D E L A P A N

14.6K 1.4K 31
                                    

Jam dinding menunjukkan pukul 19:00 wib. Alma sudah bersiap untuk turun makan malam.

Saat melewati kamar Amira samar-samar dia mendengar percakapan Amira seperti nya sedang menelepon seseorang, karena kepo Alma pun menguping.

"Jangan berani-beraninya lo sentuhan dia sialan, kalo sampai terjadi sesuatu sama dia. Gue nggak akan tinggal diam. Camkan itu Jo,"

"Gue udah berusaha sabar ya sama lo Jo, semua yang Lo mau udah gue turutin. Tapi kali ini kalo sampai lo berani melukai dia. Lo nggak akan tau hal terduga apa yang bakal gue lakuin sama lo Jo,"

"SHUT UP, BASTARD."

Saat mendengar teriakan Amira, Alma sepong kaget dan langsung menuju lift untuk bergegas kebawah.

Sesampainya dibawah Alma langsung menuju meja makan yang sudah diisi oleh semua anggota keluarga kecuali dia dan Amira.

Saat melihat Alma mereka semua langsung tersenyum lembut dan segera meminta Alma untuk bergabung.

Tak lama setelah Alma duduk dengan posisi duduk seperti siang tadi, terdengar suara langkah kaki yang berlari dari arah lift.

"Selamat malam, mom, dad, Oma, Opa, Abang dan my Twins," sapa Amira ceria seperti biasa dan tak lupa dengan wajahnya yang ber makeup itu.

"Malam Amira," jawab Alma dengan ceria juga.

"Malam juga," balas yang lain serempak.

"Alma mau makan sama apa sayang?," Tanya Amaira.

Amira yang mendengar itu menundukkan kepalanya karena ia tidak pernah ditanya seperti itu oleh mommy nya. Tapi dia berusaha menutupi itu semua dengan senyum cerahnya.

Tapi sayang itu semua tak luput dari pandangan Alma yang duduk tepat di depannya.

Alma mengepalkan tangannya saat melihat sekilas kesedihan dimata Amira.

"Sama ayam bumbu aja mom," ujar Alma pada akhirnya dan langsung di ambilkan oleh Amaira.

Kemudian mereka semua pun makan dengan cermat yang iringin oleh celotehan tak jelas Amira yang menceritakan tentang Angkasa, yang hanya di anggap angin lalu oleh mereka kecuali ya siapa lagi kalo bukan opa Alferd sedang kan Alma hanya pura-pura mendengar lalu mengangguk agar terlihat meyakinkan, padahal mah dia juga larut dalam pemikirannya sendiri.

Anjir ini si Amira udah sampai mana dia ngebully si Aila?

Woi sistem jawab dong!!

"Tuan rumah, masih pertengkaran kecil belum sampai pada tahap pertengkaran yang dahsyat,"

Berarti masih bullyan yang kecil aja ya?

Bagus gue bakal bantu di Amiranjing eh berdosa banget aku sama kembaran sendiri hehehe Amira aja maksudnya hehehehe

Oke, gue bakal bantu si Amira buat berubah. Batin Alma penuh tekat.

Setelah makan malam selesai Alma berpamitan keseluruhan keluarga untuk kembali ke kamarnya.

Kemudian disusul oleh Algan, Bagas, Delion dan Amira.

Saat pintu lift akan tertutup, Alma melihat keempat saudara nya yang berjalan menuju lift, Alma pun langsung menahan pintu lift agar tidak tertutup.

Mereka berempat pun bergegas masuk. Dan Algan langsung berdiri di samping Alma dan menyudutkan Alma ke dinding lift agar tidak ada yang berdiri disisi Alma yang lain, membuat Bagas dan Delion cemberut.

"Terimakasih sayang," bisik Algan. Lalu dibalas dengan senyuman dan anggukan.

Sedangkan Amira yang melihat itu hanya memutar bola mata malas. Lalu memasang senyum manjanya dan buru buru bergelayut pada lengan Bagas sama Delion membuat mereka hanya pasrah dan menahan kesal.

Jadi Antagonis Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang