The Truth

752 116 11
                                    

Author's note :
Mulai chapter ini ke depan, tags ditambahkan menjadi Mpreg, karena akan ada indikasi akan hal itu. Dan seperti biasa, jika tidak menyukai Mpreg, silakan skip chapter ini.

Haikuan mengenakan sarung tangan yang ia dapatkan dari laci nakas di kamar Yibo. Ia mengetahui kalau perintah dari Wang Shixun berarti bahwa dirinya harus memeriksa setiap jengkal tubuh pria muda yang ada di hadapannya. Memastikan bahwa tidak ada hal yang dapat mengancam kebangkitan suku Panthera seperti kehamilan yang tidak diinginkan, misalnya.

Dokter muda itu menghela napasnya. Ia hanya mengetahui sedikit tentang suku Felis Catus. Itu pun berdasarkan apa yang diceritakan Zhu Zanjin. Lagipula, selama di kota ini, Haikuan adalah dokter hewan yang jelas-jelas berbeda dengan dokter manusia, seharusnya Xiao Zhan diperiksa oleh dokter yang lebih mengetahui anatominya. 

Haikuan memeriksa kedua tangan Xiao Zhan dan menemukan bekas suntikan di salah satu lengannya. 

Ia juga memeriksa kedua mata Xiao Zhan dan mulutnya. Berusaha mencari apakah ada efek samping mengingat obat tersebut selama ini hanya digunakan khusus untuk suku Panthera. 

Setelah meyakini kalau kondisi Xiao Zhan baik-baik saja, Haikuan lalu memeriksa tubuh Xiao Zhan. Tangannya meraba bagian perut pemuda itu, merasakan apakah ada perubahan yang terjadi. Saat tengah memeriksa, Haikuan menyadari bahwa tanda khusus yang berada di pinggang Xiao Zhan terlihat berbeda. Zanjin pernah mengatakan kalau di suku mereka, apabila seseorang telah menemukan pasangan hidupnya, maka akan muncul sebuah tanda yang terlihat seperti sebuah bintang kecil berwarna hitam, tapi tanda yang kini berada di pinggang Xiao Zhan berwarna merah kehitaman dan terasa sedikit membengkak. 

Zanjin pernah mengutarakan perihal tanda yang berubah ini, tapi Haikuan tidak ingin mengambil kesimpulan sendiri. Maka dari itu ia lalu mengambil gawainya dan menelepon Zhu Zanjin, seorang dokter muda yang bertugas di perbatasan suku Felis Catus.

 Maka dari itu ia lalu mengambil gawainya dan menelepon Zhu Zanjin, seorang dokter muda yang bertugas di perbatasan suku Felis Catus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria muda itu tidak perlu menunggu lama sebelum akhirnya disapa dengan sebuah suara ceria seseorang. 

"Kuan Ge! Tumben kau menelepon. Apa kau rindu padaku?"

Haikuan sempat tertawa kecil sebelum menjawab, "Xiao Zhu, aku butuh bantuanmu."

"Selalu tanpa basa-basi. Memangnya kau tidak bisa sedikit saja membuatku senang?" Suara Zhu Zanjin terdengar merajuk. 

"Kalau saja aku tidak sedang menjalani tugas, pasti aku akan melayanimu dengan senang hati, Xiao Zhu."

"Hmmph, baiklah, apa yang bisa hamba ini bantu, tuan Perdana Menteri Liu Haikuan?"

Haikuan sempat menggelengkan kepalanya. Terkadang Zanjin memang bisa begitu keras kepala.

"Aku ingat kau pernah mengatakan kalau tanda khusus sukumu bisa berubah?" tanya Haikuan kemudian.

"Ya, tanda itu akan berubah kalau kami menemukan pasangan dan mengandung."

"Apakah male carrier juga berlaku?"

"Tentu saja." Terdengar suara Zanjin tertawa. "Suku kami menjunjung tinggi persamaan hak. Baik pria dan wanita sama-sama bisa mengandung. Bahkan salah satu putra dari ketua suku kami itu seorang male carrier." 

Zanjin mendadak terdiam. 

"Xiao Zhu—" Belum sempat Haikuan melanjutkan, ia menerima sebuah panggilan video. 

"Tunjukkan padaku," ujar Zanjin.

"Hah?"

"Tanda yang berubah itu, tunjukkan padaku!" ulangnya, kali ini dengan nada sedikit memaksa. 

Haikuan lalu mengganti ke fitur kamera belakang dan mengarahkan ke pinggang Xiao Zhan. 

Ia menyaksikan bagaimana wajah Zanjin terlihat kaget dan sesaat kemudian tertawa hingga lesung pipinya terlihat jelas. 

"Ya tuhan, ternyata itu beneran terjadi. Ah, mereka pasti akan mengamuk kalau tahu hal ini. Aku bisa membayangkan reaksi keluarga Jenderal Huang." Ia terus tertawa tanpa henti seolah itu adalah hal terlucu yang pernah ia dengar. 

Haikuan menunggu beberapa saat sebelum mengalihkan kembali ke kamera depan. 

"Xiao Zhu, apa ini seperti yang aku kira?"

Zanjin mengangguk. "Butuh beberapa bulan untuk memastikannya. Tapi aku yakin. Apa kau membiusnya?"

"Tentu saja tidak!" sergah Haikuan.

"Aneh sekali, biasanya kalau dalam masa pembuahan, kami akan sangat, sangat, bernafsu. Tentu saja untuk memastikan bahwa hanya bibit terbaik yang lolos seleksi."

Kali ini giliran Haikuan yang tertawa kecil.
"Kau berbicara seolah kita sedang membahas hal yang lain."

Keduanya lalu tertawa bersama.

"Kuan Ge, kau tahu apa artinya, 'kan? Dua orang yang memegang posisi penting dari suku yang saling bermusuhan tidak bisa bersama. Apalagi sampai ada keturunan di antara mereka. Kalau sampai para Tetua mengetahui hal ini, aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan terhadap Xiao Zhan."

"Aku tahu. Makanya aku meminta bantuanmu. Kau harus kembali ke desa."

"Akan kuusahakan, beritahu aku apa rencanamu nanti."

"Jaga dirimu, Xiao Zhu."

"Kau juga."

Mereka lalu memutuskan sambungan video. Haikuan kembali merapikan baju Xiao Zhan dan menyelimutinya. Kini ia harus berpikir tentang bagaimana menyampaikan hal ini kepada Shixun. 

"Tuan Muda Xiao, aku tahu kalau ini semua mungkin terlalu mendadak bagimu, tapi tolong berikan kesempatan pada Yibo untuk menjelaskan semuanya. Jika saat itu kalian masih bersama, aku berjanji tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada kalian," ujarnya sebelum akhirnya keluar dari kamar.

Begitu mendengar pintu tertutup, Xiao Zhan membuka matanya. Ia sebenarnya sudah sadar sejak Haikuan mulai memeriksa tubuhnya tapi ia tetap berpura-pura tidur. 

Tanpa sadar, tangan Xiao Zhan meraba perutnya yang masih rata. 

Hamil.

Dia memang seorang male carrier tapi selama ini Zhan selalu berusaha mengabaikan kondisi tubuhnya, lagi pula ia tidak memiliki seseorang yang ia sukai. 
Setidaknya sebelum ia bertemu Wang Yibo. 

Zhan menutup wajah dengan kedua tangannya. Ia masih teringat akan perkataan seseorang yang ditelepon Haikuan tadi, tentang posisi Zhan dan Yibo serta tentang suku mereka. 

Jadi selama ini, Yibo berbohong soal jati dirinya sebenarnya. 

Ada sebuah perasaan kecewa dan sedih menyeruak dalam diri Xiao Zhan. Kecewa karena ia merasa begitu bersalah saat menyembunyikan jati dirinya pada Yibo sementara yang bersangkutan malah selama ini tidak berterus terang tentang dirinya sendiri. Zhan tidak tahu apakah ia masih bisa melakukan apa yang diminta Haikuan, memberi kesempatan bagi Yibo untuk menjelaskan atau bahkan masih bisa menerima pemuda itu sebagai kekasihnya. Zhan merasakan matanya berkaca-kaca, ia berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah. Jauh di dalam hatinya, Zhan mengetahui kalau perasaannya terhadap Yibo tidak akan berubah, terlepas dari semua kebohongan yang pemuda itu lakukan. 

The Cat and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang