setelah mendengar apa yang jeno ucapkan sebelumnya saat di uks, haechan benar-benar menjaga renjun sebaik mungkin. bahkan haechan sekarang terlihat seperti bodyguard renjun.
"lo kenapa sih nempel terus hari ini?" heran renjun.
"gapapa, pengen aja" jawab haechan bohong.
jika renjun tau bahwa haechan mengetahui soal dirinya yang menjadi bahan bully-an zhualin dulu akan dipastikan renjun dulu terus-terusan merasa tak enak dan memaksa haechan untuk tidak menjaganya seperti ini.
"iya deh suka-suka lo" kata renjun.
ngomong-ngomong jam istirahat baru saja berbunyi tadi namun mereka berdua tetap berada di dalam kelas. awalnya haechan mengajak renjun ke kantin namun renjun menolak karena ingin mencatat beberapa materi yang ia lewatkan sebelumnya. haechan sudah pasti ikut menunggu.
"lo beneran ga mau ke kantin chan?" tanya renjun lagi untuk yang kesekian kalinya.
"nggak," jawaban yang sama pun terucap kembali.
"sisa yang mana yang belum?" tanya haechan.
"ini rumus yang terakhir, kan dikit tuh" jawab renjun.
"ohh, semangat ayang" seru haechan memberi semangat.
"hm, thanks chan"
keadaan kembali hening, renjun fokus pada bukunya, dan haechan fokus pada keadaan di luar kelas yang sangat ramai.
"dah nih, yuk ke kantin"
renjun menutup bukunya, haechan yang mendengarnya pun menoleh lalu mengangguk. keduanya bangun dari tempat duduk masing-masing untuk menuju ke kantin.
namun baru saja keluar dari kelas, zhualin datang dan dengan sengaja menabrak pundak renjun dengan pundaknya. hal itu pasti membuat renjun terhuyung namun tak sampai terjatuh.
haechan yang melihat itu pun langsung kesal.
"apa apaan─"
"ups, sorry habis halangin jalan banget"
"situ saja yang jalan banyak habisin tempat"
"chan.. udah, lagian gue yang salah ga liat-liat kalau jalan"
"tuh, dia aja ngaku salah"
"lo─"
"haechan, udah lah ga usah di urus, maaf lin."
renjun langsung menarik haechan dari sana agar masalahnya tak menjadi panjang. dalam hati renjun sudah menyumpah serapahi zhualin. apa yang akan perempuan gila itu lakukan setelah ini? pikir renjun.
sesampainya di kantin dengan wajah kusut haechan, renjun langsung memilih tempat duduk.
"duduk di sini, gue mau pesen makan, yang kayak biasa kan?" tanya renjun.
"hm," haechan yang masih kesal hanya merespon dengan gumaman.
renjun menghela nafasnya pelan lalu tersenyum, "udah lah chan, kalau lo adu bacot sama dia tadi yang ada panjang masalahnya, jangan di tekuk gitu dong muka lo, jelek."
haechan menoleh dengan tatapan galak, "jelek gini juga banyak yang demen"
"iya iya, diem sini lo" renjun tertawa kecil sebelum berjalan menjauh dari meja mereka untuk memesan makanan.
haechan benar-benar tak habis pikir, bagaimana bisa murid seperti zhualin masuk ke sekolah elite? itu cukup mustahil mengingat sekolah ini ada tes mengenai diri sendiri dan sekolah hanya akan menerima murid yang memiliki attitude baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 1 ] YOU'RE MY ENEMY | END ✓
FanficSebagian besar alur cerita di revisi. (jika berkenan) Silahkan baca ulang. | SEASON 2: Our Future ini keseharian renjun dan haechan yang katanya musuhan. yakin musuhan? "let's be enemies in public, classmates in class and couple in private" -hc "wha...