A

8.4K 599 8
                                    

Baca bentar ya, bentar aja.

Gini, setelah aku liat vote kalian, kok beberapa part keknya gak berurutan gitu. Nah sebelumnya aku minta maaf buat ketidak nyamanannya. Jadi setelah kalian baca part ini tolong ya..

Lihat dengan teliti part selanjutnya.

hm, keknya cuma itu aja deh.
sekali lagi maaf ya kalau ada beberapa part yg acak.

Oke happy reading^^



Gania Leta Leteshia.
Gadis yang selalu bersikap seenaknya, semaunya dan begitu bebas. Sangat menyukai aplikasi oren atau kita sebut saja Wattpad. Membenci ah maksudnya tidak suka berurusan dengan laki laki apalagi cinta.

Dua minggu sebelum kecelakaan, Gania sempat membaca novel berjudul For Amanda. Ya tokoh utamanya Amanda, sigadis polos yang bergitu disukai oleh semua pemeran utama laki laki. Tentu saja perjalanan cinta Amanda dan pemeran utama pria tidak berjalan mulus, harus ada antagonis untuk pelengkapnya.

Laura Allysa Arquira, si pemeran antagonis yang bergitu tergila gila dengan pemeran utama laki laki hingga rela meregang nyawa hanya demi obsesinya. Tentu saja Gania yang membaca bahagia saat si antagonis mati.

Tapi jika GANIA YANG MENJADI ANTAGONISNYA BERBEDA! Gania benar benar tidak habis pikir kenapa dia bisa nyasar ke raga perempuan bodoh seperti Laura. Dan lihat sekarang, dia harus berpura pura hilang ingatan padahal dia ingat siapa tubuh yang ditempatinya saat ini.

"Lau, seminggu lagi abang kembar kamu pulang. Bang Saga juga mama suruh pulang, nanti kalau mereka pulang mama beresin kerjaan mama abis itu mama bisa berhenti kerja." Laura terbengong, memang ada scene seperti ini? Bukankah orang tua Laura sangat mencintai pekerjaan dan tergila gila dengan kerja.

"Mama serius? Terus Papa gimana? Gak berhenti gapapa kok ma, Laura gapapa." Kayana, Mama Laura tersenyum tipis lalu mengusap kepala Laura yang kini terbalut perban.

"Kemarin mama sama papa hampir aja kehilangan satu satunya putri kami, kejadian kamu kecelakaan dan hampir meregang nyawa mungkin jadi teguran supaya mama dan papa lebih mengutamakan keluarga. Jadi kemarin mama sama papa udah diskusi buat lebih memprioritaskan keluarga." Laura tersenyum tipis, mungkin jika Laura asli mendengar keputusan ini dia akan sangat bahagia.

"Makasih mama." Kayana menganggukan kepalanya. Mereka berdua lalu larut dalam perbincangan ibu dan putrinya. Sedangkan dibalik pintu rawat Laura, ada Bram yang tersenyum bahagia.

¤#▪︎°▪︎#¤

Malam ini Laura sedang berjalan sendiri setelah sepuluh menit lalu keluar dari minimarket. Dua hari yang lalu dia pulang dari rumah sakit dan kedua orang tuanya saat ini sedang diluar kota untuk membereskan pekerjaan.

Saat sedang asik berjalan sambil memakan snack, Laura dikagetkan dengan suara teriakan minta tolong. Karna sialnya jiwa malaikatnya sedang aktif, dia dengan bodohnya berjalan mencari letak suara itu.

Matanya membulat marah saat melihat seorang perempuan yang akan dilecehkan oleh dua orang laki laki. Dia melempar keresek berisi snack nya dengan asal lalu berjalan dengan langkah tegas menuju orang orang itu.

"BANGSAT! LEPASIN DIA MONYET!" Mereka tersentak begitupun dengan gadis yang akan dilecehkan.

"Cewek sialan! Mau jadi pahlawan kesiangan lo?!" Laura berdecih sinis. "Dasar goblok! Ini malem bego bukan siang!"

"Alah bacot!" Mereka berdua berjalan menuju Laura yang berdiri malas, ah dia sedang benar benar malas bertengkar.

"Bapak gue komandan di AD, kalo sampe bapak gue tau anak satu satunya ilang-" Laura mengarahkan tangannya yang dibentuk menyerupai pistol ke kepalanya.

Antagonis and Protagonis Become FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang