Off duty 2

24 3 0
                                    

Lim Hyun Sik.

Di Fakultas Hukum siapa yang tidak mengenalnya, dan siapa yang tidak tahu orang yang disukainya.

Kecuali, orang itu sendiri.

Saat semester baru dimulai, Hyunsik menaruh banyak perhatian pada seorang mahasiswa baru di Fakultasnya.

Hyunsik sudah seperti orang bodoh, ia tidak berani bahkan hanya untuk menyapa pria manis itu.

Yang dilakukan Hyunsik hanyalah memperhatikannya dari jauh.

Setelah 3 bulan perkuliahan dimulai barulah Hyunsik membuat kemajuan.

Nama mahasiswa baru itu adalah Jung Ill Hoon. Kebetulan Ilhoon ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang sama dengan Hyunsik yaitu, lomba debat.

Tentunya saat itu juara pertama dimenangkan oleh Lim Hyunsik.

Ilhoon mendapat juara harapan, meski begitu ia terlihat sangat amat bahagia.

Senyum yang merekah di wajah manis Ilhoon membuat Hyunsik tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Di detik berikutnya...

Hyunsik gelagapan seolah tertangkap tangan sedang melakukan kejahatan ketika Ilhoon balas melihat ke arahnya.

"I, Im Hyunsik sunbae-nim... selamat." Bukan hanya membalas tatapan Hyunsik, tapi Ilhoon juga menghampiri dan bicara padanya.

"Kau sangat hebat sunbae..." Hyunsik terbang, ia melayang mendengar kata pujian yang terucap dari bibir berwarna ceri juniornya itu.

Jung Ilhoon, dia membuat Hyunsik tergila-gila. Membuat otak ecer Hyunsik seketika membeku.

"Oh, maaf sunbae-nim. Aku Jung Ilhoon, mahasiswa tahun pertama. Salam kenal." Ilhoon tersenyum, memperkenalkan diri secara langsung.

"Im Hyunsik..." Jawab Hyunsik seadanya, karena ia sedang sibuk mengagumi senyum orang yang ada di hadapannya tersebut.

Hyunsik dan Ilhoon kemudian menjadi cukup akrab, mereka sering bertemu di perpustakaan atau di kantin fakultas.

Sengaja atau tidak, kedua orang itu selalu saja terlihat mencari satu sama lain.

.

Waktu kelulusan Hyunsik kian dekat, akan tetapi namja itu masih belum juga mengungkapkan perasaannya.

Hyunsik merasa terlalu nyaman dengan hubungan mereka hingga ia lupa jika Ilhoon belum resmi menjadi kekasihnya.

Ciuman mendadak di depan pintu kamar asrama Ilhoon menjadi tanda bahwa pukulan telah dilayangkan.

Bola berhasil dipukul, dan mereka menuju base pertama ketika Ilhoon membalas ciuman Hyunsik, ia mengaitkan tangannya ke leher pria yang lebih besar.

Hyunsik mendorong tubuh Ilhoon masuk ke dalam kamar, pintu tertutup. Ciuman semakin memanas.

Tangan tebal pria yang lebih tua membelai punggung Ilhoon.

Hyunsik berlari begitu cepat menuju base kedua. Ia membuka kemeja Ilhoon, menjatuhkannya ke lantai lalu menarik kaos di dalamnya.

"Nnh..." Ilhoon mendesah pelan begitu mulut Hyunsik berpindah ke leher, dada hingga menjilat serta mengulum putingnya.

Hyunsik menyesap kuat kulit putih bersih Ilhoon hingga meninggalkan bekas.

Mereka sampai di base ketiga ketika Hyunsik berlutut, ia melepaskan kaitan celana Ilhoon lalu menurunkannya.

Ilhoon memejamkan matanya erat begitu Hyunsik memasukkan penis Ilhoon ke dalam mulutnya.

"Sun...bae, ahh..." Ilhoon mengejang, jemarinya mencengkram rambut Hyunsik begitu ia menyadari jika di belakang sana jari Hyunsik menusuk masuk ke dalam analnya.

Sense ; Hyunsik x IlhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang