S E B E L A S

13.6K 1.6K 109
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
JADI SAYA MOHON BANTUAN UNTUK MENGOREKSI AGAR NANTINYA BISA DIREVISI
🤗🖤🌼

Happy reading. 🖤

_______________________________________________

Hening menyelimuti seisi kantin saat mendengar ucapan Alma yang begitu berani mengatai sang ketua TRIGON.

Saat sampai di hadapan Angkasa, Alma menatapnya dengan tatapan santai dan tidak ada takut-takut nya. Lalu Alma beralih menatap Sang protagonis Aila.

"Dia.." jeda Alma sambil menunjuk Aila. "Bilangnya nggak sengaja. Tapi adakah kata MAAF yang keluar dari mulutnya? Nggak ada. Dia cuman menangis nggakk jelas," lanjut Alma dengan menekankan kata Maaf dan di akhiri dengan senyum sinis mengejek pada Aila.

Sedangkan Aila tercengang mendapatkan Serang kata tiba-tiba dari seorang gadis yang menurutnya lebih imut darinya dan itu membuatnya kesal lalu semakin menyusut kebelakang Fadhil.

Tidak ada yang berani bersuara. Mereka semua takut-takut menanti balasan dari ketua TRIGON itu.

Apa lagi kedua Abang Alma, ia takut Alma di apa-apa kan oleh angkasa. Karena yang mereka tahu, Angkasa memiliki emosi yang sangat sulit untuk di kendalikan apabila dia sedang marah.

Sedangkan angkasa merasa ada yang aneh pada dirinya. Entah mengapa ia merasa tertarik dengan siswi yang berada didepannya ini.

"Dan buat Lo mulut cabe, jaga tu pacar Lo, bilangin kalo jalan itu liat depan jangan nunduk, kek nyari duit receh aja, trus kalo udah tau salah itu minta maaf bukannya malah nangis, dasar cengeng" kata Alma sambil menunjuk angkasa lalu ke Aila lagi.

[Poin suka pemimpin pria Angkasa Gibran Erlangga +10]

Hah, apa nih?

Alma sempat tercengang, tapi kemudian dia berlalu meninggalkan kantin sambil menarik tangan Amira yang dari tadi hanya menatapnya diam dengan apa yang dia lakukan.

Tapi tidak ada yang melihat bahwa ada sedikit kebahagiaan yang terpancar dari mata Amira saat Alma membelanya.

Alma terus menarik Amira entah kemana dan akhirnya mereka sampai taman belakang sekolah.

"Lo, bisa kembali ke kelas," ujar Alma sambil melepaskan tangan Amira yang dari tadi ia genggam.

Sedangkan Amira merasa sedikit kehilangan saat Alma melepaskan genggaman pada tangannya.

Amira menatap Alma sebentar lalu berajak meninggalkan Alma.

Saat baru beberapa langka Amira menghentikan langkahnya.

"Thanks, tapi lain kali Lo nggak usah bantuin gue, gue udah biasa," ujar Amira tanpa membalikkan badannya dan berlalu pergi.

"Gue emang nggak ada niat untuk ngebantuin Lo Amira, tapi entah kenapa gue juga ngerasain sakit saat angkasa ngehina Lo habis-habisan," lirih Alma, sambil menatap kepergian Amira.

Kemudian Alma berjalan menuju kamar mandi yang terletak tak jauh dari sana.

Ia membasuh mukanya dan mengamati pantulan wajahnya dicermin sambil memikirkan sesuatu.

Ah gue lupa, sistem 1308 tadi itu apa?

"Menjawab tuan rumah, itu adalah poin suka dari pemeran utama pria Angkasa. Dan itu tandanya dia mulai menyukai Anda tapi rasa sukanya masih 10. Jika poin suka ada di angka 10 hingga 25 berarti itu masih tahap tertarik. Jika 25 hingga 50 artinya dia mencintai anda. 50 hingga 75 itu bisa di bilang dia sudah sangat mencintai Anda dan tidak bisa hidup tanpa anda. 75 hingga 100 itu sudah masuk ke tahap paling atas ya itu berarti dia terobsesi dengan Anda, dan itu juga berlaku pada pemeran pendamping atau figuran lainnya."

Bangke lu, kenapa lu nggak bilang dari awal.

"Saya tidak memberitahu Anda karena itu tidak termasuk dalam misi. Saya sendiri sempat terhenyak kerena pemeran utama pria,"

Trus gue harus gimna sekarang. Si angkasa mulai tertarik sama gue.

"Karena ini bukan termasuk dari misi Anda, sebisa mungkin anda harus menghindari pemeran utama pria dan jangan melakukan tindakan yang membuat pemeran utama pria semakin tertarik kepada anda."

Hah, bakal repot kalo gini ceritanya. Argggggh

Alma sangat frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

Kemudian Alma memutuskan untuk kembali ke kelasnya.

Sepanjang perjalanan menuju kelas Alma merasa risih karena dari tadi sepanjang melewati koridor banyak siswa siswi yang menatap.

Setibanya di kelas pun begitu. Teman-temannya menatapnya lekat.

"Kalian kenapa sih liatin gue gitu," tanya Alma risih sambil berjalan ke bangkunya.

"Lo juga, tadi kok nggak ada di kantin," lanjut Alma bertanya kepada Zalina.

"Hehehe tadi gue kebelet BAB njir, jadi ke toilet dulu, sampe nggak sempet ke kantin, ini aja gue baru balik dari toilet. Gila perut gue sakit banget tadi," jelas Zalina nyengir kuda.

"Pantes," sahut Salsabila yang juga mendengarkan.

"Oh ya Al, lo kok berani banget ngomong kek gitu ke si angkasa?," Tanya Karin yang duduk di samping Salsabila.

Seisi kelas serentak memasang kuping ingin mendengar penjelasan Alma, kerena mereka juga penasaran sekaligus takjub. Soalnya baru kali ini ada cewek yang berani sama angkasa dan nggak ke pincut sama pesona seorang Ketua geng motor terkenal TRIGON.

"Kalian tau kan ada yang namanya ikatan batin antara kembaran, nah waktu si angkasa ngehina Amira. Gue ngerasa sakit, sesak, dan kecewa...," Lirih Alma.

"Dan disini ni disini, sesak. Sakit, gue marah, gue kecewa sama Abang-abang gue. Mereka cuma diam menyaksikan adiknya sendiri dipermalukan di depan orang banyak, terlebih lagi yang mempermalukan temennya sendiri dan mereka cuman diam malah terlihat mendukung. Walau bagaimanapun Amira itu tetap adik mereka, keluar dari rahim yang sama," lanjut Alma dengan sisa emosi saat melihat kelakuan kedua Abangnya sambil menunjuk-nunjuk dada kirinya.

"Gue tau apa yang dirasakan Amira. Karena gue kembarannya, kita pernah berbagi rahim, gue tau pasti ada alasan dari semua tingkah laku dia selama ini," Alma menatap kosong pada Karin.

"Maaf ya Al, kita nggak ngerasain jadi Lo, dan kita malah ikut menjelek-jelekkan Amira, tapi gue salut sama Lo, Lo benar-benar peduli sama kembaran Lo dan bisa ngerasain apa yang dia rasain," sahut Karin sambil menepuk-nepuk pundak Alma. Dan yang lain mengangguk setuju.

Huaaa jadi pengen punya kembaran kayak Alma

Alma sweet banget sih

Ya Allah neng Alma jadi kembaran aja sweet apa lagi jadi pasang aa Galuh.

Huuuuuuh mimpi lu

Alma yang mendengar ucapan-ucapan teman sekelasnya tertawa kecil, ia merasa bersyukur bisa berada di kelas ini, mereka sangat menyambutnya dengan baik.

_______________________________________________

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DISINI.

JANGAN LUPA FOLLOW AND VOTE YA GUYS.
🖤🌼

TBC.

Jadi Antagonis Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang