosan kali ini.

"Selamat Datang!!!" Ujar pelayan Kafe itu.

"Ararara, Bumjae! Ternyata kau berkerja sambilan di sini yah?!" Ucap Arata terkejut melihat Bumjae yang berkerja sambilan di kafe ini.

"Oh, Arata dari kelas Fashion! Benar! Aku sudah lama kerja sambilan disini!" Jawab Bumjae.

Kenapa Bumjae tidak memperlakukan Arata seperti anak kelas Fashion lainnya?! Itu karena dia tau sekali tentang sifat Arata.

Bumjae tau Arata itu tidak suka mencari masalah dengan orang lain sebelum dia di senggol duluan. Bumjae juga tau jika Arata hanya tertarik dengan hal-hal yang membuatnya tertarik saja.

Arata dapat melihat Vasco yang sedang nongkrong dengan anak anak Burn Knuckle dari kelas Arsitek disitu.

"Kalau begitu, Kopi Hitam 1!" Ucap Arata kepada Bumjae.

"Segera Siap!" Balas Bumjae, lalu dia mulai kembali membuat pesanan Arata.

Saat itu juga, Arata memutuskan untuk duduk bersama anak-anak dari Burn Knuckle dari kelas Arsitek karena dia sendiri tertarik dengan mereka.

Anak-anak Burn knuckle tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Mereka juga tau jika Arata bukan tipe orang yang membuat banyak masalah. Hanya saja kepribadiannya itu yang membuat mereka heran.

Lookism FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang