A8🕊

2.1K 235 9
                                    

"Dia mantanku" ucap andin lirih
"Masih cinta?" Tanya al to the point
"Cinta?" Ucap andin sambil tertawa miris, al yang mendengar itu langsung menoleh heran namun ia tak berkata apa - apa al memberi kesempatan andin untuk berbicara.
"Kalau aku boleh milih aku memilih untuk tidak mengenal dia mas" lanjut andin
"Kenapa?"
"Dia menghianatiku disaat aku sudah menaruh kepercayaan besar terhadapnya, dulu aku yakin banget kalau dia adalah pria yang baik dan setia namun di suatu momen Tuhan memberitahu kepadaku kalau semua yang kupikirkan tentang dia adalah salah, dia pria terbrengsek yang pernah aku kenal. Dia menduakan aku dengan perempuan lain, aku nggk tahu letak salah aku dimana" jelas andin tak sadar pipinya sudah basah oleh air mata menceritakkan sambil mengingat kembali kejadian yang membuat hatinya sakit, al yang melihat itupun menjadi tak tega ia menggenggam tangan andin memberi semangat.
"Kamu nggak salah, pria itu saja yang bodoh sudah menyia - nyiakan kamu" ucap al pada andin
"Udah ya dihapus air matanya, nggak enak dilihatin orang. Nanti dikira saya ngapa - ngapain kamu lagi" ucap al
"Lagian mas yang mancing - mancing" rengek andin sambil membersihkan air mata
"Mau pulang sekarang ?" Tanya Al
"Boleh nanti dulu nggak? Aku suka disini" andin mengedarkan pandangannya menatap setiap sudut taman itu
"Tenang, sunyi, sepi. Aku nyaman disini" lanjut andin menghirup udara dan memejamkan mata
"Makasih ya mas" ucap andin tiba - tiba
"Makasih buat?" Tanya al heran
"Ya makasih aja buat semuanya, aku beruntung bisa mengenal laki - laki kaya kamu, walau kamu cuek, kadang dingin tapi kamu bisa membuat aku nyaman. Walau awalnya hubungan ini karena perjodohan antara orang tua kita dan aku sempat menolak tapi aku berharap pernikahan ini menjadi yang pertama dan terakhir untuk aku " ucap andin pada al
"Amin" jawab al dalam hati
"Kamu tahu nggak mas?" Tanya andin
"Apa?"
"Siangnya sebelum kita berkenalan aku cerita sama temen dosen di kampus kalau aku nggk bisa main ada temen papa yang mau dateng dia dengan spontan bilang lo mau dijodohin kali ndin, terus aku jawab dong mas ini bukan jaman siti nurbaya ya, tapi ternyata malamnya aku beneran dijodohin sama kamu" ucap andin dengan semangat
"Temen kamu cenayang ndin?" Tanya al heran
"Makanya itu mas aku juga bingung" ucap andin
Lama mereka berdiam disana tiba - tiba ada penjual cilok lewat yang menarik perhatian andin, tanpa pikir panjang andin langsung menghampiri tukang cilok tersebut, al yang kagetpun langsung berteriak
"Ndin mau kemana?" Tanya al
"Sebentar mas,Kamu tunggu di situ aja" ucap andin sambil terus berjalan
Tak berapa lama andin membawa satu bungkus cilok dan dua botol air mineral, al menatap andin heran
"Dari manasih?" Tanya al
"Ini aku tadi beli cilok sama minum" ucap andin sambil memberikan minum pada al dan al menerimanya
"Baru tadi dikasih tau buat nggak jajan yang aneh - aneh sekarang udah jajan lagi" omel al
"Sekali ini mas" ucap andin sambil menyuapkan cilok ke mulutnya, lalu menyodorkan ke mulut al
"Nggak ah"
"Cobain dulu, enak ini" ucap andin
Al lalu membuka mulutnya dan menerima suapan dari andin
"Ndin ini pedes banget loh" ucap al kepedesan dan meminum air mineralnya
"Enggak ah kamu aja yang berlebihan mas" ucap andin menyangkal padahal cilok itu sangat pedas karena terbukti wajah andin yang memerah
"Udah ah, sekali ini aja ya" ucap al pada andin
"Iya"
Setelah makan cilok al mengantarkan pulang andin, namun sebelum itu al membelokkan mobilnya ke tempat kue langganan mamanya
"Loh mas kok kesini" tanya andin heran karena mobil al terparkir di depan toko kue yang cukup besar
"Beliin mama sama papa kamu kue dulu, masa pulang nggak bawa apa - apa" ucap al
Andin mengangguk paham, lalu mereka turun memasuki toko kue tersebut
"Kamu yang pilih" ucap al pada andin
"Buat tante rossa sekalian ya" tanya andin pada al dan hanya dijawab anggukan oleh al
Andin memilih - milih kue untuk orang tuanya dan tante rossa, setelah menemukan pilihannya andin menghampiri al
"Udah mas" ucap andin
"Yaudah saya bayar dulu kamu tunggu di sini" ucap al lalu aldebaran menuju kasir
Setelah transaksi selesai aldebaran dan andin melanjutkan perjalanan pulang, jalanan cukup ramai karena ini sudah waktunya orang - orang pulang kerja. Setelah menempuh 30 menit perjalanan akhirnya mereka berdua sampai di rumah andin
"Turun dulu yuk mas" ajak andin yang dibalas anggukan oleh al dan mereka berdua masuk ke rumah bersama
"Assalamualaikum" ucap al dan andin bersama
"Waalaikumsalam" jawab mama sarah yang sedang bersantai di ruang tamu sambil menunggu suami dan putrinya
Al dan Andin mencium tangan mama sarah bergantian
"Ini mah dari mas al" ucap andin sambil memberikan kue yang tadi mereka beli kepada mama sarah
"Ya ampun pakai repot - repot kamu Al" ucap mama sarah
"Nggak repot kok tante" ucap al
"Oh iya om surya belum pulang tante?"
"Belum al, tadi katanya pulang telat" aldebaran mengangguk paham
"Duduk dulu, tante bikinin minum" ucap mama sarah
"Nggak usah tante, saya langsung pulang saja." ucap al
"Buru - buru banget al" ucap mama sarah
"Iya tante masih ada kerjaan yang belum saya kerjakan tante" ucap al
"Tadi katanya nggk mau balik kantor?"sahut andin tiba - tiba
"Iya tadi waktu kamu milih kue rendy chat saya katanya ada berkas yang harus saya tanda tangani" jelas al pada andin
"Oh gitu" jawab andin
"Yaudah tante saya pamit dulu ya" ucap al pada mama sarah lalu mencium tangan mama sarah
"Iya al hati - hati ya" ucap mama sarah
"Iya tante, salam buat om surya" ucap al
"Iya"
"Ndin anterin al ke depan sana" surub mama sarah pada andin dan andin mengangguk
"Ayo mas" ajak andin, aldebaran mengangguk
"Mari tante"
"Iya"
🕊
"Hati - hati ya mas" ucap andin setelah mereka berdua sampai di depan rumah
"Iya ndin" ucap al
"Sampai kantor jangan lupa kabarin" pesan andin pada al
"Iya nanti dikabarin, ke kantor cuma tanda tangan aja kok habis itu pulang" jelas al
"Kamu tuh tau gitu tadi di tamannya nggk usah lama - lama" ucap andin merasa kasihan pada al
"Gapapa ndin, lagian cuma sedikit kok kerjaannya" ucap al
"Ya kan sama aja mas"
"Udah ya, nanti kalau kita debat terus nggak selesai selesai nanti saya nggk berangkat nih" ucap al menyudahi perdebatan mereka
"Iya, itu kuenya nanti jangan lupa dikasih tante rossa" ucap andin
"Iya, nanti dikasih. Udah ya"
"Assalamualaikum" ucap al memasuki mobil
"Waalaikumsalam mas" jawab andin
Lalu mobil al mulai berjalan menjauh dari rumah andin dan andin memperhatikan mobil itu sampai benar - benar hilang dari pandangannya baru ia masuk ke dalam rumah

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊
Jangan lupa vote, komen dan follow ya temen - temen
💚💜

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊Jangan lupa vote, komen dan follow ya temen - temen 💚💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A • TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang