Pt. 6 - Black Roses Group

3.3K 490 303
                                    

Halo atsi...

Apa kabar?

Aku update lagi malam ini.

Boleh ya aku kasih tantangan.
100 vote dan 250 komen, besok malam aku update kalau tembus.

Selamat membaca atsi ❤

Jangan lupa vote dan komen.

.

.

"Bantu aku melarikan diri dari kota Gidae."

Tepat ketika kalimat itu selesai diucapkan, gagang telepon langsung direbut seseorang.

Sohyun bangun dari duduknya dan berbalik, hendak protes. Namun, setelah melihat wajah Nara yang penuh amarah membuat nyali Sohyun menciut seketika.

Nara menutup sambungan. Ia meletakkan gagang telepon ke tempatnya, kemudian menyoroti wajah Sohyun dengan tatapan  intimidasi.

"Apa Nona tahu, yang Nona katakan tadi akan membawa bencana bagi kita semua?" Nara bertanya ketus. Ia menatap Sohyun sinis. "Tidak masalah jika Nona ingin kabur, tapi pikirkan nasib pelayan dan semua penjaga di rumah ini. Terlebih keluarga Nona di Seoul."

Nara merasa ia wajib memarahi Sohyun. Pertama, gadis itu tidak tidur di saat semua orang sudah tidur. Kedua, menggunakan telepon rumah tanpa pengetahuan Sir Kim. Itu bencana, Sohyun bisa saja membahayakan dirinya. Dan terakhir, rencana Sohyun untuk melarikan diri.

"Maafkan aku Nona Im. Ak-aku tidak tahan tinggal di rumah ini." Sohyun menunduk dalam. Aneh, ia lebih takut pada kemarahan Nara dibanding suaminya sendiri.

Mengusap wajahnya pelan. Nara tidak habis pikir, Sohyun sangat nekat. Untung hanya ia seorang yang mendengar percakapan Sohyun di telepon. Bagaimana jika Taehyung yang memergokinya?

Bisa-bisa Sohyun dihukum atas kelancangannya.

"Kembalilah ke kamar. Sir Kim punya naluri yang kuat meski dalam keadaan tidur, dia akan tahu Nona tidak di kamar."

Sohyun hanya bisa mengangguk dan berlalu pergi dari hadapan Nara. Kaki tangannya gemetaran, bahkan Sohyun bisa merasakan keringat dingin membasahi keningnya.

Apa yang dikatakan Nara memang benar.

Ketika membuka pintu, Sohyun menemukan Taehyung yang bersiap mengenakan sandal rumah. Pria itu seperti akan berjalan ke suatu tempat.
"Sir ...," panggil Sohyun lembut. Suaranya terdengar serak, rasa takut Sohyun belum pulih sejak kedapatan menelepon Siujin di tengah malam.

Taehyung berdiri, ia berjalan menghampiri Sohyun. "Dari mana saja?"

Sohyun mengusap tengkuknya. Kini Sohyun bisa merasakan jantungnya berdegup sangat keras. Ia takut ketahuan.

"Itu, Sir. Aku—"

"Lupakan, ayo tidur sekarang. Aku tidak bisa tidur jika tidak memeluk dirimu."

Dalam hatinya, Sohyun sangat bersyukur. Ia hampir mati diberikan pertanyaan seperti tadi.

Tanpa melakukan perlawanan, Sohyun naik ke atas kasur bersama Taehyung. Mereka tenggelam di balik selimut, Taehyung memeluk Sohyun dengan posesif. Ia masih mengantuk dan ingin melanjutkan tidurnya.

"Sir, kau sudah tidur?"

Terdengar gumaman samar. Itu artinya Taehyung nyaris tertidur, tapi ia juga berusaha untuk tidak mengabaikan pertanyaan Sohyun.

SIR KIM [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang