Wajib follow akun ini sebelum baca🔪
Follow Ig
_rindiiani
Wp.rindiaaaaani---
"Perihal meninggalkan dan di tinggalkan, keduanya adalah hal yang pasti di rasakan setiap orang."
-Nathan.Seorang dokter mendekati Nathan yang tengah duduk di dekat mejanya dan membaca beberapa dokumen mengenai hasil pemeriksaan penyakit Alana.
"Alana Amorita Alen," ujar sang dokter sambil menatap Nathan penuh selidik.
"Dimana keluarga pasien?" tanya nya lagi.
Nathan menghembuskan nafas, "Sama saya aja."
"Saya tidak bisa memberitahukan hasil ini kepada orang lain, hanya boleh kepada orang yang bersangkutan saja."
Nathan ingin sekali rasanya menghajar dokter pria paruh baya di hadapannya saat ini. Wajahnya terlihat sangat menyebalkan.
"Dia nggak ada keluarga satupun disini. Jadi bisa sampein ke gue langsung." Tekannya sambil menatap tajam dokter itu.
Dokter tersebut mengangguk singkat dan membolak-balik kan kertas yang ada di tangannya.
"Hasil pemeriksaan mengatakan bahwa kondisi jantung Alana sudah sangat buruk dan harus melakukan pencangkokan jantung sesegera mungkin.."
Tubuh Nathan menegang, matanya membulat lebar namun dengan cepat ia mengembalikan ekspresi nya seperti biasa. Ia terkejut mendengar ucapan sang dokter. Hidup Alana, saat ini sudah di ujung tanduk. Kondisi Alana sudah tidak baik dan semakin memburuk.
"Tolong carikan orang yang bisa mendonorkan jantung nya untuk Alana. Berapapun, akan gue bayar."
Dokter tersebut menggeleng, "ini bukan masalah biaya, jarang sekali kita temukan orang-orang yang bisa berbaik hati mendonorkan jantung nya untuk orang lain. Kecuali kalau dia punya penyakit parah dan hidupnya yang terkesan singkat."
Penjelasan dokter membuat kepala Nathan ingin pecah. Satu masalah yang ada di hidup Alana membuatnya merasa pusing, bagaimana dengan gadis tersebut yang selalu menghadapi masalah setiap harinya tanpa jeda waktu sedikit pun.
Mengapa Tuhan begitu jahat pada gadis baik seperti Alana?
Mengapa Tuhan tidak pernah memberikan kesempatan bahagia untuk nya?
Mengapa Tuhan tidak pernah membiarkan bibir gadis itu terangkat membentuk senyuman di wajahnya?
Sepertinya, Tuhan mempunyai rencana indah yang sudah dipersiapkannya untuk Alana.
Tapi kapan?
Sekelebat pikiran yang tidak masuk akal tiba-tiba terlintas di otak Nathan, "ambil jantung gue."
Dokter tersebut tertawa, "Itu hal mustahil yang kita lakukan di dunia kedokteran,"
"LO BISA AMBIL JANTUNG GUE!" Nathan berteriak marah. Matanya memerah, tangan nya terkepal kuat.
"Maaf, untuk sementara pembicaraan kita sampai disini. Saya akan cek kondisi Alana sebentar lagi." Dokter tersebut tidak ingin ada keributan dan langsung berdiri mempersiapkan alat-alat yang digunakannya untuk memeriksa pasien.

KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Novela Juvenil"Gue suka lo!" teriak gadis itu tanpa memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya. "Minggir!" "Gue cinta sama lo, Nathan!" "Gue nggak peduli." Nathan Marcello, Cowok irit bicara dan dingin tersebut mampu membuat gadis bernama Alana jatuh cint...