Follow Instagram
_rindiiani
wp.rindiaaaani
Daaniafrzn
Reynaldi.agra
.
.
.Happy reading
---Cup
"Lana, bangun." suara serak cowok tersebut sudah terdengar sejak lima belas menit lamanya. Namun, Alana tampaknya sangat susah untuk bangun saat ini. Gadisnya saat ini terlihat sangat lelah. Nathan mengelus pipi Alana lembut, bibir sedikit terbuka karena tidur dengan sangat nyenyak.
Cup
Cup
Cup
"Than..." Gadis itu melenguh lantaran Nathan terus menciuminya bertubi-tubi.
Nathan tersenyum tipis dan terus melakukan kegiatannya sampai kekasihnya benar-benar terbangun.
"Bangun cepetan, makanannya keburu dingin."
Alana merubah posisi miringnya menjadi terlentang dan terpaksa membuka matanya yang masih sangat terasa berat.
Gadis itu menoleh kearah Nathan yang masih duduk ditepi ranjang tersebut. "Makan duluan aja, ya? Aku masih ngantuk banget." jawabnya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Gue juga nggak makan!" tegasnya sambil menatap Alana dengan tatapan tajam dan membuang
Alana tidak memperdulikan Nathan, ia kembali menutup matanya dan tertidur. Nathan yang melihat Alana seperti tidak peduli dengan nya merasa sedih. Jujur saja, saat ini perut Nathan terasa lapar karena jam sudah menunjukkan pukul tiga sore.
"Sayang..." rengeknya sambil memeluk erat pinggang Alana. Nathan menenggelamkan wajahnya diatas perut gadis itu.
Seketika Alana membuka matanya dengan paksa dan duduk menyender. Mengelus rambut-rambut tebal Nathan sambil tersenyum melihat tingkah Nathan yang semakin hari semakin bucin kepadanya.
"Kenapa sekarang sering manja?" Nathan mendongak dan masih terus memeluk pinggang Alana tanpa ingin melepaskannya.
Nathan menatap dengan wajah cemberut, "kenapa nanya gitu?"
Alana mengangkat kedua bahunya, "nggak kaya biasanya aja sih."
Nathan kembali menumpukan kepalanya di atas pinggang Alana, gadis itu tersenyum sambil mengelus rambut Nathan yang membuat cowok tersebut memejamkan matanya.
"Jam berapa sekarang, Than?" tanya Alana. Dada tiba-tiba terasa sakit seperti ada jarum yang sangat banyak menusuk.
"Udah jam delapan,"
"O-oh.." ucap Alana sedikit terbata, saat ini gadis itu tengah menahan sakit mati-matian didepan Nathan.
"Lo laper? Gue pesenin makan ya?" tawar Nathan.
Alana menggeleng, namun Nathan yang masih saja memejamkan matanya tiba-tiba membuka matanya dan menatap Alana yang sudah pucat pasi.
"Kenapa?"
"Dada lo sakit lagi?" tanyanya khawatir langsung duduk disebelah Alana.
Gadis itu mengangguk dan berusaha mencari pasokan udara agar bisa masuk ke paru-paru nya.
"Than.." lirihnya, Alana menangis. Nathan tau saat ini kekasihnya sedang menahan sakit setengah mati.
Nathan menatap khawatir Alana yang semakin memburuk. Tanpa menunggu apapun, cowok tersebut langsung mengangkat tubuh Alana dan membawanya kerumah sakit.
"Alana, bertahan." ucapnya sambil terus berjalan cepat menuju lantai dasar apartemen.
---

KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Novela Juvenil"Gue suka lo!" teriak gadis itu tanpa memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya. "Minggir!" "Gue cinta sama lo, Nathan!" "Gue nggak peduli." Nathan Marcello, Cowok irit bicara dan dingin tersebut mampu membuat gadis bernama Alana jatuh cint...