3 - Satu Hari

2K 226 13
                                    

Happy Reading ✨
---

Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras. Nathan menatap keatas, langit saat ini sangat gelap.

"THAN! HUJAN." Alana sedikit berteriak karena takut suaranya tidak di dengar oleh Nathan.

Nathan masih saja melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Hal itu justru membuat dada Alana terasa nyeri lantaran kena angin dan air hujan yang cukup besar.

"THAN! G-GUE DINGIN!" suara Alana bergetar.

Cowok tersebut tidak menjawab dan langsung menepikan motor nya di sebuah warung kecil.

Alana berlari kecil untuk berteduh dengan kedua tangan menutupi dada nya.

Gadis itu langsung duduk tanpa memperdulikan tatapan orang yang ikut berteduh disana.

Nathan berjalan menghampiri Alana dan duduk di sebelah nya. Cowok tersebut menatap lurus kedepan. Namun ia menoleh saat mendengar suara batuk yang cukup keras dari Alana.

"Kenapa?"

Alana menggeleng, "dada gue nyeri banget." tatapan sayu dari mata Alana mampu membuat Nathan terhipnotis.

"Gue emang cantik," Alana sedikit tertawa melihat wajah Nathan yang menggemaskan di matanya.

"Obat lo dimana?" Alana kembali merubah raut wajahnya menjadi datar.

"Nggak perlu." Alana membuang pandangan nya ke sembarang arah sambil mengayun-ayunkan kakinya yang menggantung.

"Lo sakit! Gue nggak mau di omelin sama mama gara-gara bikin lo sakit."

Alana menoleh sedikit mendongak menatap wajah Nathan. Wajah cowok itu terlihat sangat tampan. Rahangnya yang tercetak jelas membuat Alana ingin menyentuhnya.

Tangan Alana terangkat, gadis itu membelai rahang Nathan beralih menurunkan tangannya dan memegang jakun Nathan yang menonjol di leher cowok itu. Jujur saja, Nathan sedikit menikmati belaian dari Alana.

"Lo mau cabuli gue?" Nathan menahan tangan Alana agar gadis tersebut tidak lagi menyentuhnya.

Alana tersenyum, "gue suka megang nya. Kaya nya ini bakalan jadi hobi baru gue."

"Stres!"

"Jangan larang gue, ya? Seenggak nya sebelum gue mati nanti, hidup gue di dunia ini nggak terlalu membosankan."

Nathan hanya diam tanpa ingin menjawab permintaan gadis di samping nya.

Nathan adalah cowok yang sangat tidak suka melihat orang berputus asa. Nathan paling benci sama orang-orang yang ngerasa hidup nya paling menderita.

Tapi untuk Alana berbeda. Nathan sangat tahu bagaimana rasanya hidup sendiri tanpa siapapun.

Bagi Nathan saat ini, Alana adalah gadis ceria dengan segala luka yang masih di tutup nya dengan rapat.

---

"Kita dimana?" Alana menatap sekeliling nya saat melihat rumah mewah dan sangat besar saat ini di datangi nya dengan Nathan.

"Lo masih mau disini kaya orang bego atau ikut gue masuk?"

Alana tersadar, ia segera menghampiri Nathan yang sudah berjalan duluan.

Nathan menekan bel rumah tersebut. Pintu pun terbuka, seorang wanita paruh baya sedikit membungkukkan tubuhnya kepada Alana dan Nathan.

NATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang