Pt. 26 - Too Much Madness

2.1K 420 416
                                    

Halo atsi...

Kalian apa kabar?

Kalau boleh tau, di daerah kalian udah jam berapa?

Bab ini aku kasih tantangan boleh dong ya.

200 vote + 400 komen.

Tembus gak nih.

Ayok pasti bisa, yang baca cerita ini udah banyak banget loh. Masa gak bisa.

Ini masih kecil. Besok-besok aku tambah lagi tantangannya wkwk, becanda. Tapi kalo diseriusin mau kok.

Jangan lupa vote dan komen.

Selamat membaca!

.

.

"Sir, saya takut. Rencana Sir ini akan berdampak pada hubungan Sir Taehyung dan istrinya." Nara menyampaikan kekhawatirannya pada Taekyung.

Mereka berdua sedang berada di puncak bukit. Tempat mendiang Nyonya besar Kim dimakamkan.

Taekyung berdiri tegak. Menatap hamparan rumah yang tertimpuk salju, jelang pergantian tahun. Suhu semakin menurun drastis. Mereka harus memakai pakaian berlapis-lapis untuk menghindari dinginnya udara yang menusuk kulit.

Kepulan uap keluar dari celah bibir Taekyung ketika ia mengembuskan napasnya secara perlahan.

"Percayalah Nara, apa yang aku lakukan saat ini. Semua demi kebaikan mereka berdua."

Jika Taekyung mengatakan hal tersebut pada orang lain. Mereka semua pasti takkan percaya, mengingat betapa gilanya rencana Taekyung saat ini.

"Tapi Sir, Anda sudah melewati batas." Nara memberi peringatan setelah kejadian tadi pagi. "Semalam kalian tidur seranjang. Besok-besok apa lagi yang akan terjadi?"

"Aku tidak akan menyentuhnya, Im Nara." Taekyung jengah sendiri. "Kau lebih mirip seorang istri ketimbang seorang pelayan. Lagi pula, aku tidak terbiasa tidur di sofa."

Nara mendengus pelan. "Maafkan saya Sir, saya sangat khawatir. Biar bagaimanapun, Sir Taehyung banyak berkorban selama Anda menghilang."

"Kau benar, Nara." Taekyung takkan mungkin melupakannya. "Ada begitu banyak yang menginginkan kematian Taehyung. Termasuk orang-orang kepercayaannya."

Kening Nara berkerut bingung. Wanita itu segera menatap Taekyung, ia seakan menerka-nerka kata apa yang akan Taekyung ucapkan selanjutnya.

"Seseorang sedang mengincar nyawa adikku. Dia berada di antara kalian semua," ucap Taekyung. Kemudian ia melanjutkan. "Aku membuat rencana ini untuk melindungi adikku dan juga istrinya."

Pria itu mengeluarkan sebatang rokok dan juga korek api, lalu membakarnya.

Di setiap situasi, di saat Taekyung tengah berpikir. Ia pasti akan merokok, karena hanya itu yang bisa membuat Taekyung menggunakan akal sehatnya untuk berpikir.

Terlalu banyak kegilaan dalam kehidupan Taekyung. Pun sekarang ia akan menghadapi sebuah permainan gila, yang mana mengharuskan dirinya untuk terjun langsung ke dalam permainan tersebut.

"Jika saya boleh tahu, seseorang itu siapa?"

Taekyung mengembuskan asap rokoknya ke udara yang membaur bersama butiran salju tipis. Ia tersenyum misterius.

SIR KIM [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang