Beautiful pain II

71 7 1
                                    

.

.

'Penjahat macam apa?' Itulah yang sekarang ada di dalam benak Ilhoon. Matanya hampir tak berkedip mengawasi Hyunsik.

Saat ini mereka sedang berada di ruang yang berbeda lagi, ruangan itu terlihat seperti ruang kerja khusus.

Jelas saja Hyunsik memilikinya, Hyunsik memang seorang anggota geng penjahat, tapi ia juga merupakan seorang CEO dari salah satu perusahaan media terbesar.

Hyunsik harus bermain cantik jika tidak ingin jatuh.

"Sesuka itu?" Hyunsik bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor dan sesekali ke setumpuk kertas di hadapannya.

"Kau terus menatapku, apa kau sesukan itu padaku?" Ulangnya lebih jelas.

Ilhoon mendengus, sekedar membuang napas ia tak percaya lagi-lagi mendengar ucapan percaya diri dari Hyunsik.

Memang Ilhoon akui jika Hyunsik adalah lambang kesempurnaan bagi seorang pria.

Kau tidak akan pernah malu jika membawanya kemana pun, memamerkanya kesiapa pun.

Tampan juga keren, bergelimang harta dan sepertinya ia juga pria yang cerdas.

Penjahat? Lagi-lagi hal itu menghancurkan khayalan Ilhoon untuk berkencan dengan seorang yang sempurna, eh apa? Kencan. Tunggu- Ilhoon tidak menyukai pria itu bukan? Mereka baru bertemu hari ini.

Secepat itukah Ilhoon jatuh akan pesona Hyunsik? Oh ayolah, ini pertama kalinya terjadi dalam 25 tahun hidupnya- ataukah tidak?

Ilhoon rasa dulu ia juga pernah jatuh hati, ya ia jatuh hati pada seorang ahjussi yang baru pertama kali dilihatnya. Ilhoon bahkan menamainya 'Ahjussi 37', tapi Ilhoon segera melupakan orang itu karena pertemuan mereka sangat singkat dan Ilhoon tidak pernah lagi bertemu dengannya.

'Andai saja kau bukan-'

"Bukan aku... " Apa Ilhoon berucap dengan keras? Perasaan ia bicara dalam hati lalu bagaimana bisa Hyunsik memotongnya di kata yang tepat.

"Bukan aku orang yang memiliki masalah dengan kakakmu"

Ilhoon bangkit dari tempatnya, melangkah mendekati Hyunsik yang bisa-bisanya masih terfokus pada pekerjaannya.

"Aku membawamu ke sini karena aku tidak ingin kau ikut terlibat" Ungkap Hyunsik.

"Apa maksud ucapanmu itu, lalu siapa?"

"Aku katakan pun kau tidak akan tahu, kakakmu seorang polisi ini adalah resiko yang harus ia tanggung"

Jelas tidak, Ilhoon tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Di saat ia tahu jika ada seseorang yang mengancam nyawa keluarga satu-satunya bagaimana ia bisa tenang.

Tanpa bicara Ilhoon melangkah keluar menuju pintu utama apartemen Hyunsik, ia ingin pergi dan menemui kakaknya.

Namun percuma, berapa kalipun Ilhoon mencoba ia tidak bisa keluar dari tempat itu melalui pintu, tidak tanpa bantuan Hyunsik.

Ilhoon berkeliling mencari jalan keluar lain. Semua ruangan ia masuki dan masih sempat membuatnya terpukau, tapi kali ini Ilhoon tidak melupakan tujuannya.

Hyunsik beranjak, ia berdiri diam di ambang pintu memperhatikan Ilhoon yang terus mondar-mandir di apartemennya itu.

Terlihat seperti tikus yang sedang mencari jalan keluar.

"Kau akan mati sebelum bertemu dengan kakakmu" Peringat Hyunsik ketika Ilhoon nampak memperhatikan balkon.

Benar saja mereka berada hampir di lantai teratas sebuah gedung pencakar langit.

Sense ; Hyunsik x IlhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang