Is it Jealousy?

2K 301 83
                                    

Xiao Zhan menggenggam kotak makanan dengan kedua tangannya. Ia berhenti tepat di depan klinik dimana Yibo bekerja. Pemuda itu mendesah, ia tidak tahu mengapa akhirnya ia memilih untuk pergi ke tempat ini, padahal biasanya ia memilih diam di apartemen Yibo. 

Bukannya Yibo melarangnya, bahkan dokter muda itu selalu meminta Xiao Zhan untuk datang dengan alasan bahwa ia akan sangat terbantu dengan kemampuan Xiao Zhan mengerti bahasa hewan. Tapi pemuda itu selalu menolak dengan alasan bahwa ia lebih suka berada di apartemen Yibo dan memasak makanan saat dokter muda itu pulang. 

Memasak kini menjadi salah satu kegemaran Xiao Zhan selama seminggu ini, apalagi saat ia melihat bagaimana Yibo makan dengan lahap setiap masakan yang ia buat dan memuji betapa Xiao Zhan cocok menjadi koki kawakan. 

Tapi semua berubah ketika beberapa hari yang lalu, Yibo pulang dengan wajah lelah dan sedikit bau minuman keras. Dokter muda itu masih sadar, karena seperti yang ia bilang toleransinya akan minuman beralkohol sangat tinggi. Berbeda dengan Xiao Zhan yang sama sekali belum pernah meminum minuman keras. Akan tetapi bukan itu yang membuat Xiao Zhan merasa ada sesuatu yang aneh.

Ketika ia membantu Yibo membuka jaketnya, ia mencium sebuah aroma yang aneh. Wangi parfum wanita. Memang aromanya sangat lemah dan nyaris tak tercium oleh manusia biasa tapi sebagai seseorang yang mampu berubah menjadi kucing, ia bisa menciumnya dengan jelas. Dan anehnya, aroma itu tercium di seluruh pakaian Yibo. Seolah sang pemakai menempel sangat dekat dengan dokter muda itu. Di depan dan di belakang tubuhnya.

Xiao Zhan merengut membayangkan ada seseorang yang bisa begitu dekat dengan Yibo. Dan bahkan dokter muda itu membiarkannya. 

Entah mengapa pandangan Xiao Zhan terarah ke bibir dan leher Yibo, mencari apakah ada bekas atau tanda lain. Ia menghela nafas lega begitu mengetahui kalau tidak ada bekas atau tanda yang mencurigakan. Sebagai gantinya Yibo malah menggodanya dengan mengatakan, "Kalau kau terus memandangku seperti itu, aku nanti akan tergoda untuk menciummu, Zhan-ge." Dan berakhir dengan Xiao Zhan yang memerah dan memukul Yibo tanpa henti sementara dokter muda itu hanya terkekeh.

Ia tidak mengerti mengapa aroma itu terus mengganggunya hingga akhirnya Xiao Zhan memilih memasak untuk mengalihkan pikirannya. Namun bukannya makin tenang, ia merasakan intuisinya berkata lain. Ada sebuah perasaan aneh yang menggerogoti pikirannya. Bayangan tentang adanya seseorang yang bisa sedekat itu dengan Yibo selain dirinya terus terngiang. 

Xiao Zhan perlahan melangkah ke pintu masuk, ia melihat Yibo tengah berbicara dengan dua wanita, salah satunya berperawakan lebih kecil dan sepertinya ia sangat akrab dengan Yibo. Wanita itu mencondongkan badannya dan bahkan menyelipkan rambutnya di balik telinganya sambil tersenyum manis.

Xiao Zhan mengeratkan genggamannya. 

Lagi-lagi perasaan aneh itu muncul. Rasanya ia ingin menarik Yibo menjauh dari wanita itu. Apalagi ketika ia melihat Yibo malah ikut tertawa. 

Tanpa sadar Xiao Zhan melangkah maju. Begitu pintu otomatis membuka, sebuah aroma tercium. Wangi yang sama.

Wanita itu menoleh dan tersenyum ke arahnya, "selamat malam, ada yang bisa aku bantu?" Suaranya terdengar begitu merdu, sesuai dengan bentuk tubuhnya yang mungil. 

"Aku …" Belum sempat Xiao Zhan menyelesaikan perkataannya, Yibo berbalik dan tersenyum lebar.

"Zhan-ge, kau akhirnya datang."

Dengan langkah panjang, dokter muda itu menghampiri Xiao Zhan dan mengambil kotak makan yang ia bawa. 

"Kau datang membawakan makan malam untukku?" Tanyanya dengan mata berbinar.

Xiao Zhan merasa perasaan aneh yang ia rasakan sebelumnya perlahan memudar, digantikan perasaan hangat dari sikap Yibo terhadapnya. Ia lalu mengangguk pelan, "Kebetulan aku masak lebih awal, jadi aku datang kemari. Aku tidak mengganggumu, kan?"

The Cat and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang