A16🕊

2.8K 300 20
                                    

"Pagi ma" ucap andin saat menemui mamanya di dapur
"Pagi sayang, gimana tidurnya nyenyak" ucap mama rossa sambil menyiapkan roti di meja makan
"Nyenyak ma" ucap andin ikut membantu mama rossa
"Al mana ndin ?" Tanya mama rossa
"Mas Al tadi habis sholat subuh tidur lagi ma" ucap andin meletakkan selai - selai di meja makan
"Kebiasaan ya" ucap mama rossa menggelengkan kepala "mending sekarang kamu bangunin Al, suruh mandi terus sarapan nanti kita kesiangan lagi" ucap mama rossa
"Yaudah deh ma aku ke kamar dulu ya" ucap andin meninggalkan mama rossa. Andin memasuki kamar Al dan melihat Al masih tertidur pulas dibalut dengan selimut
"Mas Al, bangun yu" ucap andin menggoyangkan lengan al, namun tidak digubris sama sekali oleh Al
"Mas Al, ayo dong bangun. Katanya mau lari pagi" ucap andin merengek
"Ehmmm... bentar ndin lima menit lagi ya" ucap al masih memejamkan mata
"Mas nggak ada ya, ini udah jam setengah 6. Kamu mau lari pagi jam berapa kalau jam segini belum bangun" omel andin namun tetap tidak digubris Al "yaudah deh, nggak usah jadi lari pagi"
"Iya - iya ini bangun" ucap Al pasrah membuat andin tersenyum bahagia
"Cepetan siap - siap" pinta andin pada al
"Emang kamu udah mandi" tanya al
"Udah, kamu mandi aku tungu cepetan" ucap andin
Al yang pasrahpun mengikuti perintah istrinya
"Daripada ngambek berabe ntar" ucap Al dalam hati
Setelah menghabiskan waktu 30 menit untuk mandi dan siap - siap Al dan Andin turun menuju meja makan
"Selamat pagi ma, pa" sapa andin pada papa har dan mama rossa yang sudah berada di meja makan
"Pagii" ucap papa har dan mama rossa
Andin mengambil selembar roti dan mengolesi dengan selai coklat lalu diberikan ke Al
"Makasih" ucap Al
"Sama - sama mas" ucap andin lalu menyiapkan sarapan juga untuk dirinya
Setelah sarapan mereka menuju taman kota untuk melakukan lari pagi bersama.
"Pelan - pelan ndin" ucap Al mengikuti Andin yang berlari berkeliling taman sedangkan mama rossa dan papa har hanya berjalan santai mengelilingi taman.
"Kalau pelan - pelan namanya jalan mas nggak lari" jawab andin
"Ayo dong kamu juga lari" ucap andin
Al yang merasa ditantang istrinya langsung berlari mengejar istrinya, namun saking semangatnya Al mengejar Andin tanpa sadar ia menabrak wanita yang sedang berjalan santai sambil mendengarkan earphone.
"Maaf ... maaf" ucap Al
"Aldebaran" ucap wanita itu
"Michi, kamu disini" ucap Al heran
"Yaampun Al aku kangen banget loh sama kamu, lama ya kita nggak ketemu" ucap michi sambil memeluk Al erat, Andin dari kejahuan melihat suaminya dipeluk perempuan lain, tanpa sadar air mata jatuh di pipinya
"Jahat kamu mas" ucap andin dalam hati lalu pergi meninggalkan taman berniat mencari taksi di sekitar taman tersebut dan pergi mencari ketenangan.
Al yang kaget dengan perlakuan michi tak bergeming seperkian detik ia baru sadar dan langsung melepas pelukan michi lalu matanya melihat andin yang sudah lari menjauh keluar dari area taman.
"Maaf michi, saya harus mengejar istri saya" ucap Al tegas membuat michi kaget
"Istri, jadi Al udah punya istri" ucap michi dalam hati sambil melihat kepergian Al.
Al mengejar Andin yang mencari taksi, belum sempat andin mendapatkan taksi tangannya sudah di cekal oleh Al
"Kamu mau kemana ndin" ucap Al sambil memegang erat tangan andin
"Lepasin" ucap andin tegas sambil berderai air mata
"Ndin, dengerin penjelasan saya dulu" ucap al masih menahan tangan andin
"Jelasin apa ? Jelasin kalau kamu cinta sama perempuan tadi" ucap Andin dengan emosi menggebu - gebu
"Saya nggak cinta ndin sama dia, dia cuma temen kuliah saya. Lagipula saya sudah punya istri ndin" ucap Al menjelaskan pada Andin
"Istri yang nggak kamu cintai?" Tanya Andin sambil tersenyum miris.Al yang mendengar ucapan andin pun tak bergeming, sebenarnya Al sudah mencintai Andin tanpa ia sadari, ia terlalu gengsi untuk mengakui itu semua. Melihat Al yang diam tanpa kata andin langsung melepaskan tangan Al dan langsung berlari tanpa melihat kondisi jalan di sekitarnya.
"Brakkkkkkkk"
Andin terserempet oleh mobil yang melaju cukup kencang dan gagal menghindari andin saat mobil itu tau ia menyerempet seseorang ia langsung melarikan diri, andin terpental dan kepalanya terbentur aspal, Al yang melihat itu langsung panik dan berlari ke arah andin
"Andiiiinnnn" teriak al saat melihat kondisi andin yang sudah tergeletak setengah sadar dan ada sedikit luka di bagian keningnya karena terbentur aspal, al membawa andin ke dalam pelukannya.
"Ndin, andin bertahan ndin, saya nggak bisa kehilangan kamu" ucap Al tanpa sadar meneteskan air mata
"Ka..mu kan nggak cin..ta sa ma aku mas" ucap andin terbata dan setengah sadar
"Nggak ndin, saya cintaa sama kamu. Saya nggak mau kehilangan kamu. Kamu bertahan ya" ucap Al menimbulkan senyuman indah di bibir andin sebelum akhirnya andin tak sadarkan diri.
Papa har dan mama rossa yang melihat ramai - ramai di jalan akhirnya mendekat dan betapa terkejutnya mereka sang mantu tergeletak dipangkuan anaknya dengan badan yang tidak sadarkan diri dan kening yang terluka.
"Al, Ya Allah. Ada apa ini?" Tanya mama rossa pada Al
"Andin kesrempet mobil ma" ucap Al sambil menggendong Andin
"Kita bawa ke rumah sakit Al" ucap papa har
Al menggendong Andin menuju mobilnya, "bertahan ya ndin" ucap al saat diperjalanan menuju rumah sakit sambil mendekap tubuh mungil andin
Sampai di UGD rumah sakit sejahtera Al langsung menggendong Andin dan dibaringkan di brankar
"Dok tolong istri saya, istri saya tadi habis kesrempet mobil" ucap Al menjelaskan pada dokter
"Baik pak, istri bapak kami periksa dulu ya silahkan bapak menunggu diluar" ucap dokter
Al keluar dari ruang UGD menyusul mama dan papanya yang duduk di ruang tunggu
"Gimana bisa sih al" tanya papa har
"Tadi aku ketemu michi, tiba - tiba michi peluk aku andin ngelihat terus andin salah paham, sempet agak ribut sedikit. Andin coba lari buat pergi tapi dia nggak ngelihat kanan kiri terus ada mobil yang cukup kencang gagal menghindari andin akhirnya andin kesrempet pa" ucap al menunduk karena merasa bersalah pada andin
"Terus mobil yang nyerempet andin?" Tanya papa har dan dijawab gelengan oleh Al
"Aku udah nggak peduli pa sama mobil itu,yang aku peduliin saat itu kondisi andin pa" ucap al sambil menjambak rambutnya "andai aja al lo nggak telat buat nyegah andin, pasti nggak akan kaya gini kejadiannya. Andai aja lu langsung lepas pelukan michi pasti nggk akan buat andin sakit hati dan sakit fisik kaya gini" fikiran al berkecamuk menyesali kejadian yang menimpa istrinya hari ini.
"Ada - ada aja sih Al, bukannya michi udah nggk tinggal di Indonesia ya" ucap mama rossa
"Al nggak tahu ma, Aku juga nggak peduli yang aku pikirin sekarang kondisi andin. Aku udah gagal ma jadi suami, jagain istri aku aja aku nggak becus" ucap al menyalahkan dirinya sendiri, mama rossa yang melihat al seperti itu menjadi kasihan "oh my son, kamu nggak pernah setakut ini dan sekhawatir ini sama seseorang selain mama, papa dan roy. Andin kamu berhasil mengambil hati anak mama ini, semoga kamu baik - baik aja ya sayang" ucap mama rossa dalam hati
"Kamu nggak boleh mikir yang macem - macem, ini namanya musibah. Sekarang kita doain andin aja semoga Andin baik - baik saja, dan tidak ada yang parah. Mungkin dia pingsan gara - gara shock Al" ucap mama rossa menenangkan Al dan memeluk Al
"Semoga ya Ma" ucap Al membalas pelukan mamanya.

🕊🕊🕊🕊
Terimakasih sudah membaca 🤍
Jangan lupa vote dan komen. Follow juga boleh 💜💚
Semoga tidak bosan dengan ceritaku
Happy weekend🤍

A • TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang