7. Tendangan Keadilan

1K 161 6
                                    

Beberapa saat kemudian, akhirnya Hyungseok mulai tersadar dari lamunan terkejutnya dan duduk bersama semua orang.

Dia duduk di samping si gendut dan Arata. Sedangkan Arata sendiri duduk di samping Youle karena Youle sendiri yang memaksanya. Dia seperti Lem saat bersama Arata.

"Ambil ini! Aku sudah menunggu kalian berdua, hahaha!" Ucao si cungkring sambil menyodorkan alkohol.

"Ayo Chers!" Ucap semua orang kecuali Hyungseok dan Zin.

Arata yang sudah tahan dengan Alkohol karena ini adalah minuman serta energi baginya langsung mengambil gelas yang berukuran besar dan menuangkan semua alkohol ke gelas itu dan meminumnya.

"Ararara, rasanya sangat enak. Berbeda dengan Sake jepang, yah?!" Ujar Arata.

"Hahaha, benarkah?! Kalau begitu menumlah sepuasmu! Kali ini kita yang bayar!" Ujar trio bodoh.

"Maaf, aku gak bisa minum!" Ujar Hyungseok.

"Eh?! Kau nggak bisa minum?!" Tanya si gendut.

"Atau jangan jangan kau tidak kuat minum yah?!" Ujar Si cungkring sambil meminum minuman nya.

Zin masih menatap kesal ke arah Hyungseok namun meminum alkohol sangat banyak.

"Duh~ kalau begitu, aku minum juga deh!" Ucap Youle sambil menekan payudaranya ke lengan Arata.

Arata tidak begitu memperdulikan hal ini dan masih lanjut minum alkoholnya yang mengandung 90% alkohol. Ini sangat enak sampai membuat Arata berpikir jika di campur dengan Sake, pasti rasanya akan enak.

Semua meminum minuman alkohol mereka kecuali Seok yang masih gugup dengan sesuatu. Youle juga meminum alkoholnya karena dia tidak ingin image nya buruk di hadapan Arata. Sebenarnya dia sendiri tidak memiliki ketahanan tubuh dengan alkohol. Atau bisa dikatakan dia akan mabuk jika dia meminum terlalu banyak alkohol.

Heh, Seok. Aku penasaran. Sebenarnya kau tinggal dimana?!" Tanya si cungkring.

Seok dengan bingun menjawab "Hah?! Aku tinggal sendiri!" Dengan mata berkaca kaca seperti mau menangis.

"Huh, sendiri?!"

"Kenapa mukamu jadi pucat begitu?!"

"Wow!"

"Ararara..."

"Kesana yuk! Ayo kesana!"

"Boleh main?!" Tanya si gendut.

"Ahh tidak bisa. Karena aku tinggal bersama teman!"

"Teman?!" Bingung si wajah kotak.

"Temanmu siapa?! Apakah dia sekolah di sekolahan kita?!" Tanya si gendut.

"Ahh dia... Drop out, jadi gak sekolah!" Jawab Deok dengan polos yang membuat Zin dan trio bodoh itu terkejut sampai rokok di mulut mereka jatuh ke lantai.

"Dia kerjanya malam dan tidurnya pagi! Jadi jika bawa teman, dia akan terganggu!" Jelas Hyungseok sambil menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.

Sekali lagi, hal ini membuat Zin dan trio terkejut dengan perkataan dan penjelasan Hyungseok.

'Anak ini, aku tau dia bukan orang biasa, tapi...' Pikir Zin.

'Keluar sekolah dan kerja malam?!' Pikir cungkring

'Tinggal dengan anak DO?!' Batin si wajah kotak.

'Hidup macam apa itu?!' pikir si gendut ketakutan.

"Tapi bajumu besar sekali?! Suka pake baju kebesaran ya?!" Tanya Youle.

Lookism FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang