Yibo terbangun dan mendapati Xiao Zhan tidak ada di sisinya. Ia melihat kalau pintu kamarnya sedikit terbuka dan lampu di ruang tamu terlihat menyala.
Dokter muda itu menghela nafasnya dan beranjak bangun, ia mengambil celana panjang yang tergeletak di lantai dan mengenakannya. Sudah beberapa kali ia mendapati Xiao Zhan selalu meninggalkan kamar tidur setiap tengah malam. Namun ia tidak pernah menanyakan hal itu kepada kekasihnya, dengan harapan kalau suatu saat Xiao Zhan akan mengatakan hal yang sebenarnya. Tapi hal itu belum juga terwujud sampai sekarang.
Yibo membuka pintu kamar tidur dan melihat Xiao Zhan tengah berbicara dengan dua orang pemuda. Keduanya mengenakan pakaian berwarna gelap, mirip sebuah seragam, dengan belati kecil tergantung di pinggang mereka. Ketiganya nampak berbicara dengan serius.
".... Yang Mulia," salah satu dari mereka menoleh ke arah Yibo yang baru keluar dari kamar tidur.
Xiao Zhan berbalik, ia sedikit terkejut melihat Yibo berjalan ke arah dapur seolah tidak peduli dengan kedua tamu yang ada di hadapannya.
"Yibo, kau bangun?"
"Mn. Jangan pedulikan aku, kalian bicara saja." Yibo melangkah ke arah dapur dan mengambil segelas air putih.
Xiao Zhan kembali berpaling ke arah kedua pemuda yang ada dihadapannya. Keduanya adalah pengawal yang paling ia percaya. Xia Zhiguang dan Wu Jiacheng. Mereka berdua sudah bagaikan adik kandung bagi Xiao Zhan. Tapi kali ini kedua pemuda itu tampaknya sangat terkejut dengan kehadiran Yibo. Pandangan mereka tidak beralih dari Yibo dengan rambut acak-acakannya dan bertelanjang dada seolah tidak sedikitpun merasa enggan memamerkan tubuhnya. Celana yang pria muda itu kenakan bergantung rendah di panggulnya.
"Hey," Xiao Zhan menjentikkan jarinya dan kedua pengawalnya seolah tersadar dari lamunan mereka dan kembali menatap ke arah Xiao Zhan.
"Seperti yang aku bilang, kalau bisa aku ingin kalian membawa Jingyu kemari, tanpa keributan. Ada hal yang harus aku bicarakan dengannya."
"Tapi kenapa bukan gege saja yang ikut dengan kami? Bukankah urusanmu sudah selesai disini? Kau sudah bertemu dengan orang itu kan?" Xia Zhiguang melirik ke arah Yibo yang baru saja meletakkan botol minumnya di meja dan melangkah ke arah mereka. Seumur hidupnya Zhiguang sama sekali belum pernah melihat ada pria yang berani tidak mengenakan pakaian di hadapan Xiao Zhan. Apalagi mereka keluar dari kamar yang sama. Apakah mereka…
Tidak.
Zhiguang meyakinkan dirinya bahwa ia hanya berpikir berlebihan. Xiao Zhan gege adalah orang yang setia. Memang ada gosip kalau ia pernah berpacaran dengan salah seorang wanita di desa mereka, tapi itu jauh sebelum pertunangannya dengan Jingyu ditetapkan. Setelah itu Zhiguang tidak pernah mendengar gosip lain tentang gege-nya.
Mungkin saja kalau pemuda itu dan Xiao Zhan hanya berbagi kamar. Dan tidur bertelanjang dada sudah normal di tempat ini.
Ya mungkin begitu.
Sementara itu, Yibo yang mendengar ada orang lain memanggil Xiao Zhan dengan sebutan gege, merasakan sedikit cemburu. Ia tahu kalau kedua pria muda yang ada di hadapannya pasti seseorang yang terkait dengan tempat asal Xiao Zhan, walau ia tidak tahu dengan pasti siapa mereka. Tapi bagi Yibo, panggilan gege hanya berlaku buat dia, dan ketika ada orang lain yang memanggil kekasihnya seperti itu, membuatnya merasa tidak tenang.
Yibo menghampiri Xiao Zhan dan merangkul pinggang ramping kekasihnya.
"Kau tidak mau mengenalkanku ke tamu kita, Zhan-ge?" ujarnya dengan nada manja menggoda.
Sentuhan Yibo dan suaranya yang rendah membuat sensasi aneh menjalari tubuh Xiao Zhan. Tapi ia mencoba menahan diri sekuat mungkin.
Sementara itu Jiacheng dan Zhiguang hanya menatap tidak percaya dengan perilaku intim yang ditunjukkan Yibo ke Xiao Zhan. Pangeran kedua dari suku mereka yang terkenal dengan aturan "tidak menyentuh selain yang diperlukan" kini malah tidak masalah dengan rangkulan orang lain di area pinggangnya.
"Yibo, kenalkan ini, Xia Zhiguang dan dia Wu Jiacheng, mereka adalah pengawal pribadiku," Xiao Zhan menoleh ke arah Jiacheng dan Zhiguang yang masih terkejut dan menghela nafas sebelum melanjutkan, "ini Wang Yibo …. Pasanganku."
Jiacheng menatap Xiao Zhan. Ia mengedipkan matanya berulang kali seakan tidak percaya apa yang baru saja keluar dari mulut orang yang ia layani selama bertahun-tahun. Pikirannya tidak dapat mengerti akan apa yang baru saja terjadi.
Bukankah baru dua minggu yang lalu, Jingyu melepas Xiao Zhan dengan alasan kalau ia ingin tunangannya merasakan dunia luar. Tapi kini, tunangan yang dimaksud malah mempunyai pasangan lain?
Bagaimana ini bisa terjadi?
Sementara Jiacheng mencoba mengerti apa yang terjadi, Zhiguang tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya dan berkata, "Apa maksudnya, gege? Kenapa kau bilang dia pasanganmu? Kau kan sudah bertunangan dengan Jingyu-ge!"
Mendengar perkataan Zhiguang, Yibo menaikkan salah satu alisnya dan menatap Xiao Zhan.
"Tunangan? Kenapa aku tidak pernah mendengar hal ini darimu, ge?" Tanyanya tenang, namun Xiao Zhan merasakan sedikit rasa tidak suka dari kekasihnya.
"Ya, kau jangan menggoda gege, jangan jadi orang ketiga dalam hubungan mereka. Jingyu-ge jauh lebih baik dari dirimu," Zhiguang terus melayangkan protes ke arah Yibo.
"Zhan-ge?" Yibo mengindahkan perkataan Zhiguang. Pandangannya masih tertuju penuh ke arah kekasihnya yang mulai nampak gelisah. "Ada yang ingin kau sampaikan padaku?"
Xiao Zhan meletakkan tangannya di dada Yibo, ia menatap pemuda itu dan memberikan senyuman termanisnya. Ia tahu Yibo tidak akan marah kalau dibujuk seperti ini.
"Aku akan ceritakan semuanya, Yibo. Nanti setelah mereka berdua pergi."
Xiao Zhan lalu mengalihkan pandangannya ke Zhiguang dan melepaskan diri dari rangkulan Yibo.
"Guang guang, Yibo adalah pasangan yang aku pilih sendiri," ia mengangkat ujung kaos yang ia kenakan, dan memperlihatkan sebuah tanda kecil di pinggang kanannya. Tanda itu sepintas terlihat seperti sebuah tanda lahir dengan bentuk bintang kecil berwarna hitam.
"Kalian mengerti arti tanda ini, kan? Aku tidak mungkin lagi menjadi pasangan Jingyu," ujarnya sembari merapikan kembali kaosnya.
"Tapi bagaimana dengan Jingyu-ge?"
"Dia sudah tahu hal ini. Makanya aku meminta kalian untuk membawa Jingyu kemari. Dia akan mengerti."
Sebelum Zhiguang kembali protes, Jiacheng langsung memotongnya, "kami mengerti, Yang Mulia. Perintah anda akan kami laksanakan."
Ia menyeret Zhiguang ke arah balkon walau yang bersangkutan terus protes tanpa henti. Keduanya melompat keluar dan bergegas pergi.
Xiao Zhan kembali menghela napas. Ia lalu berbalik dan melihat Yibo masih berdiri di belakangnya dengan kedua tangannya dilipat di depan dadanya.
"Aku masih menunggu, ge."
Sudah saatnya ia jujur kepada Yibo.
Maaf karena lama ga update, tapi sekarang akan diusahakan update berkala.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cat and I
FanfictionKetika Wang Yibo menemukan seekor kucing hitam yang tengah kedinginan, ia tidak berpikir dua kali untuk merawatnya. Namun apa yang terjadi kalau ternyata kucing dengan liontin bertuliskan Zhanzhan ternyata berubah menjadi pria cantik di tempat tidur...