Pt. 32 - Won't Understand

2.1K 393 123
                                    

Halo Atsi...

Kalian apa kabar?

Maaf aku gak banyak bacot karena emang udah gak kuat ngetik.

Pesan aku cuman ini doang.

Jangan lupa vote dan komen.

Selamat membaca!

.

.

"Ayo bercerai."

Myunghee menarik napas pelan, ia melihat ke arah luar jendela kamar. Telah masuk waktu dinihari, akan tetapi ia sulit sekali untuk tertidur.

Sudah menjadi kebiasaan Myunghee sejak delapan tahun terakhir. Ia tidak pernah bisa tidur nyenyak, setiap saat ada banyak sekali yang Myunghee pikirkan.

Ditambah Taekyung mengajaknya bercerai.

Myunghee bertanya-tanya, bukankah mereka saling mencintai?

Lantas, mengapa Taekyung mudah sekali melayangkan kata cerai. Seakan kehidupan rumah tangga hanyalah permainan masa kecil yang berakhir saat hari menjelang siang.

Tiba-tiba saja Myunghee teringat kembali akan pertemuan mereka. Ia dan Taekyung.

Saat itu hari sudah sore. Myunghee bersama kedua orangtuanya baru saja pulang dari kebun. Mereka memanen jagung yang siap untuk dipanen.

Ketika melewati area persawahan, Myunghee tidak sengaja terjatuh ke dalam sawah. Alasahil tubuhnya dipenuhi lumpur.

Myunghee kesal karena kedua orangtuanya malah tertawa.

"Ayah, Ibu, ini semua salah kalian." Myunghee merengek seperti anak kecil sembari mengusap lumpur yang menempel di pipinya.

Kebetulan tingkah manisnya itu menarik perhatian Taekyung, pria itu sedang memantau para pekerjanya. Dan tidak sengaja melihat seorang gadis jatuh ke dalam sawah.

Taekyung mendekati mereka.

Seketika itu tawa kedua orangtua Myunghee langsung terhenti. Mereka membungkuk sopan, merasa segan berdiri di hadapan Taekyung.

Myunghee menatap bingung pada pria yang rela mengulurkan tangannya.

"Sini, aku bantu."

Karena takut mengotori pakaian mahal yang dipakai Taekyung, Myunghee pun menolak.

"Tidak perlu, Sir. Takut tangan Sir kotor. Apalagi pakaian Sir kelihatan mahal sekali."

Sangat disayangkan, Taekyung malah berpikir Myunghee menolak karena membenci dirinya seperti yang banyak orang lakukan.

Sepulang dari sawah. Malam harinya, rumah Myunghee kedatangan tamu, mereka pikir paman Myunghee yang tinggal di Busan. Namun, ternyata yang datang adalah Kim Taekyung.

Dari situlah kehidupan Myunghee mulai berubah.

Menikah dengan seorang mafia yang gemarnya menyiksa. Bukan siksaan brutal seperti memukul atau mencambuk. Hanya saja semua itu menyiksa batin Myunghee.

Berkali-kali Myunghee berusaha kabur, tapi akhirnya ia tetap akan kembali pada Taekyung.

Sampai suatu hari, Taekyung mulai berubah. Membuat hati Myunghee luluh, ia jatuh cinta pada suaminya. Niat untuk menggugat cerai Taekyung entah menguap kemana.

SIR KIM [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang