Pt. 2 - Stained Dress

4K 549 144
                                    

Halo Atsi...

Terima kasih buat antusias kalian semua.

Aku jadi semangat baca komen kalian. Semoga cerita ini bisa menghibur kalian seperti cerita aku yang lain.

Jangan lupa vote dan kome ya.

Selamat membaca!

.

.

Nam Sohyun tidak pernah menginginkan pernikahan yang didasari oleh sebuah paksaan. Ia ingin pernikahannya dilakukan murni karena dirinya dan pasangan saling mencintai. Bukan malah seperti ini.

Gadis itu menatap bayangan dirinya di cermin. Sohyun akui hari ini ia terlihat cantik dengan gaun putih tanpa lengan yang memperlihatkan pundaknya.

Rambut panjangnya dibiarkan tergerai dengan sedikit hiasan di kepala. Sekilas ia nampak seperti cinderella, sayangnya kisah Sohyun tidak semanis itu.

Salah satu pelayan yang memperkenalkan diri sebagai Im Nara, mengetuk pintu kamar. Sohyun segera berpaling, pelayan itu tersenyum padanya.

"Sudah waktunya, Nona. Sir Kim sedang menunggu di bawah," ujar Nara, senyum tak lepas dari wajahnya.

Masih berdiri di sana, Sohyun kelihatan enggan untuk beranjak. Ia menatap buket bunga pengantin yang ada di atas meja rias.

Sohyun berharap waktu segera berhenti agar ia bisa melarikan diri lagi. Lebih jauh ke tempat yang tak bisa dijangkau.

Kenyataan pahit ini membuat dadanya sesak.

Jika saja Sohyun tidak diancam, ia tentu takkan mau melanjutkan pernikahan. Nyawa keluarganya berada di tangan Taehyung. Pria itu menugaskan beberapa orang untuk menyandera keluarganya di Seoul, mereka baru akan dilepas setelah upacara pernikahan selesai dilakukan.

"Nona ...," panggil Nara untuk kesekian kalinya. Wanita itu sudah berada di samping Sohyun sambil menggenggam buket bunga. "Pegang ini, saya akan mengantar Nona. Semua orang sudah menunggu di bawah."

Nara menurunkan tudung putih yang ada di kepala Sohyun. Menutupi wajah cantiknya.

Tak ada yang bisa Sohyun lakukan. Gadis itu melangkah bersama Nara keluar dari kamar. Ketika mereka hendak menuruni tangga, Sohyun menyempatkan diri melihat ke bawah.

Ada banyak orang-orang yang tidak Sohyun ketahui dari mana mereka berasal. Seingat Sohyun kota Gidae sangat sepi. Bahkan, pada siang hari.

"Boleh aku bertanya?" Sohyun menoleh pada Nara.

Wanita yang senantiasa menahan lengannya memberi anggukan kecil. "Boleh Nona, silakan."

"Orang-orang itu—"

"Mereka semua adalah keluarga dari anak buah Sir Kim. Ada sebagian yang merupakan penduduk asli kota Gidae, mereka memang tidak pernah terlihat di hari-hari biasa. Namun, pada acara besar seperti ini. Mereka selalu hadir."

Sohyun mengangguk paham. Kemudian gadis itu melihat karangan bunga pada setiap sudut ruangan. Karpet merah membentang luas. Ruangan ini seperti ruangan sebuah istana. Megah sekali.

Rumah Taehyung memang besar, mirip seperti sebuah istana. Terdapat banyak lorong dan juga ruangan. Sohyun yakin ia akan hilang jika berjalan seorang diri.

Taehyung menunggu mempelainya di anak tangga paling bawah. Senyum nakal tak lepas dari bibirnya, seperti yang Taehyung duga. Sohyun sangat cantik dengan gaun pengantin itu.

SIR KIM [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang