A7🕊

2.2K 232 9
                                    

Aldebaran menunggu andin sambil mengecek email - email yang ada di ponselnya
"Al" panggil tante cantika yang menggandeng andin
Al spontan langsung menatap andin dan termangu, dia kagum dengan kecantikan andin
"Cantik banget" ucap al dalam hati melihat andin dengan balutan kebaya berwarna hijau.
"Al, gimana udah pas belum" ucap tante cantika yang membuyarkan lamunan aldebaran
"Udah tante, menurut aku udah pas kok. Tapi nggak tahu menurut andin kan yang mau pakai dia" jelas al pada tante cantika
Andin dari tadi hanya diam saja, karena ia malu dan canggung sekali.
"Gimana sayang, udah pas belum di kamu?" Tanya tante cantika kepada andin
"Udah tante, pas banget ini. Cantik modelnya aku suka banget" jelas andin
"Yaudah nanti tinggal finishing ya, 2 hari lagi fitting terakhir sama fitting jasnya al sekalian ya"jelas tante cantika pada mereka berdua dan mereka berdua mengangguk paham, lalu andin kembali ke fitting room untuk berganti baju, setelah mengganti baju andin menghampiri aldebaran.
"Mas" panggil andin pada aldebaran
"Iya, udah ?" Tanya al pada andin
"Udah" jawab andin
Mendengar jawaban andin, al langsung mengajak andin untuk pulang.
"Yasudah tante cantika, kami berdua pamit dulu ya" ucap aldebaran
"Iya al, hati - hati ya. Semoga lancar sampai hari H" ucap tante cantika sumringah
Andin dan al yang mendengar ucapan tante cantika tersenyum malu
"Terimakasih tante" ucap al dan andin bersamaan
"Mari tante" sambung al
"Iya silahkan" ucap tante cantika
Mereka berdua keluar dari butik dan menuju mobil aldebaran.
"Mau makan?" Tanya al pada andin yang sudah duduk di mobil
"Boleh" jawab andin
"Makan apa?"
"Terserah mas" ucap andin
"Jangan terserah deh, kalau terserah saya jadi bingung jadinya" ucap al
"Yaudah, aku mau makan mie ayam langganan aku boleh?" Tanya andin pada al
"Mie ayam?" Ucap al kaget
"Iyaa, boleh?"
"Ndin, yang lain ya" ucap al, karena ia tidak biasa untuk makan di kaki lima sedangkan andin adalah orang yang hobi Eksplor makanan di berbagai tempat dan kali ini andin ingin mengajak al makan mie ayam di tempat langganannya
"Katanya tadi suruh nyebut mau makan apa, giliran udah nyebut malah suruh cari yang lain" ucap andin mendengus kesal
"Okeee, kita makan mie ayam langganan kamu" ucap al mengalah karena ia tidak mau berdebat dengan andin hanya  karena permasalahan  makanan
"Yeaayy, makasih mas" ucap andin girang
"Iyaa, sekarang kamu jadi petunjuk arahnya karena saya nggk tahu tempatnya" ucap al bersiap untuk mengemudikan mobilnya
"Siapp mas" ucap andin
🕊
Mereka berdua telah sampai di tempat yang dimaksud andin. Sebuah warung mie ayam yang tidak terlalu besar namun ramai sekali pembelinya
"Kamu mau apa mas?" Tanya andin
"Terserah kamu deh, saya tunggu di sana ya" ucap al sambil menunjuk tempat duduk yang kosong, andin mengangguk dan al langsung berjalan menuju tempat yang ditunjuknya tadi
"Ibu saya pesen mie ayam dua sama es jeruk dua ya" ucap andin pada ibu ina pemilik warung mie ayam tersebut
"Ehh yaampun neng andin, tak kira siapa tadi sama cowok ganteng nih ye" ucap ibu ina yang memang sudah akrab dengan andin
Andin yang mendengarpun tersipu malu "iya bu andin ini"
"Sama siapa neng?" Tanya bu ina sambil menyiapkan beberapa pesanan
"Sama insyaallah calon suami bu" ucap andin malu - malu
"Yaampun neng selamat ya, yaudah deh neng tunggu sana dulu inj ibu buatin dulu" ucap ibu ina
"Iya bu. Saya permisi ya" ucap andin lalu andin menghampiri aldebaran
"Lama banget" ucap al meletakkan ponsel yang dari tadi ia mainkan
"Iya tadi ngobrol dulu sama ibunya" ucap andin
"Kenal?" Tanya al
"Ya kenal dong, kan ini tempat langganan aku" ucap andin dan al mengangguk paham "jangan sering - sering jajan kaya gini ya, jaga kesehatannya" ucap aldebaran menasehati andin
"Iya" ucap andin lalu tak selang beberapa lama pesanan mereka datang.
"Silahkan" ucap karyawan warung mie ayam tersebut
"Makasih ya mbak" ucap andin sambil mengambil mangkok mie ayam untuk al dan karyawan itu menangguk lalu pergi
"Makasih" ucap al menerima semangkok mie ayam dari andin
"Sama - sama mas" ucap andin. Mereka mulai makan dengan tenang. Satu suapan mendarat di mulut al "hmmm ternyata enak juga ya" ucap al dalam hati, andin yang melihat ekspresi al tersenyum
"Enak mas" ucap andin mengagetkan al
"Lumayan lah" ucap aldebaran melanjutkan makannya. Andin hanya mengangguk - anggukan kepala sambil meraih sendok sambal lagi, belum sempat mengambil tangannya sudah dihadang oleh al andin menoleh ke al
"Udah, sambalnya udah. Berapa sendok kamu tadi?" Ucap al tegas
"Tapiii mass"
"Mau nurut atau enggak" ucap aldebaran tegas pada andin, andin mengerucutkan bibirnya "yaudah deh iya"
Mereka berdua melanjutkan makannya sampai habis. Setelah selesai makan mereka bersiap untuk meninggalkan tempat itu
"Nih bayar pakai ini ya" ucap al sambil memberikan dompetnya pada andin
"Saya tunggu di mobil ya" al tanpa banyak bicara lagi langsung meninggalkan tempat itu dan menunggu andin di mobil sedangkan Andin membayar makanan mereka
"Ibu udah" ucap andin pada ibu ina
"Udah neng, jadi total semua 54.000 neng (sumpah untuk harga ini ngarang banget). Ada tambahan lainnya" tanya ibu ina
"Nggak ada bu" ucap andin lalu memberikan selembar uang seratus ribuan dari dompet al.
"Ini neng kembaliannya" ucap bi ina
"Makasih ya ibu" ucap andin
"Sama - sama neng, semoga lancar ya neng acara pernikahannya sampai hari H"doa ibu ina
"Amin ibu, kalau gitu saya permisi ya ibu" ucap andin meninggalkan warung tersebut dan menyusul al ke mobil.
"Nih mas dompetnya" ucap andin mengembalikan dompet al, aldebaran menerima dompet tersebut dan menyimpannya di kantong
"Kita jalan ya" ucap al pada andin dan hanya diangguki oleh andin.
Hening yang mereka rasakan di dalam mobil dan akhirnya aldebaran memecahkan keheningan tersebut dengan membicarakan masalah pertunangannya
"Mau cari cincin kapan ndin, jangan mepet - mepet sama hari H ?" Tanya al pada andin
"Mas bisanya kapan?" Andin balik bertanya pada al
"Besok saya ada meeting, gimana kalau sekalian pas kita fitting terakhir itu?" Ucap al pada andin, andin mengangguk menyetujui
"Kamu cari - cari dulu aja model yang kamu suka" ucap al pada andin
"Iya mas" ucap andin lalu al kembali fokus menyetir
🕊
Aldebaran berhenti di sebuah taman yang sepi, andin yang melihat itupun bingung kenapa dirinya dibawa kesini
"Mas mau ngapain ke sini, kamu nggak balik ke kantor?"tanya andin
"Ayo turun aja" ajak al pada andin dan andin menuruti. Mereka berdua duduk di depan air mancur yang berada di tengah taman itu
"Saya boleh tanya?" Ucap al pada andin yang sedang memperhatikan air yang mengalir
"Tanya aja mas" ucap andin menatap al
"Tadi yang ketemu kamu di kampus siapa?" Tanya al singkat, padat dan jelas serta membuat andin terkaget mendengar pertanyaan dari al
"Diaaa......"

🕊
Jangan lupa vote & komen ya teman 🤍
Stay healthy and stay safe 🤍🥰

🕊Jangan lupa vote & komen ya teman 🤍 Stay healthy and stay safe 🤍🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A • TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang