Februari, Hawaii.
Seorang pria berambut jingga berjalan membawa papan selancar menuju ke tepi pantai.
Di dada pria itu terdapat tato melintang yang bertuliskan Nadie puede ser como dios, apabila diterjemahkan maka tato tersebut memiliki arti "Tidak ada yang bisa seperti tuhan" dan di kedua sisi tulisan itu juga terdapat tato bergambar bunga.
Matanya terpejam merasakan hembusan angin yang membelai kulit putihnya, dada dengan tato itu membusung karena tarikan napas yang ia lakukan lalu menghembuskannya perlahan.
Menarik napasnya sekali lagi kemudian ia berteriak "Kau baik-baik saja!"
"Tidak ada yang mengganggumu! Tidak ada pesan! Tidak ada telpon! Tidak ada yang melarangmu melakukan apapun! Kau bebas sekarang!!!" Banyak dari mereka menatap ke arahnya, tetapi ia yakin hampir tidak ada orang yang mengerti dengan ucapannya.
"Aloha~" Teriaknya sekali lagi sebelum berlari membawa papan selancarnya menuju deburan ombak besar yang datang.
Jung Il Hoon 26 tahun seorang aktor teater, ia merupakan anggota dari salah satu grup teater ternama di negaranya.
Hari ini adalah hari terakhir llhoon berada di Hawaii, ia memutuskan untuk pergi ke Hawaii meski hanya seorang diri.
Seharusnya Ilhoon pergi bersama dengan kekasihnya namun, hal itu tidak akan pernah terjadi karena sekarang mereka sudah bukan sepasang kekasih lagi.
Mereka putus setelah gadis itu berpaling dan lebih memilih pria lain dibandingkan Ilhoon.
Bertemu, jatuh cinta, lalu kemudian berpisah merupakan siklus yang akan terus terulang jika kau masih belum bertemu dengan orang yang tepat.
Sudahlah, yang lalu biarkan berlalu. Kehidupan masih terus berlanjut dan Ilhoon tidak akan hancur hanya karena seorang gadis yang tidak memilihnya.
Saat ini Ilhoon sedang mencoba menikmati kesendiriannya, ia suka berselancar menunggu ombak besar datang.
Tidak perduli berapa kali tubuhnya dihantam, Ilhoon akan bangkit dan mencoba berdiri lagi di atas papan selancarnya.
Sempurna! Akhirnya kali ini Ilhoon berhasil menang melawan ombak besar itu.
Sekali lagi, ombak besar lainnya datang. Ilhoon mendayung bersiap untuk mencoba teknik yang baru ia pelajari, tapi kemudian perhatiannya teralihkan.
"Apa aku salah lihat?" Bingungnya bertanya-tanya.
"Sial!" Ilhoon lalu melepaskan leash (tali kaki) yang terpasang di kakinya terhubung sebagai pengaman dengan papan selancarnya.
Ilhoon melewatkan ombak besar itu dengan berenang mendekati seseorang.
Benar-benar melelahkan ketika Ilhoon harus menyeret seorang yang bertubuh jauh lebih besar darinya ke tepi pantai.
Pria tidak dikenal itu terbatuk, Ilhoon rasa ia telah banyak menelan air laut.
"Ya! Apa kau ingin mati? Kenapa kau malah mendorongku tadi?!" Kesal Ilhoon merasa aneh karena saat ia ingin menolong, pria itu malah mendorongnya untuk menjauh.
"Wae?!" Teriakannya membuat Ilhoon membulatkan bibir, kenapa jadi dia yang marah?
Dan tebakan Ilhoon benar jika pria itu berasal dari negara yang sama dengannya, rambut hitam dengan wajah oriental.
"Kenapa kau menolongku eoh?!"
"Ha?" Kenapa dia bertanya, bukankah itu sudah jelas.
"Urus urusanmu sendiri, jangan campuri urusan orang lain!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sense ; Hyunsik x Ilhoon
Fanfiction⚠WARN⚠ Mature content🔞 BxB SikHoon Story Collection: Kumpulan cerita Hyunsik x Ilhoon. Cerita Fiksi, mengandung kata-kata kasar, kekerasan fisik dan mental, pemaksaan dan lain sebagainya. Dibuat tidak dengan maksud menyinggung atau mengina pihak ma...