lukisan

711 99 2
                                    

masih di hari dan tempat yang sama namun di waktu yang berbeda. di sore hari yang tenang ini renjun tampak tengah melukis sesuatu di atas kanvasnya.

akhir-akhir ini renjun merasa sedikit kelelahan, dan sudah lama juga ia tak mencoret-coret sesuatu di atas benda putih itu. untung riyan sudah di jemput jadi tak ada yang mengganggunya saat ini.

renjun mengambil cat nya yang berwarna biru, hijau, kuning, oranye, coklat, merah, dan putih. ia akan melukis bunga matahari dan garbera.

tangannya mulai mengoles cat yang sudah ia keluarkan dan ia taruh di atas palet. menggores kanvas putih polos dengan warna coklat sebagai sari bunga matahari lalu di beri sedikit warna oranye.

renjun kembali mengoleskan warna pada atas kanvas itu, kali ini perpaduan warna kuning dan oranye yang akan menjadi kelopak bunga matahari.

selanjutnya ia mulai melukis bunga garbera, berbeda dengan melukis bunga matahari sebelumnya, ia melukis kelopaknya terlebih dahulu. renjun memilih campuran warna merah dan putih.

bagi renjun melukis seperti ini adalah self healing terbaik. kau dapat bebas mengekspresikan keadaanmu saat itu juga di atas media yang kau gunakan untuk melukis.

tak peduli dengan hasil akhirnya entah itu bagus atau tidak, setidaknya kau merasa lebih lega setelah meluapkan emosi dalam bentuk sebuah gambar.

sekitar hampir 30 menit lamanya, lukisan renjun pun selesai. renjun merasa puas menatap hasil karyanya. di dalam lukisan itu terdapat makna tersendiri.

bunga matahari dengan warna kelopak yang cerah secerah sinar mentari, sama seperti sifat kekasihnya yang ceria hingga membuat suasana sekitar hidup dan menjadi cerah.

bunga garbera itu melambangkan kesetiaan. renjun termasuk orang yang sekalinya jatuh cinta akan menjadi bucin to the bone.

ia juga tak akan menyakiti apalagi bermain di belakang yang berarti tak setia pada pasangannya.

latar kanvas yang diberi warna biru melambangkan langit yang luas namun tenang. renjun merasa lebih tenang jika ia berada di tempat yang sepi, tak banyak orang-orang, sama seperti saat ia mengajak haechan ke sungai han waktu itu.

jadi bisa disimpulkan, bunga matahari itu adalah haechan dan bunga garbera adalah dirinya sendiri dan warna biru pada lukisan itu adalah penggambaran suasana yang ia sukai.

puas menatap lukisannya ia pun menaruh benda itu di lemari khusus untuk menyimpan semua karya-karya nya. setelah menaruh lukisannya yang kesekian ia membereskan meja yang biasa ia gunakan untuk melukis. renjun memiliki dua meja di dalam kamarnya, meja untuk belajar dan meja untuk melukis.

saat tengah membereskan peralatan lukisnya, suara yang familiar di telinganya mengalihkan fokus renjun.

"ayangg"

pemuda lee itu, dengan hoodie hitam nya berdiri di pintu kamar dengan nada merengek ia memanggil renjun.

"kenapaa?"

haechan mendekat dan memilih untuk memeluk renjun dari belakang. menduselkan wajahnya pada perpotongan leher renjun yang membuat sang empu merasa geli.

"chann, geli" renjun menaikkan bahunya agar tak ada lagi leher tempat haechan menduselkan wajahnya.

"hehe maaf, habis ngelukis?" tanya haechan masih di posisi yang sama namun dagu nya ia taruh di pundak renjun.

"heem, mau liat hasilnya ga?" tawar renjun seraya menoleh menatap haechan.

"boleh, pasti hasilnya cantik kayak yang lukis" gombal haechan.

[ 1 ] YOU'RE MY ENEMY | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang