Like it, Like You

1.9K 285 43
                                    

Trigger Warning : Implied smut, 🔞

Xiao Zhan duduk di tempat tidur. Boneka kesayangannya tergeletak di sampingnya dan tas ransel yang tadinya akan ia bawa pulang ke desanya, berada di lantai. 

Ia kembali mengingat semua yang sudah terjadi. Pengakuannya bahwa ia menyukai Yibo dan bagaimana pemuda itu memeluknya erat sambil mengucapkan kata-kata yang menenangkannya. 

Saat memeluk Yibo, Xiao Zhan kembali mencium wangi khas Liying, tapi berbeda dari biasanya, aroma itu hanya tercium sepintas, seolah mereka hanya berpapasan lalu berpisah. 

Wajah Xiao Zhan memerah saat ia kembali mengingat saat ia mengucapkan kata-kata suka kepada Yibo. Ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. 

Tidak pernah terlintas dalam pikiran Xiao Zhan, bahwa dia akan mengatakan perasaannya terang-terangan seperti itu, bahkan sambil menangis. 

Kalau semua orang di desanya mendengar hal ini, mereka pasti akan kaget. Karena Xiao Zhan yang mereka kenal, adalah seseorang yang selalu sopan dan jarang menampilkan emosi yang berlebihan, sesuai dengan posisinya di desa. 

Namun setiap bersama Yibo, entah mengapa ia merasa semua emosinya terpampang nyata. Seolah ia bisa menanggalkan semua topeng yang ia kenakan dan menjadi dirinya sendiri.

Xiao Zhan tersenyum geli membayangkan reaksi orang tuanya kalau mengetahui hal ini. Dan juga Jingyu.

Jingyu.

Ia melupakan Jingyu dan rencana pernikahan mereka. Satu-satunya alasan mengapa Xiao Zhan diperbolehkan untuk keluar dari desa dan pergi ke kota ini adalah karena ia dan Jingyu akhirnya berhasil membujuk orang tua Xiao Zhan untuk memberikan izin, dengan alasan bahwa ini akan menjadi pengalaman terakhir Xiao Zhan sebelum menikahi Jingyu.

Sekarang tidak mungkin untuk tiba-tiba membatalkan pertunangan mereka. Apalagi kalau mereka mengetahui Xiao Zhan jatuh cinta dengan orang di luar suku mereka. 

Xiao Zhan memijat pelipisnya. Ia berusaha memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa membatalkan pernikahannya. 

Jingyu pasti tidak akan keberatan, mereka sudah menjadi sahabat bertahun-tahun, dan ia juga tahu bahwa Xiao Zhan hanya menganggapnya selayaknya teman. Karena sejak kecil, Xiao Zhan sudah tertarik dengan orang lain. Ia menerima rencana pertunangan mereka hanya karena bagi Xiao Zhan, Jingyu adalah pilihan terbaik.

Sebenarnya ada satu cara, namun ia tidak berani melakukannya. Lagipula ia tidak tahu apakah Yibo akan bersedia. 

"Ge, kau baik-baik saja?" 

Xiao Zhan tidak menyadari kalau Yibo masuk ke kamar dan duduk di sebelahnya. 

Ia menatap pemuda itu. Hatinya menjadi sakit membayangkan kalau ia harus berpisah dengan Yibo. Tapi kalau terus seperti ini, ia pasti tidak akan bisa menolak saat pengawalnya menjemput begitu mereka mengetahui dimana ia berada.

Tapi kalau ia melakukan hal itu, tidak hanya ia bisa membatalkan pertunangannya, hal itu juga bisa menjadi alasan untuk terus berada di sisi Yibo. Lagipula kalau mereka sudah menjadi mate, orang tuanya pasti tidak akan bisa bertindak apa-apa. 

"Ge? Kau memikirkan apa?" Yibo mengibaskan tangannya di depan wajah Xiao Zhan. 

"Malam ini … apa kau bisa tidur di sini, menemaniku?" Xiao Zhan berkata dengan suara semanis mungkin, menyembunyikan kegugupan yang ia rasa.

"Hah?" Yibo terlihat bingung. "Kau kan sudah besar, kenapa harus ditemani? Lagipula, kalau kita ada di tempat tidur yang sama, aku tidak bisa menjamin kalau aku tidak akan melakukan sesuatu padamu."

The Cat and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang