4 - Aneh

1.9K 218 335
                                    

Wajib follow
_rindiiani
wp.rindiaaaani

Happy Reading fren

---

"Thanks." Alana tersenyum singkat sambil memberikan helm nya kepada Nathan. Pria itu hanya diam tanpa ingin menyahut.

Nathan menatap sekeliling rumah Alana. Terlihat sangat sepi dan beberapa rumput yang mulai panjang di sekitar rumah nya. Rumah yang sudah tampak usang dan tua inilah tempat tinggal Alana.

"Yakin?" Tampak Alana mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Nathan.

"Ck! Kebiasaan banget ngomong setengah-setengah!"

"Ini tempat tinggal lo?" ulang nya sambil menatap wajah Alana dengan datar.

Alana mengangguk, "Iya. Emang nggak sebagus rumah lo. Tapi gue seneng Tuhan masih ngasih gue tempat tinggal."

Hati Nathan berdenyut nyeri mendengar ucapan yang keluar dari mulut gadis tersebut. Tidak ada keluhan sama sekali disana.

Nathan menatap mata Alana lama, terasa hanyut dalam mata Alana.

"Hei! Jangan bengong!" Alana tampak melihat sekitar rumah nya dengan ekspresi bergidik ngeri.

"Disini banyak hantu nya." Sambung Alana dengan nada pelan. Nathan hanya mendengus mendengar nya sambil menatap Alana dengan sinis.

"Pulang sana! Udah malem!" Usir Alana sambil mengibaskan tangannya.

Nathan pun kembali memakai helmnya, menghidupkan mesin motor nya. Sebelum benar-benar pergi, ia menatap Alana di balik helm full face tersebut.

"Ngapain lo liatin gue?!" Tatapan yang di layangkan Nathan mampu membuat Alana salah tingkah. Beberapa kali gadis itu membuang pandangan nya saat mata tajam Nathan terus menatap gerak geriknya dan tersenyum smirk di balik helm nya.

"Besok gue jemput." Mulut Alana terbuka lebar, hal itu Nathan menoyor pelan kening gadis itu.

"Lo sekolah, kan?"

Gadis itu mengangguk cepat, "tapi gue mau ke pasar dulu sebelum berangkat, buat makan siang." Nathan membuka tas nya, mengeluarkan dompet dan cowok itu tampak sedang mengambil sesuatu disana.

Alana sedikit tersentak saat Nathan menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah ke arahnya. Jumlah yang sangat banyak bagi seorang Alana yang hidup serba kekurangan.

"Gue nggak minta uang lo. Gue bisa nyari uang sendiri." Tolak gadis itu memundurkan tangan Nathan.

"Ambil. Janji gue tadi."

"Beneran, gue bisa cari sendiri. Mending lo tabung aja uang nya." Alana masih saja menolak pemberian Nathan.

"Terserah!"

Nathan menarik tangannya, cowok itu masih diam dan menatap lurus ke depan dengan tangan yang masih memegang uang tersebut.

"Udah malem, Than. Nggak bagus buat kesehatan lo..."

"Apalagi untuk jantung lo." Nathan menoleh, ia menatap nanar wajah Alana yang tiba-tiba saja berubah menjadi murung.

"Ambil dulu! Besok gue jemput! Jangan pergi sebelum gue dateng."

Nathan berucap dengan nada yang tidak ingin di bantah. Dengan berat hati, Alana menerima uang tersebut. Tidak semua, hanya selembar sesuai kebutuhannya.

"Udah, sekarang lo pulang!" Nathan menghembuskan nafas lelah, sangat susah berbicara dengan gadis keras kepala seperti Alana.

Cowok itu memasukkan kembali uang di sakunya, mengeluarkan ponsel dan menyerahkan nya pada Alana.

NATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang