~What happen to Thirteen ~
Mungkin di part ini aku bakal dianggap orang yang kuno, percaya dengan tahayul karena percaya kalau ada angka sial. Tapi, mau bagaimana pun juga aku akan tetap tidak suka nomor setelah angka 12 dan sebelum angka 14 itu.
Angka itu merupakan angka paling aku benci, kenapa?, Karena setiap kali ada yang berhubungan dengan angka itu aku s elalu sial, bukan hanya aku, tapi Keluarga aku juga. Entah kebetulan atau memang benar, aku selalu aja sial di tanggal yang nunjukin angka itu.
Waktu aku sakit DBD jaman aku kecil kata Oma itu kejadiannya tanggal tiga belas September, aku dan keluarga kecelakaan mobil di KM tiga belas tgl tiga belas April, bisnis keluarga bangkrut tahun dua ribu tiga belas, aku gak juara OSN karena no urut ku tiga belas, rumah kami sebelum yang sekarang banyak masalah sampai Mama keguguran karena NO tiga belas, aku kecelakaan mobil di Cipularang gegara plat nomorku ada tiga belas nya, aku Covid tgl tiga belas Agustus 2020, aku di diagnosis kanker tgl tiga belas Juli 2021 ya walaupun di kasih tau dokternya tgl 14. Apa itu kebetulan, aku rasa memang aku gak cocok dengan angka siake itu, setiap kali ada angka itu pasti amsyong.
Ya karena itu aku jadi gak pernah pake angka itu, kalau aku ujian berbau numerik dan ada hasilnya tiga belas, aku lebih baik kasih angka 12+1 atau 14-1. Kayaknya aku benar-benar fobia angka itu. Sampai aku rela bayar kamar perawatan di RS karena aku tadinya mau di tempati di kamar no itu kalau aku ikut BPJS. Ya kalian boleh percaya atau nggak sih, satu lagi hal yang membuat aku semakin gak suka sama angka itu, kejadian kecelakaan yang melibatkan towing perusahaan kami ternyata ex tambang kapur di Bandung barat yang ber nomer armada ke tiga belas.
Di Kristen juga, no tiga belas juga agak kurang baik, buktinya murid Yesus datang paling akhir yaitu Yudas Iskariot yang merupakan orang ke tiga belas di perjamuan terakhir bersama Yesus.
Ya begitulah, alasan kenapa aku Anti tiga belas. Sekali anti akan tetap anti.