Hai, i'm back🤗
Follow dulu sebelum baca.
Call me Unda, Nda, Ka Rin (bukan Karin si pelakor sebelah). Jangan panggil author atau mimin😤
Cerita ini mungkin penuh dengan konflik setiap part nya. Yang nggak suka skip aja.✌️
---
"Kalau kata orang-orang cinta itu indah, tapi semua nggak berlaku dengan gue. Cinta semenyakitkan itu sampai membuat orang-orang yang ada di dekat gue pergi satu persatu."
-Nathan Marcello.Spoiler:
Alana
"Nathan, lo cinta gue nggak?"Nathan
"Nggak pernah."Alana
"Tapi, gue cinta sama lo,"
"Kalau sayang... ada nggak?"Nathan
"Jangan jatuhin harga diri lo buat cowok kaya gue!"Alana
"Kalau gue mati nanti, apa lo masih nggak bisa mencintai gue walaupun sedikit?"Nathan
"Gue tarik ucapan gue dulu, gue cinta sama lo, Alana."Alana
"Terima kasih udah jadi warna di hidup gue. Setelah ini, gue harap nggak ada lagi yang tersakiti."---
"Masih lama, ma?" tanya cowok jangkung dengan rambut yang sedikit berantakan dan pakaian sekolah yang masih melekat di tubuhnya.
"Sabar dulu, Nath." wanita berusia empat puluh tahunan tersebut masih sibuk memilih beberapa jenis ikan yang ingin di belinya.
Nathan Marcello, cowok yang memiliki wajah nyaris sempurna. Dengan hidung mancung, alis tebal, berkumis tipis, bibir yang mempunyai lekukan sangat indah.
Tapi semua nya terasa menyeramkan saat menatap matanya, cowok itu jarang sekali berbicara dan mempunyai tatapan yang sangat mematikan.
Saat ini, Nathan sedang menemani Lira—mamanya berbelanja ke pasar tradisional.
Beberapa orang yang mempunyai ekonomi menengah diatas lebih memilih berbelanja di supermarket yang terletak di mall, dan pasar-pasar modern lainnya.
Tapi kali ini tidak untuk keluarga Marcello, keluarga yang penuh dengan kesederhanaan walaupun memiliki harta yang melimpah ruah.
Lira menoleh, menatap wajah anak nya yang dari dulu tidak pernah berubah. Dingin dan tidak berekspresi sama sekali.
"Sabar ya, Nathan. Mama bentar lagi selesai." Lira mencoba menggoda Nathan.
"Pegel," helaan nafas berat terdengar di telinga Lira.
Lantas wanita tersebut memicingkan matanya membuat Nathan kebingungan.
"Apa?" tanya Nathan dengan wajah yang sama dari awal.
"Kamu ini laki! Jangan lemah cuma ngangkat segini doang. Kalo nggak bisa biar mama aja." namun siapa sangka, ucapan Lira justru membuat Nathan menurutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Gue suka lo!" teriak gadis itu tanpa memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya. "Minggir!" "Gue cinta sama lo, Nathan!" "Gue nggak peduli." Nathan Marcello, Cowok irit bicara dan dingin tersebut mampu membuat gadis bernama Alana jatuh cint...