L I M A

16.6K 1.6K 105
                                    

Bunyi jam weker menggem ke penjuru kamar yang serba putih itu. Sedangkan Alma sang pemilik kamar sama sekali tak ter-usik sedikitpun malahan ia semakin meringkuk di bawah selimut tebal seperti bayi.

Karena sudah lama berbunyi akhirnya jam weker itu berhenti dengan sendirinya.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dengan sangat keras ah ralat bukan ketukan tapi pintu itu digedor dari luar dengan tidak berperasaan.

Mendengar gedoran pintu yang sangat keras akhirnya Alma bangun dari tempat tidur dengan kesal dan belalu membuka pintu kamarnya.

"Bisa nggak sih nggak usah gedor-gedor pintu kayak gitu, berisik tau nggak!!." Kata Alma dengan kesal Tampa melihat siapa yang menggedor pintu itu.

Sedangkan tiga orang pemuda pelaku dari itu semua melongo melihat penampilan Alma yang menurut mereka err sangat seksi.

Dengan gaun tidur tipis, rambut yang acak-acakan serta suara yang serak khar bangun tidur dan mata masih merem melek bukan hanya itu ucapan Alma juga yang mereka tidak mengerti membuat mereka tambah melongo.

"Manda, apa yang kamu katakan? Kami tidak mengerti, dan bisakah kamu berganti baju terlebih dahulu," mendengar pertanyaan itu sontak saja kedua mata Alma langsung melotot kaget.

"Heh, kenapa kalian berada disini?," Tanya alma terkejut.

"Itu tidak penting, sekarang kamu pergi mandi lalu ganti pakaian kamu dan kami tunggu dibawah," ujar salah satu dari ketiga pemuda itu yang memiliki rambut ikal serta kulit agak gelap eksotis.

Tampa mendengar jawaban Alma ketiga pemuda itu langsung pergi meninggalkan Alma yang terbengong seperti orang bodoh.
Hahahahah.

Ketiga pemuda itu masih menunggu Alma diruang tamu sambil berbincang dengan Oma Noel sedang kan opa Alferd pergi bersama tangan kanannya untuk mengurus berkas-berkas kepindahan Alma.

Selang beberapa menit Alma pun keluar dari lift berjalan menuju ruang tamu.

Melihat Alma berjalan menuju mereka, ketiga pemuda itu sempat terpesona dengan penampilan Alma yang sangat cantik dan menggemaskan.

Dengan kaos putih dilapisi switer warna senada dan rok kontak kotak cream pendek sangat pas depakai Alma.

"Ada perlu apa kalian datang kemari?." Tanya Alma pada ke-tiga pemuda itu yang tak lain adalah sahabat dari Alma asli.

Flashback

Tiga hari setelah Alma terbangun dari kritisnya.

Tiba-tiba pintu ruan rawat Alma dibuka dengan kasar dari luar, dan menampilkan tiga orang pemuda tampan dengan wajah khawatir.

Sedangkan Alma masih memasang wajah terkejut sambil mengelus dada.

"Manda, kamu baik-baik saja?," Tanya seorang pemuda tampan berambut ikal dan berkulit gelap eksotis dengan raut khawatir dalam bahasa Inggris.

"Apakah kamu membutuhkan sesuatu?," Lanjut pemuda tampan berambut cokelat potongan ala ala cowok barat yang kece.

"Alma, ayo bicaralah, jangan hanya diam saja" ujar pemuda tampan berambut abu-abu gelap dan mata yang sipit serta mukanya seperti muka Asia lebih tepatnya Korea Selatan.

Alma tetap diam sambil menatap mereka dengan bingung. Pasalnya dia tidak mengenali siapa mereka ini.

"Maaf, kalian bertiga siapa?" Tanya Alma denan bingung.

Mendengar pertanyaan Alma, mereka sontak saja terkejut.

Tak pulih dari keterkejutan mereka, pintu ruangan terbuka dan menampilkan Oma Noel dan Opa Alferd berjalan menuju mereka.

"Ken? Daniel? Nevan? Sejak kapan kalian disini?" Tanya Oma Noel heran.

"Kami baru sampai Mrs. Noel," jawab mereka bersama.

"Tapi Oma, mengapa Manda tidak mengenali kami?." Tanya pemuda yang berambut ikal
Kenneth Davin Alaskar.

"Dokter mengatakan bahwa Alma mengalami Amnesia sementara. Jadi saya harap kalian jangan terlalu memaksanya untuk mengingat karena itu berbahaya untuk nya, biarkan dia mengingat dengan sendirinya dan kita hanya perlu membimbingnya ketempat yang pernah yang mungkin sering kalian kunjungi bersama laku biarkan dia merasakan sendiri dan mengingat dengan sendirinya," jelas Oma Noel panjang lebar.

Ketiganya merasa sangat sedih karena kenangan mereka bermain dari kecil terhapus dari ingatan Alma walaupun hanya sementara tapi tetap saja sedih rasanya.

Mereka merasa gagal menjadi sehabat serta kakak untuk Alma.

Melihat tatapan sedih dari ketiga pemuda itu Alma dengan inisiatif mengajak mereka berkenalan kembali.

"Meskipun Alma tidak mengingat kalian, tapi perasaan Alma tidak bisa berbohong bahwa Alma merasa nyaman saat melihat kalian bertiga. Jadi bagaimana jika kita berkenalan lagi? Kita memulai dari awal dan seiring berjalannya waktu, semoga Alma bisa mengingatkan kenangan kita lagi, bagaimana?,"

Mendengar itu sontak saja mereka merasakan perasaan hangat.

"Baiklah, dimulai dari Aku, Kenneth Davin Alaskar kamu bisa memanggil Aku Ken" ujar Kenneth dengan semangat dan merai tangan Alma untuk berjabat tangan.

"Aku Mervori Daniel Joevannes, kamu biasanya memanggilku Niel," ujar pemuda tampan berambut cokelat melakukan hal yang sama seperti Ken.

"Nevano Bando Louis, itu nama ku biasanya kamu memanggilku Vano, dan kami biasanya memanggilmu Manda" lanjut pemuda Korea dengan lembut sambil memeluk Alma dan membelai rambutnya.

Kemudian merekapun larut dalam perbincangan hangat dan candaan dari Daniel.

Walaupun pada awalnya Alma merasa canggung tapi sering waktu ia pun mulai nyaman dan tidak jaim lagi.

Flashback end

"Kami ingin mengajakmu untuk have fun sebagai perusahaan," ujar Nevan dan di angguki oleh Ken dan Daniel.

"Huuuh baik lah aku hanya mengikuti saja"
Ujar Alma pasrah.

Lalu merekapun meninggal mansion Bessara dengan menggunakan mobil BMW milik Nevan dan tak lupa berpamitan kepada Oma Noel terlebih dahulu.
_______________________________________________

Hai gimna guys, suka nggak?

Jangan lupa follow and Vote yup guys biar aku makin semangat nulisnya dan kalo perlu share juga ke teman-temannya siapa tau temannya juga suka hehehe

Dan tak henti-hentinya aku minta maaf kalo ada typo bertebaran dimana-mana hehehe 😅

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini ya 🖤🌼

TBC.

Jadi Antagonis Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang