17. Paprika TV 2

633 107 5
                                    

Setelah keluar dari kamarnya, Arata pergi berjalan menuju ke ruang tamu untuk menemui kakaknya, yaitu Jonggun.

"Yo, Aniki! Maaf membuatmu menunggu!" Ucap Arata lalu duduk bersama Jonggun dan memberinya Rokok dan Sake.

"Aku baik-baik saja! Hem? Sake yah?! Sudah lama aku tidak merasakannya!" Ujar Jonggun llu meminum Sake dan menyalakan rokok.

"Jadi, apakah ayah menjadikanmu sebagai ahli waris dari clan keluarga kita?!" Tqny Jonggun.

Arata menyalakan rokok lalu menghembuskan asapnya "Kenapa kau harus bertanya hal yang tidak penting Aniki?! Kau tau sendiri jika aku itu tidak suka hal-hal yang merepotkan!" Balas Arata lalu mengambil sekaleng Dake dan meminummnya.

"Huhhhh! Kau ini masih sama saja seperti waktu kau masih kecil yah?!" Desah Jonggun.

"Mau bagaimana lagi, aku memiliki gen ibu! Jadi sudah tidak bisa di tolak lagi kan?!" Ujar Arata dengan kekehan kecil.

Jonggung hanya tersenyum lalu menjawab "Benar juga!" Lalu meminum Sakenya lagi.

"Sebenarnya, apa yang ingin kau bicarakan Aniki?! Kau kesini bukan hanya untuk reunian kan?!" Tanya Arata.

"Hmm... Seperti biasa. Kau tidak suka hal hal yang berbelit belit. Benar! Aku kesini untuk menawarkan sesuatu yang menarik kepadamu!"

Arata sedikit tertarik dengan arah pembicaraan Anikinya dan langsung menyeringai "Hooo?! Baiklah, aku akan mendengarkannya!" Jawabnya.

Jonggun tertawa licik lalu mengatakan tujuannya kesini.

Beberapa jam kemudian, Jonggun sudah pergi dari rumah Arata. Sebenarnya Arata memaksanya untuk tinggal disini saja, namun Jonggun mengatakan jika dia masih memiliki hal yang harus di urus.

Setelah berbicara panjang lebar dengan Jonggun, Arata memutuskan untuk pergi ke minimarket untuk membeli rokok lagi karena semua rokoknya di ambil Jonggun tadi.

Saat dia sampai di toko, dia melihat seorang yang familiar di hadapannya. Itu adalah teman sekelasnya, Kim Yui dan seorang pria yang hendak menghajar Hyung Seok.

"Oi, Apa yang kau lakukan?!" Ucap Arata.

Saat ini, Arata sedang memakai Kaos berwarna putih dan celana berwarna hitam panjang. Dia juga menunjukkan Tatto yang terlukis di seluruh tubuhnya. Seperti di kedua lengannya, di bagian leher, dan di dadanya juga terlihat sedikit karena kaos yang di pakai Arata sedikit besar.

Mendengar Arata, laki-laki yang bersama Yui itu berhenti sebelum pukulannya mengenai Hyungseok.

"Huh?! Siapa kau brengsek?!!" Bentak si pria itu.

Kim Yui yang melihat Arata langsung minder karena dia tau kejamnya Arata jika seseorang membuatnya marah.

"D-dia teman sekelasku!" Ucap Kim Yui.

"Huh, Teman sekelasmu?! Dia anak kelas satu?!" Tanya Si pria itu.

Melihat hal ini, Arata tau apa yang terjadi disini. Dia juga tau laki-laki di depannya ini adalah pacar Kim Yui.

Senyum mengerikan muncul di wajah Arata. Dia langsung menunjukkan sifat aslinya kepada semua orang di depannya.

"Hahahha!!! Ternyata keputusanku untuk pergi kesini adalah hal yang menarik!! Hahaha!" Tawa Arata yang terdengar mengerikan sambil mengangkat kedua tangannya.

Orang orang yang berada di depan Arata itu langsung minder ketakutan karena tawa Arata seperti penjahat kriminal saja.

Namun, pacar Kim Yui itu malah bertindak bodoh dengan mendekati Arata.

"Huh?! Kau berbicara tidak sopan kepadaku?! Anak-anak zaman sekarang itu tidak punya sopan santun yah?!" Ujarnya dengan sombong.

Beberapa saat kemudian, Arata bisa melihat dan mengetahui jika dompet yang di pegang pria itu adalah dompet yang pernah di berikan Kim Yui kepada Seok saat di kelas.

"Heh Kim Yui! Kau berani juga ya?! Kau berani begitu padahal kau sudah punya pacar!" Ujar blak blakan Arata.

"A...apa?!" tanya Kim Yui.

"Kemarin kau juga memberika dompet itu kepada Park Hyung Seok kan?!" Ujar Arata.

Mendengar perkataan Arata, Kim Yui langsung terkejut karen perkataan Arata.

"Kau ini bicara apa brengsek! Huft, kita pergi saja!" Kesal Kim Yui mencoba mengelak.

'Goctha!!!' Batin Arata lalu tersenyum mengerikan.

"Tunggu! Kau... Ayo ceritakan!!" Bentak pacar Kim Yui ke arahnya.

Kim Yui masih menyangkal perkataan Arata hanya terus mengatakan jika Arata berbohong.

Arata lalu menjelaskan kepada pacar Yui jika dia sedang tergila gila dengan seorang pria tampan di kelasnya dan dia selalu membawa hadiah untuknya.

Kim Yui masih mencoba mengelak namun, pada akhirnya, dia terkena bogem dari pacarnya yang membuat dia berdarah di hidungnya dan terkapan jatuh di lantai.

Tak sampai di situ, pacar Kim Yui lalu menendang tubuh Yui dan menginjak kepalanya berulang kali.

Arata yang mrlihat ini dia menjadi teringat dengan dulu ibunya yang di siksa habis habisan oleh ayah tirinya sebelum Arata bertemu dengan ayah kandungnya.

Dia bisa melihat wajah ibunya yang tersiksa dan menangis kesakitan. Namun, dia selalu tersenyum dan menahan rasa sakitnya jika di depan Arata.

Saat pria itu ingin menginjak lagi kepala Kim Yui, Arata langsung menjambak kepala pria itu dan menendang biji pelernya.

Duuaakk

Orang itu tersungkur bersujud sambil memegangi kedua selakangannya yang ditendang oleh Arata cukup keras.

Tak sampai disitu, arata lalu mengangkat kepala pria itu dan menyiksa pria itu dengan cara menendang dengan dengkul kaki kanannya berulang kali.

Seok yang melihat ini mencoba untuk menghentikan Arata namun tidak digubris olehnya dan masih melanjutkan siksaannya kepada pria itu.

Beberapa saat kemudian, Arata melepaskan kepala pria itu. Terlihat, wajahnya yang sudah hancur, giginya yang rontok di lantai dan berserakan dimana mana, banyak darah yang keluar di wajahnya, dan wajahnya yang peok akibat dengkulan keras terus menerus dari Arata.

Setelah itu, dia mengangkat tubuh pria itu lagi dengan cara menjambak kepalanya dan melemparnya di gang sempit layaknya sampah lalu Arata kembali lagi ke Minimarket.

Melihat tubuh Kim Yui yang masih terkapar sambil menahan rasa sakitnya, Arata langsung mendekatinya.

"Maaf ucapanku sebelumnya! Aku berkata seperti itu agar kau bisa sadar dengan dirimu sendiri!" Ujar Arata lalu mengambil beberapa tisu dan memeluk Kim Yui dan menyenderkannya di pangkuannya dan mengelap darah yang keluar di hidungnya.

"Kau bisa mencaci atau bahkan memukuliku besok saat di kelas karena aku yang membuatmu begini! Tapi ingat pesanku! Berubahlah dan ikuti saja kata hatimu! Sadalah sebelum semua itu terlambat!" Jelas Arata dengan senyum manis di akhir kata.

Hal ini membuat Seok terpukau dengan Arata. Lagi-lagi dia benar benar tidak dapat mengerti sebenarnya tentang Arata. Dia berpikir jika Arata itu orangnya misterius dan susah untuk dimengerti. Namun dia sangat berguna jika di saat pentibg seperti ini.

Kim Yui lalu melihat ke arah Arata seakan dia melihat seorang malaiakt tampan yang menemani dirinya dan merawatnya di surga.

Setelah kejadian itu, Arata mengantar Yui pulang ke rumahnya. Sebelum pulang, dia sempat kembali ke Minimarket karena dia lupa untuk membeli rokok.

Lookism FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang