8 - Ungkapan

2K 225 15
                                    

Follow Instagram
_rindiiani
wp.rindiaaaani
.
.
.

Happy Reading

"Than, temenin gue, dong. Rey udah nelponin gue terus nih."

Seorang cowok saat ini tengah tertidur dengan posisi telungkup diatas kasur nya. Ia sama sekali tidak mendengarkan ucapan kembarannya yang sejak tadi merengek seperti anak kecil lantaran meminta nya untuk menemani ke suatu tempat tengah malam seperti ini.

"Than! Ayo lah! Masa lo tega ngeliat gue keluar tengah malam sendirian kesana."

Cowok dingin tersebut mendengus dan segera bangkit dari tidur nya sambil menatap wajah Ethan dengan tatapan dingin.

"Kemana?"

Ethan tampak tersenyum senang karena Nathan bertanya padanya, berarti cowok tersebut mau menemaninya untuk pergi ke tempat Rey.

"Bar."

"Nggak lama!"

Nathan bukanlah tipikal cowok yang akan menghabiskan waktunya untuk minum-minum, merokok saat ia memiliki masalah. Cowok itu lebih memilih berdiam diri dan tidur seharian dikamar nya.

Ethan langsung berlari menuju kamarnya dan segera ganti baju. Cowok itu menatap dan menggelengkan kepalanya samar melihat tingkah kembarannya yang hingga saat ini tidak pernah berubah.

Nathan pun bangkit segera mengambil baju dan celana panjangnya yang berada di dalam lemari, tak lupa cowok tersebut memasang jaket yang ukurannya pas dengan tubuh nya.

Ia merampas kunci mobilnya yang terletak diatas nakas sebelah kasurnya dan segera keluar menemui Ethan.

"Mau kemana tengah malam begini?" Suara bariton itu terdengar menekan.

Nathan menoleh, tampak seorang pria paruh baya tengah bermain ponsel sambil sesekali menatap singkat anaknya.

"Keluar." Jawab Nathan singkat, namun tak ada jawaban sedikit pun yang keluar dari mulut pria tersebut.

Vano Marcello adalah pria paruh baya yang mempunyai beberapa kekuasaan di ibukota. Pria tersebut mewariskan sifat dingin nya kepada anaknya, Nathan. Maka tak heran Nathan dan Vano sangat jarang sekali berbicara.

"Than! Buruan!"

"Pa, izin keluar sebentar nggak sampe pagi kok." Ethan melengos pergi begitu saja tanpa menghiraukan tatapan tajam dari Vano.

Pria itu beralih menatap Nathan yang masih berdiri, "jaga adik kamu."

"Dia bukan anak kecil lagi, Pa."

"Nathan duluan."

Nathan berlalu dan menyusul Ethan yang sudah duluan keluar rumah. Jujur saja, saat ini cowok tersebut sangat ngantuk lantaran jam sudah menunjukkan pukul satu malam.

---

Ruangan yang di penuhi dengan lampu kelap-kelip dan suara bas yang terdengar sangat besar serta aroma alkohol yang menyengat di hidung siapa pun yang berada disana terlihat sangat ramai.

Walaupun saat ini sudah menunjukkan pukul dua malam, tempat ini semakin ramai. Berbagai aktivitas yang di lakukan oleh orang-orang yang berada saat ini.

Dua kembaran tersebut saat ini tengah duduk di bar club tersebut sambil menunggu Rey yang sedang melakukan aktivitas nya.

Hanya beberapa menit, Rey akhirnya selesai dan duduk di sebelah Ethan.

"Lah, udah selesai Rey? Cepet banget."

NATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang