E N A M B E L A S

10.8K 1.3K 184
                                    

Suasana kantin yang sangat ramai, apa lagi ketika Amira memasuki kantin bersama kedua temannya. Regita Cahyani dan Anggun Megarani.

Itu Amira?

Iya anjir, Amira

Gila cantik banget nggak pake makeup

Iya, natural beauty banget woi

Ah percuma cantik, tapi kelakuan masih suka bully orang

Iya bener, cantik tapi No have akhlak.

Tanpa mendengarkan julitan siswa siswi itu, Amira dan kedua temannya menuju bangku yang biasanya mereka tempati, bangku tengah.

Disisi lain Alma dan ke tiga temannya juga menuju kekantin tapi, tiba-tiba ia melihat keributan dari tengah kantin.

Brak

Suara gebrakan meja menghentikan kegiatan makan dikanti dan suasana menjadi hening.

"Lo nggak ada habis-habisnya ya bully Aila," bentak Fadhil pada Amira.

Amira yang sedang makan pun sontak kebingungan, pasalnya sejak jam istirahat dimulai ia langsung beranjak menuju kantin bersama kedua temannya.

"Lo ngomong apaan sih? Nggak jelas banget, nggak ada angin, nggak ada hujan tiba-tiba langsung bentak-bentak gue,"

"Alah nggak usah ngeles lu, gue tau lu kan yang ngunciin Aila di gudang, ngaku nggak Lo," tuduh Fadhil, sedangkan anggota inti TRIGON lainnya hanya menatap datar Amira terutama Angkasa.

"Woi Padil, Lo jangan main tuduh sembarangan anjir, dari tadi Amira sama kita berdua dikanti," balas Regita tak terima.

"Lo nggak usah belain dia, gue udah apal semua sifat ini anak," kini Bagas yang tiba-tiba menyaut dengan tatapan sinis yang ia arahkan pada Amira.

"Sebarapa hafal sih lo bang sama Amira, Lo tau perasaan dia? Lo tau setiap keluh kesah dia? Lo tau banget ya sifat dia?"

Kantin yang hening semakin hening karena mendengar suara sinis seorang dari arah pintu kantin berjalan menuju kerumunan bersama ketiga temannya.

"Kalian punya bukti kalo Amira yang ngunci Aila di gudang? Negara ini negara demokrasi, kalo anak penerus bangsanya aja kayak kalian, main menuduh tanpa bukti, kapan negara ini bisa maju,"

Damage banget ni cewek

Itu cewek yang waktu itu bilang Angkasa mulut cabe kan?

Eh iya, gue nggak terlalu jelas kemaren mukanya dan ternyata secantik ini gila

Kenapa dia bela Amira terus sih?

Entah

Tiba-tiba terdengar bisikan-bisikan dari penduduk kantin yang mengaitkan kejadian ini dengan kejadian tempo hari saat Alma membungkam mulut Angkasa dengan ucapannya.

[Poin suka pemimpin pria bertambah +25]

Ini si Angkasa masih sempet dia makin suka sama gue. Woi sistem 1308, berapa total suka si kampret ini.

"Melaporkan tuan, poin suka pemimpin pria Angkasa Gibran Erlangga telah mencapai pada angka 45. Lima poin lagi pemimpin pria akan sadar bahwa dia mencintai anda."

Sialan.

"Alma, kemaren gue udah bilang kan, gue nggak butuh batuan Lo, gue bisa nanganin masalah gue sendiri," ujap Amira yang tidak sesuai dengan hatinya, dari matanya bisa dilihat sedikit pancaran kebahagiaan dan merasa terlindungi.

Jadi Antagonis Twins (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang