Wajib follow sebelum membaca.
Dilarang membahas cerita lain di lapak ini.
Jangan lupa follow Ig
_rindiiani
wp.rindiaaaani (tiktok jg)
---"Gue nggak pernah beruntung dalam hal apapun, termasuk kebahagiaan."
-Alana.
🥀🥀🥀"ALANA!"
Teriakan menggelegar terdengar dari arah jauh. Tampak seorang cowok berjalan cepat menghampiri Alana dengan wajah memerah dan tangan terkepal kuat.
Alana membalikkan tubuhnya dan menatap datar cowok yang sedang berjalan dengan tergesa. Sebelum mendapat pukulan Alana sudah lebih dulu mempersiapkan dirinya.
Setelah sampai di hadapan Alana, cowok tersebut melayangkan pukulan yang cukup keras di kepala Alana hingga gadis tersebut tersungkur ke tanah dan membuat pandangan nya beberapa detik terlihat kabur dan buram.
"Berani banget lo nyentuh Sila, hah?!" Cowok tersebut berjongkok menyamai Alana, menarik rambutnya secara kasar.
"Gue udah bilang jangan pernah sentuh Sila sama tangan kotor lo!" Desis Revan—pacar Sila.
Tampak semua murid sekolah mulai berlari berkumpul melihat insiden yang terjadi di parkiran sekolah.
"Harus nya lo sebagai cowok Sila bisa mendidik dia biar nggak jadi cewek jablay!" Disaat kondisi nya yang terlihat memprihatinkan, Alana justru tidak takut sama sekali dengan Revan. Di hidup Alana, siapapun dan berapa pun usia lawannya, jika mereka salah tidak akan pernah takut.
"ANJING!" Revan berteriak marah, cowok tersebut kembali menarik kerah baju hingga membuat gadis tersebut berjinjit. Alana menatap wajah Revan dengan tatapan merendah.
"Lo berani lawan gue?!"
Alana tersenyum miring, "Lo bukan Tuhan yang harus gue takuti! Dalam kamus hidup gue, cowok yang berani lawan cewek itu sama dengan BANCI." Alana menekankan kata banci tersebut tepat di wajah Revan.
Cowok itu semakin mengeram, tanpa menunggu apapun Revan mendorong dan menghempaskan badan Alana dengan kuat. Gadis tersebut memejamkan matanya saat merasakan kulitnya terasa perih saat bersentuhan dengan pasir-pasir kasar dan beberapa batu kecil yang sebagian tajam.
"ANAK HARAM! PANTES ORANG TUA LO NGEBUANG LO! MANUSIA MACEM LO BIKIN DUNIA MAKIN SEMPIT! CEPAT MATI, DEH!" tanpa merasa kasihan sedikitpun kalimat tersebut terlontar dari mulut Revan. Alana memejamkan matanya saat mendengar ucapan Revan yang begitu menyakitkan. Berbicara orang tua adalah hal yang sangat sensitif baginya.
"KALO LO MASIH MAU HIDUP! JANGAN BERANI-BERANI NYA LO CARI MASALAH SAMA SILA!" Setelah mengatakan itu, Revan pergi sambil merangkul tubuh Sila dan membiarkan Alana yang masih dengan susah payah berdiri dengan segala rasa sakit yang ada di tubuhnya.
Beberapa siswa bukannya menolong, tapi malah membiarkan dan melihat Alana yang sedang berjuang untuk berdiri dengan susah payah. Tidak ada yang ingin berteman dengan Alana, cewek aneh dan barbar tersebut membuat siswa yang lain merasa malas dan bosan melihat tingkah lakunya.
Revan adalah seorang cowok kejam yang berada di sekolah Alana. Cowok tempramental tersebut tidak akan segan-segan menghabisi lawannya jika berani menyentuh Sila—kekasihnya.
Jangan jantung gue. Biarin yang lain sakit tapi jangan yang satu itu. Batin Alana saat merasakan bagian dada nya yang sudah mulai terasa sakit.
Dengan langkah terseok, Alana pergi dari sekolah nya dan mencari tempat ketenangan dan beristirahat untuk menghilangkan semua rasa sakit yang ada di tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/284524629-288-k754487.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Gue suka lo!" teriak gadis itu tanpa memperdulikan tatapan orang-orang di sekitarnya. "Minggir!" "Gue cinta sama lo, Nathan!" "Gue nggak peduli." Nathan Marcello, Cowok irit bicara dan dingin tersebut mampu membuat gadis bernama Alana jatuh cint...