5 - Khawatir

2K 207 16
                                    

Wajib follow sebelum baca
Call me Unda, Ka Rin

Happy Reading friend ✨

---

Pagi ini Nathan sedikit bangun lebih cepat karena sudah berjanji untuk mengantar Alana ke sekolahnya.

Cowok itu tampak keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membalut pinggang nya dan memperlihatkan roti sobek nya.

Nathan tidak bisa tidur karena memikirkan Alana yang tiba-tiba saja berubah kepadanya. Setelah beberapa ancaman serta rayuan Nathan, gadis itu memberitahukan alasan dirinya menjadi seperti itu lantaran cemburu kepada Karin, sahabatnya.

Ia menatap wajah nya di pantulan kaca, setetes air yang turun dari rambutnya karena masih basah jatuh mengenai wajahnya, membuat cowok tersebut mengambil handuk yang berukuran kecil dan mengeringkan nya.

Beberapa menit lama nya ia memakai baju, cowok itu keluar dengan wajah yang sudah segar dan wangi parfum beraroma mint khas milik Nathan.

"Tumben cepet banget selesai," sindir Lira yang menatap jam di dinding masih sangat pagi.

Nathan memutar bola matanya, dan mengambil jaket nya yang bergantung di dinding tersebut.

"Papa belum bangun?" Nathan celingukan menatap sekitar rumah yang tidak menunjukkan batang hidung papa nya.

"Masih tidur. Kenapa cepet banget berangkat?" Lira saat ini tengah membereskan meja makan dan meletakkan beberapa menu makanan.

"Urusan." jawabnya singkat sambil mengambil tangan Lira dan mencium punggung tangan mama nya.

"Hati-hati, Nathan." Lira mengelus rambut anaknya pelan, di jawab deheman oleh cowok tersebut.

Saat melewati kamar saudaranya, pintu terbuka dan memunculkan sosok yang berwajah mirip seperti nya, hanya beberapa orang yang dapat melihat perbedaan secara fisik dari mereka.

"Mau kemana? Gue mau nebeng." cowok tersebut bertanya dengan suara serak sambil mengucek mata nya yang belum terbuka dengan sempurna. Rambutnya terlihat berantakan dan memakai celana pendek bergambar boneka Stitch.

"Bukan urusan lo!" Nathan menatap sejenak kembaran nya dan melengos pergi begitu saja.

"Ganti celana lo! Malu udah gede, nggak cocok buat tampilan lo yang kaya preman!" Ucap Nathan tanpa menoleh sedikitpun dan terus berjalan.

Ethan menunduk kebawah, menatap celana kesayangan nya dengan raut wajah sedih. "Lo pikir, gue bisa tidur kalo nggak pake celana ini?"

---

Suara deruman motor yang terdengar berhenti di depan rumah nya, membuat Alana langsung berjalan ke depan untuk membukakan pintu.

"Hai," sapa nya ramah sambil tersenyum, sedangkan Nathan hanya diam saja dengan wajah datar sedikit menunduk menatap wajah Alana yang terlihat tidak seperti biasanya.

Kantung mata nya yang terlihat membesar dan berwarna hitam, bibir pucat dan mata sayu Alana membuat Nathan sedikit khawatir kepada gadis tersebut.

"Lo sakit?" tanya nya dengan nada tenang, namun berbeda dengan hatinya yang sudah bergejolak tidak karuan.

Alana menggeleng, dan sedikit menepikan tubuh nya agar Nathan bisa masuk ke dalam rumah, "Masuk, gue udah buatin sarapan untuk lo."

"Hm," sebelum masuk Nathan membuka sepatunya terlebih dahulu.

NATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang