tak terasa waktu berjalan sangat cepat. jam pulang sekolah sudah berbunyi beberapa saat yang lalu. renjun sudah merapikan segala peralatan untuk belajarnya dan tinggal pulang kembali ke rumah.
syukurlah sakit kepalanya tidak muncul di tengah-tengah kegiatan mengajar sampai sekarang.
"cepet anjir, lama bener lo" renjun menatap malas ke arah haechan yang baru membereskan tas nya.
"bentar, ini pulpen kesayangan gue kemana sih" haechan menggerutu kesal mencari pulpen yang katanya pulpen kesayangan itu namun tak kunjung menemukannya.
"lo ada pinjemin ke anak kelas ga?" tanya renjun mendapat gelengan kepala dari haechan.
"huhuu ay gimana ini ga ketemuu, padahal itu pulpen berharga banget yang kamu kasih waktu kepepet mau bel masuk tapi aku nya lupa bawa kotak pensil" dengan ekspresi sedihnya, haechan mengacak-acak rambut frustasi.
renjun menghela nafas pelan melihat tingkah haechan, "udah lah cuma pulpen lagian, gue masih punya banyak, lo mau? nanti gue kasih"
haechan menatap renjun yang kini sudah ada di sampingnya, "maaf ya ga bisa jaga barang"
"gapapa astaga, ayo pulang sebelum sekolah bener-bener sepi"
pasrah dengan pulpen yang hilang, haechan mengangguk dan mengambil tas ranselnya. dengan wajah kusut haechan, keduanya berjalan melewati koridor, menuruni tangga hingga sampai pada parkiran bahkan sampai di dalam mobil wajah haecahan tetap kusut.
"kok masih cemberut sih, hmm?" renjun yang sedari tadi menyadari mood pacarnya yang masih sama saat pulpen itu hilang pun bertanya.
"pulpennyaa" jawab haechan sedikit merengek.
namun hal itu malah mengundang gelak tawa renjun. lucu sekali kekasihnya ini.
"udah di bilang gapapa juga, lain kali harus lebih hati-hati ya?" katanya.
"iya, maaf sekali lagi ya?"
renjun mengangguk, "nanti jangan di ulang lagi. sekarang buruan berangkat, beli yang baru"
"oke, meluncur!"
haechan pun menyalakan mobilnya dan keluar dari lingkungan sekolah. tangan renjun terjulur untuk memutar musik agar suasana di mobil tak begitu sunyi.
sesekali keduanya bersenandung mengikuti irama lagu yang diputar saat itu. menikmati waktu-waktu yang mereka jalani seperti biasa dengan senyum yang manis.
baru beberapa meter berjalan, tiba-tiba di perempatan lampu merah yang saat itu sudah berwarna hijau di jalur yang haechan lintasi, sebuah truk besar melaju tanpa kendali dari arah kanan.
mobil haechan yang saat itu hendak berbelok ke arah kanan pun tertabrak hingga terpental beberapa meter.
kecelakaan lalulintas terjadi. kecelakaan yang tak dapat dihindari, dan kecelakaan yang tak diinginkan.
renjun dengan sekujur tubuh yang penuh darah menatap haechan yang sudah tak sadarkan diri. entah masih memiliki nafas atau tidak. badan renjun seperti mati rasa membuatnya kesulitan bergerak.
dengan segala tenaga yang tersisa renjun berusaha untuk meraih wajah haechan sebelum pandangannya menggelap dan suara-suara orang yang mengelilingi mobil mereka mungkin akan menjadi suara terakhir yang ia dengar.
⠀
──────────────────⠀
ruangan gelap tanpa ujung membuatnya sedikit ketakutan. hanya duduk meringkuk yang bisa ia lakukan sambil menangis.
sungguh ia ingin cepat-cepat pergi dari sini. rasanya sangat sesak, seperti hanya terdapat sedikit pasokan oksigen di tempatnya berdiam diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] YOU'RE MY ENEMY | END ✓
FanficSebagian besar alur cerita di revisi. (jika berkenan) Silahkan baca ulang. | SEASON 2: Our Future ini keseharian renjun dan haechan yang katanya musuhan. yakin musuhan? "let's be enemies in public, classmates in class and couple in private" -hc "wha...