Zhanzhan

4.9K 492 52
                                    

Part I dari Birthday fic untuk KurosanCL

Wang Yibo mendesah pelan. Dia bingung bagaimana harus menjelaskan kepada wanita muda dengan parfum menyengat dan dandanan menor, yang ada di hadapannya bahwa tidak ada yang salah dengan anjing peliharaannya.

"Coba periksa lagi, dok. Dia selalu menggonggong setiap malam, aku yakin pasti ada yang sakit," wanita itu berkata sambil mengedipkan matanya dengan genit. 

Wang Yibo mengambil sebuah kertas dan menuliskan nama, alamat serta nomor telepon. Ia menyerahkan ke wanita yang mulai membuatnya kesal. 

"Datang saja ke rumah sakit ini, minta ketemu dengan dokter yang aku tulis. Setelah itu terserah kalian," Wang Yibo menekan tombol intercom yang ada di mejanya.

"Suster, pasien ini sudah selesai. Antar dia keluar," ujarnya tegas. 

"Tapi dok, kau belum memeriksa Fifi-ku."

Yibo seolah tidak mendengar berbagai alasan yang diujarkan. Ia berdiri dan membuka pintu ruangannya lalu menatap wanita itu seolah menyuruhnya keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. 

Tapi wanita itu tetap tidak bergeming, ia mulai mengeluarkan berbagai alasan tapi tidak ada satu pun  Yibo dengar. Seolah dia mengatakannya dalam bahasa yang tidak ia mengerti.

"Nona Mei Wei, sesi anda sudah selesai, mari aku antar keluar," seorang wanita mungil berseragam biru muda dengan tag nama Zhao, menghampiri wanita yang dipanggil Mei Wei. Dengan lembut ia mengarahkan Mei Wei keluar sambil menggendong anjing kecil yang bernama Fifi. Sebuah pandangan usil ia lemparkan ke arah Yibo yang masih berdiri tanpa ekspresi.

Begitu kedua wanita itu keluar dari ruangannya, Yibo menghela nafas. Ia mengambil berkas Fifi dari mejanya dan melangkah keluar. 

Yibo mendengar suara tertawa Zhao Liying saat ia menyimpan arsip Fifi ke lemari berkas pasien. 

"Jangan tertawa, Liying-jie," ujar Yibo sambil merengut. Wajahnya terlihat benar-benar menggemaskan selayaknya pemuda berusia dua puluh lima tahun. Berbeda dengan ekspresi tegas yang ia berikan saat menghadapi Mei Wei.

"Aku dengar tadi kau merekomendasikan dia ke dokter Yi Fan. Memangnya kau pikir dia bersedia menerima wanita itu sebagai pasiennya?" Liying bertanya sambil terus tergelak. 

"Aku ga peduli, yang penting aku ga akan ketemu dia lagi. Jangan terima dia lagi sebagai pasien di sini lagi, ya?" Pinta Yibo dengan wajah memelas. Bibirnya mengerucut, membuat kedua pipinya membulat dan disertai pandangan mata yang mengiba, selayaknya anak anjing yang manis. 

Liying mencubit gemas pipi Yibo. "Baiklah, dokter Wang Yibo, aku akan memasukkannya ke dalam daftar para wanita yang kau tolak dan tidak bisa jadi pasien lagi," ujarnya sambil tersenyum. 
"Kau tahu, lama-lama kita gak akan punya banyak pasien kalau kau terus menolak para pengagummu." 

"Biar saja, aku punya banyak teman yang bisa membuat klinik ini terus berjalan," Yibo bersandar ke meja tempat Liying bertugas. "Aku sudah tidak ada pasien lagi, kan, jie? Aku sudah boleh pulang kan?"

Zhao Liying menatap Yibo untuk sesaat sebelum akhirnya kembali tersenyum, "jadwalmu untuk hari ini sudah selesai, dokter. Dan ya, kau boleh pulang untuk bermain dengan kucing kesayanganmu. Aku akan membereskan berkas dan menutup klinik ini."

Setelah mengucapkan terima kasih, Yibo segera kembali ke ruangannya dan mengganti jas dokternya dengan jaket kulit. Ia melambaikan tangan ke arah Zhao Liying sebelum akhirnya keluar dari klinik dan menuju tempat parkir, dimana motor birunya terparkir. 

Zhao Liying memang benar, sekarang ini  Yibo selalu berusaha untuk pulang sesegera mungkin. Setidaknya semenjak ia bertemu dengan Zhanzhan, kucing hitam yang kini ia rawat di rumahnya. 

Yibo menemukan Zhanzhan ketika ia pulang dari klinik. Kucing hitam dengan sebuah kalung berwarna merah bertuliskan Zhanzhan, tengah meringkuk kedinginan di teras depan apartemennya. Saat itu tanpa pikir panjang, Yibo membawanya ke unitnya dan merawatnya.

Ia memang mempunyai sisi lemah terhadap kucing. Itu juga yang menjadi alasan ia akhirnya memilih mendirikan klinik hewan dengan bantuan sahabat masa kecilnya, Zhao Liying. Tidak terhitung berapa banyak kucing liar yang sudah mereka selamatkan tanpa memungut bayaran.

Klinik mereka mulai menjadi terkenal setelah ada seseorang yang membagikan postingan tentang aksi baik mereka di media sosial. Banyak yang memuji aksi baik mereka dan tentu saja juga karena wajah tampan dokter muda Wang Yibo. 

Sesampainya di apartemennya, Yibo segera memanggil Zhanzhan. Biasanya kucing hitam itu akan segera menghampirinya dengan menggoyangkan ekornya dengan riang. Tapi kali ini, Yibo hanya disambut dengan ruangan kosong.

"Zhanzhan? Kamu dimana?" Yibo segera melepaskan sepatunya dan bergegas mencari kucing hitam kesayangannya. Ia membuka pintu lemari, kamar, dan balkon tapi tetap tak ada. Yibo mencari di setiap sudut dan kolong tempat namun tetap sia-sia. Ia yakin sekali bahwa ia telah mengunci pintu hingga tidak mungkin kalau Zhanzhan akan kabur. 

Yibo membuka pintu kamar mandi dan telinganya mendengar sesuatu.  Ia bergegas menuju bathtub dan menemukan Zhanzhan terbaring lemas di dasar bathtub. Tubuh kucing kesayangannya terasa panas dan Yibo melihat kalau Zhanzhan bernapas secara pendek dengan mulut terbuka.

Berbagai pikiran buruk mulai terlintas. Yibo meletakkan Zhanzhan di tempat tidur dan segera mengambil tas peralatannya. Pertama, ia mengukur temperatur Zhanzhan. Yibo memasukkan digital termometer melalui pantat Zhanzhan. Sebuah suara mengeong lirih terdengar. Dengan penuh kasih sayang, Yibo mengelus kepala Zhanzhan, "sabar ya, kau pasti akan sembuh," ujarnya lembut.

Zhanzhan mengangkat kepalanya dan Yibo bisa mendengar suara dengkuran lembut dari kucing hitam itu. 

Suara beep terdengar dan Yibo perlahan mencabut termometer untuk melihat hasilnya. Lagi-lagi ia mendengar suara mengeong lirih dari Zhanzhan. Suhunya hanya sedikit di atas normal, tapi itu tidak menjelaskan mengapa Zhanzhan menjadi lemas.

Yibo memeriksa Zhanzhan secara menyeluruh. Ia bahkan meraba setiap jengkal tubuh kucing malang itu untuk memeriksa apakah ada luka atau mungkin pembengkakan yang tidak normal. Namun selain beberapa suara mengeong lirih yang terdengar ketika tangan Yibo memeriksa bagian tubuh Zhanzhan, ia tidak menemukan keanehan lain.

Ia akhirnya menyuntikkan antibiotik ke Zhanzhan dan berharap semoga demamnya akan turun. Besok ia akan membawa Zhanzhan ke klinik untuk pemeriksaan lebih lanjut seandainya keadaannya masih sama atau bahkan lebih parah. 

Setelah beberapa saat, napas Zhanzhan kembali normal. Ia tidak lagi menggunakan mulutnya untuk bernapas. Untuk sesaat, Zhanzhan terlihat tengah tertidur dengan nyaman di tempat tidur Yibo. 

Yibo menyusun bantal dan selimut di sekeliling Zhanzhan agar ia nyaman, dan tidak terjatuh dari tempat tidur. Ia kembali membelai kepala Zhanzhan dan mencium kening kucing hitam itu. 

The Cat and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang