A9🕊

2.2K 230 11
                                    

Aldebaran
"Aku udah sampai kantor ya"
Begitu pesan al pada andin, tanpa menunggu balasan dari andin aldebaran memasukkan ponselnya ke kantong dan langsung menuju ruangannya. Ternyata rendy sudah menunggu di sana
"Mana ren yang harus saya tanda tangani" ucap al pada rendy
"Ini pak berkas - berkasnya, bisa dibaca dulu pak" ucap rendy menyerahkan berkasnya pada al, Sebelum menandatangani aldebaran membaca terlebih dahulu.
"Udah ini aja ren" tanya al
"Udah pak, kalau gitu saya pamit dulu pak" ucap rendy aldebaran menjawab hanya dengan anggukan. Ia merogoh ponselnya dan mengecek notifikasi yang ada di ponselnya tidak ada nama andin di sana, aldebaran heran.
"Tumben banget nggk bales" ucap al dalam hati sambil menatap layar ponselnya
"Udah deh mending gw pulang" ucap al lalu ia bersiap untuk pulang karena hari sudah malam.
🕊
🕊
Papa surya dan mama sarah sudah bersiap di meja makan untuk makan malam, namun andin belum ada di sana.
"Ma andin mana?" Tanya papa surya
"Enggak tahu pa, tadi habis bantuin mama masak langsung naik ke atas" ucap mama sarah sambil menyiapkan makan papa surya
"Ma panggil andin gih, tumben - tumbenan dia nggak turun" ucap papa surya
"Iya pa, aku panggil dulu ya" ucap mama sarah lalu ia beranjak ke kamar andinZ
Sementara di kamar andin terkulai lemas di kasur karena pusing dan perutnya sakit
"Kenapa sih gw" ucap andin dalam hati
Tok...tok...tok
"Ndin" panggil mama sarah
"Iya ma, masuk aja ma nggak dikunci kok" ucap andin lirih
Mama sarah membuka pintu kamar andin dan melihat anaknya terkulai lemas di ranjangnya, mama sarah sangat panik.
"Ya Allah ndin, kamu kenapa?" Ucap mama sarah menghampiri andin
"Kepala aku pusing ma, perut aku juga sakit banget. Perih" ucap andin pada mama sarah
"Ya Allah, tadi nggak papa kok sekarang jadi kaya gini" ucap mama sarah panik
"Aku juga nggak tahu ma, tadi habis mandi rasanya badan aku lemes banget" jelas andin
"Sebentar ya, mama ambilin makan sama obat dulu ya sayang" ucap mama sarah mengelus rambut andin dan dibalas anggukan lemah andin.
Mama sarah dengan terburu - buru mengambil makanan dan obat untuk andin, papa surya yang melihat istrinya panikpun mengkerutkan dahi.
"Kenapa sih ma, buru - buru banget?" Tanya papa surya
"Itu pa, andin sakit" jelas mama sarah sambil mengambilkan makanan
"Sakit apa ma?" Tanya papa surya panik
"Katanya pusing sama perutnya sakit" ucap mama sarah
"Kamu makan sendiri dulu ya pa, aku mau ngurusin dulu" ucap mama sarah
"Aku ikut ya" ucap papa surya tidak tenang
"Habisin dulu makanan kamu ya, nanti nyusul ke kamar andin" ucap mama sarah dan papa surya hanya mengangguk.
"Sayang makan dulu ya mama suapin" ucap mama sarah pada andin
Andin hanya mengangguk menuruti mamanya, mama sarah menyuapi andin dengan telaten baru beberapa suap andin sudah tidak mau makan lagi
"Ma udah ya, perut aku sakit" ucap andin lirih
"Yaudah, minum obat dulu ya" ucap mama sarah menyuapkan obat pada andin. Belum sampai 5 menit andin berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan semua makanan yang masuk ke dalam perutnya.  Mama sarah yang melihat itu kaget dan langsung menghampiri andin di waktu yang bersamaan papa surya juga menghampiri andin
"Ya Allah andin" ucap mama sarah dan papa surya berbarengan, andin terkulai lemas di kamar mandi
"Ma kita bawa ke rumah sakit" ucap papa surya sambil mengangkat tubuh andin dan membawanya ke rumah sakit.
Diperjalanan menuju rumah sakit mama sarah bertanya pada papa surya untuk menghubungi al atau tidak.
"Pa, al dikasih tau nggak ya?" Tanya mama sarah
"Kasih tau aja ma" ucap papa surya fokus menyetir
Mama sarah meraih ponselnya dan menelpon Al.
🕊
Aldebaran sedang makan malam bersama mama rossa dan papa hartawan namun tiba - tiba ponselnya berdering, ia mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya.
"Tante sarah" ucap al dalam hati
"Siapa al?" Tanya mama rossa
"Tante sarah ma"
"Angkat" ucap papa hartawan
Aldebaran mengangguk lalu mengangkat teleponnya.
"Assalamualaikum tante" ucap Al
"Waalaikumsallam Al"
"Ada apa tante?" Tanya al heran karena suara mama sarah yang terlihat panik
"Al, andin sakit al. Ini mau di bawa ke rumah sakit ma" ucap mama sarah dengan nada khawatir
Al yang mendengarpun kaget
"rumah sakit mana tan, Saya kesana ya?"
"Rumah sakit citra medika ya al" ucap mama sarah
"Saya kesana sekarang ya tan" ucap al dengan nada panik
"Iya al hati - hati di jalan ya, Assalamualaikum" ucap mama sarah mengakhiri panggilannya
"Iya tante, Waalaikumsallam" ucap al menutup teleponnya
"Ada apa al?" Ucap mama rossa bingung karena melihat wajah anaknya yang panik
"Andin masuk rumah sakit ma pa, aku mau ke rumah sakit dulu ya" ucap al pada mama rossa dan papa hartawan
"Ya Allah" ucap mama rossa
"Aku ke rumah sakit dulu ya ma, pa. Assalamualaikum" ucap al berpamitan pada mama rossa dan papa hartawan
"Waalaikumsallam al, hati - hati ya" ucapa papa hartawan
🕊
Andin sudah berada di ruang UGD rumah sakit, andin juga sudah sadar.
"Sayang" panggil mama sarah
"Mama, aku dimana?" Tanya andin lirih
"Kamu di rumah sakit sayang, kamu tadi habis muntah langsung pingsan makanya mama sama papa bawa kamu kesini" ucap mama sarah
"Assalamualaikum" papa surya dan mama sarah menoleh ternyata al yang datang, andin kaget melihat al yang ada disini
"Waalaikumsalam Al" jawab papa surya dan mama sarah
"Sakit apa om ?" Tanya al
"Tadi kata dokter andin terkena gejala typus" jelas papa surya, aldebaran hanya menghela nafas sambil menatap andin. Tiba - tiba ada suster yang menghampiri
"Maaf bapak, nn. Andin akan segera dipindahkan ke ruang rawat silahkan urus administrasinya" ucap suster
"Biar saya aja om" ucap aldebaran
"Enggak al, kamu disini aja jagain andin ya biar om dan tante yang urus administrasinya" aldebaran hanya mengangguk dan mama sarah serta papa surya pergi menuju bagian administrasi
"Nggak usah rawat inap bisa nggak sih mas?" Tanya andin lirih
"Makanya kalau nggak mau dirawat tuh jangan sakit" ucap al
"Ya siapa yang mau sakit?" Ucap andin kesal
"Ndin kamu kaya gini tuh gara - gara pola makan kamu yang nggak sehat. Baru tadi sorekan saya bilang jangan jajan sembarangan sekarang dampaknya udah kamu rasain sendirikan" ucap aldebaran panjang lebar
"Iya - iya maafin aku" ucap andin mengalah
"Nurut makanya dibilangin" ucap al
"Iyaaaa"
Setelah mengurus beberapa administrasi andin sudah dipindahkan ke ruang rawat.
"Om sama tante istirahat di rumah aja, biar al yang jagain andin disini" ucap al
"Enggak al, nanti ngrepotin kamu" ucap papa surya
"Enggak ada yang merasa direpotkan kok om, lagipula besok om juga harus ke kantorkan" ucap al meyakinkan
"Beneran gapapa al?" Tanya mama sarah
"Beneran tante" ucap al
"Yaudah deh, om sama tante pulang dulu ya al. Minta tolong jagain andin ya" ucap papa surya berpamitan
"Pasti om"
Setelah mama sarah dan papa surya pergi andin terbangun dari tidurnya, ia merasa haus sekali. Andin mencoba untuk meraih gelas yang ada di meja namun tidak sampai, aldebaran yang melihat itupun langsung menghampiri dan mengambilkan minum untuk andin
"Bisa minta tolong kalau emang nggk bisa ngelakuin sendiri" ucap al menyodorkan minum ke andin
"Maaf" ucap andin
"Mama sama papa mana?"
"Mama sama papa pulang, kasihan mereka kalau nungguin anaknya yang bandel di rumah sakit" ucap al
"Mass, dibahas mulu dari tadi. Janji deh nggak ngulangin lagi" ucap andin
"Jangan janji, buktiin" ucap al
"Tidur"
Andin yang mendengar itupun hanya berdecak malas dan merebahkan dirinya ke brankar, namun matanya tidak mau untuk diajak tidur.
"Andin tidur" ucap al tegas
"Nggak bisa tidur aku mas" keluh andin
"Kamu mau tambah sakit, ini udah hampir jam 2 pagi ndin" ucap al
"Iya - iya aku tidur, kamu jg jangan lupa tidur" ucap andin mencoba memejamkan mata. Aldebaran merebahkan dirinya di sofa sambil membuka ponselnya ternyata ada pesan dari mamanya
Mama
"Al gimana keadaan andin, mama khawatir?"
Aldebaran
"Kata dokter andin terkena gejala typus ma, tapi ini udah agak membaik kok"
Tanpa menunggu balasan dari mamanya aldebaran memejamkan mata, beristirahat dari kegiatan yang melelahkan raganya hari ini.
Mentari pagi menyapa, tampak aldebaran yang sedang menyuapi makanan untuk andin
"Udah mas" ucap andin
"Baru beberapa suap, kamu kaya gini gimana mau sembuh" ucap al
"Perut aku belum bisa nerima mas" ucap andin memelas
"Okedeh, sekarang minum obatnya" ucap al memberikan beberapa obat untuk andin minum.
Setelah menyuapi andin, aldebaran menelpon rendy
"Hallo pak" ucap rendy
"Hallo ren, untuk meeting pagi ini kamu yang handle ya. Soalnya saya masih di rumah sakit, nungguin andin. Nanti kalau tante sarah udah kesini saya langsung ke kantor" ucap al panjang lebar
"Baik pak"
"Yaudah ren" ucap al mematikan sambungan teleponnya
"Sebenernya aku ditinggal gapapa kok mas" ucap andin tak enak pada al
"Udahlah ndin gapapa" ucap al
Tak selang beberapa lama akhrinya mama sarah sampai untuk menggantikan aldebaran, lalu aldebaran berpamitan untuk pergi ke kantor.
2 hari andin di rawat di rumah sakit, banyak yang menjenguknya termasuk kedua orang tua al, sahabatnya dan masih banyak lagi
"Jangan makan yang aneh - aneh lagi" ucap aldebaran setelah mengantar andin pulang dari rumah sakit
"Iyaaaa" ucap andin
"Saya balik ke kantor ya, kamu istirahat" ucap al
"Iyaa mas, makasih ya udah jemput" ucap andin, aldebaran mengangguk dan keluar dari kamar andin.
"Tante saya balik ke kantor dulu ya" ucap al berpamitan pada mama sarah
"Iya al makasih ya udah repot - repot" ucap mama sarah
"Sama - sama tante, Enggak repot kok tante" ucap al tersenyum
"Yasudah kalau begitu saya pamit ya tante, Assalamualaikum tante"
"Waalaikumsalam Al, hati - hati" ucap mama sarah
Al lalu kembali ke kantor karena ada meeting dengan rekan kerjanya yang berasal dari jerman dan tidak bisa diwakilkan oleh rendy maupun feli

🕊
🕊

Thanks ya yang sudah mau baca 🤍
Jangan lupa vote, komen dan follow ya
Stay safe dan stay healty

Thanks ya yang sudah mau baca 🤍 Jangan lupa vote, komen dan follow ya Stay safe dan stay healty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A • TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang