A25 🕊

2.5K 310 17
                                    




Aldebaran terbangun mendengar suara adzan Subuh berkumandang, al melihat andin yang masih tertidur nyenyak dipelukannya.

"kasihan andin, pasti kurang tidur, tapikan harus sholat subuh dulu" ucap al dalam hati lalu memutuskan untuk membangunkan andin

"ndin" panggil al sambil mengusap pipi andin lembut

Andin perlahan membuka matanya

"kenapa mas" ucap andin dengan suara parau khas bangun tidur

"sholat dulu yuk" ucap al dan diangguki oleh andin

"masih sakit punggung sama kakinya" tanya al

"masih sedikit, gapapa kok namanya juga hamil udah mulai besar" ucap  andin lalu bangkit untuk mengambil air wudhu dibantu oleh al

Setelah sholat subuh andin berniat untuk ke dapur membantu kiki memasak, namun al melarangnya

"istirahat lagi" ucap al

"mas aku kan Cuma mau bantu kiki aja" ucap andin

"kalau kamu ngeyel, kiki saya kembaliin ke rumah mama" ucap al tegas membuat andin tak berani berkutik

"iya – iya" ucap andin pasrah

Aldebaran mencari kotak P3K mengambil minyak gosok, ia menuangkan minyak gosok ke telapak tangannya lalu diusapkan ke kaki andin agar andin merasa rileks al juga sedikit memijit agar sedikit membantu rasa sakitnya hilang. Tak lupa ia juga memberikan minyak gosok ke punggung andin yang terasa pegal. Perlakuan aldebaran membuat andin terkesima setelah selesai memberi minyak gosok al mencuci tangannya lalu kembali menemani andin

"makasih ya" ucap andin pada al

"makasih buat apa?" tanya al sambil mengerutkan dahinya

"makasih udah perhatian sama aku" ucap andin

"udah kewajiban saya sebagai seorang suami dan calon papa dari anak kita ndin, saya nggak bisa ikut ngerasain sakitnya kaki kamu dan punggung kamu bahkan begah diperut kamu akibat kehamilan kamu, tapi setidaknya saya bisa membantu kamu meredakan sakit itu" ucap al tulus membuat andin berkaca – kaca hingga meneteskan air mata bahagia

"kok malah nangis sih" ucap al

"aku seneng aja mas, dulu aku menyangka setelah dikhianati aku nggak akan merasakan apa itu cinta tapi ternyata Allah berkata lain, aku dipertemukan sama kamu yang selalu membuat aku bahagia, membuat aku merasa aman" ucap andin menatap al

"udah ya nghak usah bahas yang dulu - dulu. Masa lalu biarlah jadi pelajaran sekarang kita jalani masa depan yang ada di depan mata , sekarang kamu istirahat lagi ya tadi malem pasti kurang bangetkan tidurnya kamu kelihatan gelisah tadi malem" ucap al mengelus rambut andin lembut dan mencium keningnya

Tak lama andin kembali terlelap, dan al memutuskan untuk mengecek pekerjaannya yang sempat tertunda tadi malam sambil menemani andin.

Hari ini al memutuskan untuk tidak ke kantor, ia menyuruh rendy untuk menghandle pekerjaan hari ini dan al akan bekerja dari rumah . Pukul 06.30 andin terbangun dan melihat al yang masih setia dengan ipadnya.

"mas kamu nggak kerja?" tanya andin

"enggak, saya kerja dari rumah aja. Sambil nemenin kamu dirumah" ucap al santai

"mas, aku nggak papa kok. Nanti kalau kamu nggak ke kantor kerjaan kamu numpuk dong" ucap andin

"enggak ndin, ini saya kerjain. Hari ini juga nggak ada meeting kok" ucap al dan andin hanya mengangguk saja karena ia tahu sifat suaminya sekali bilang A ya A nggak bisa diganggu gugat

"yaudah kamu mandi gih, nggak kerja bukan berarti nggak mandi ya mas" ucap andin

"iya ini mau mandi" ucap al lalu bangkit menuju kamar mandi setelah al masuk ke kamar mandi andin bangun untuk menyiapkan baju yang al akan pakai. Al selesai mandi giliran andin yang kini mandi sambil menunggu andin al kembali menanda tangani file – file yang dikirimkan rendy dan fely.

Setelah andin selesai mandi mereka berdua sarapan

"selamat pagi mas al, mbak andin" ucap kiki

"pagi ki" ucap andin

"selamat sarapan" ucap kiki

"makasih ki, kamu juga sarapan gih" ucap andin

"yaudah kiki permisi dulu mbak andin dan mas al" ucap kiki

"iya ki" ucap andin dan al bersamaan

Andin menyiapkan roti untuk al dan dirinya

"makasih" ucap al

"Sama – sama mas"

Mereka berdua sarapan dengan tenang dan sunyi. Setelah sarapan andin duduk di taman belakang rumahnya sambil melihat tanaman – tanaman yang sejuk

"ngapain disini?" tanya al yang tiba – tiba datang dan duduk disamping andin

"Cuma lihat – lihat tanaman aja, lagian bosen sama kamu apa – apa nggak boleh" ucap andin

"nanti kalau kerja berat lagi kakinya sakit lagi" ucap al mencari pembelaan

"iya – iya suamiku sayang" ucap andin lalu ia menyandarkan kepalanya ke dada bidang al

"kapan kamu jadwal cek kandungan lagi ndin" tanya al

"seminggu lagi deh kayanya" jawab andin

"nanti saya anter ya" ucap al dan diberi anggukan oleh andin. Mereka menghabiskan waktu berdua di taman hanya berpelukan menyalurkan rasa sayang satu sama lain.

Namun ditengah – tengah mereka berpelukan kiki menghampiri al dan andin

"maaf mas al mbak andin kiki ganggu" ucap kiki sungkan

"kenapa ki" ucap andin dan al menguraikan pelukannya

"mas al ada tamu" ucap kiki

"siapa ki" tanya al

"nggak tahu mas, kiki belum pernah lihat sebelumnya" ucap kiki

"yaudah nanti saya temuin" ucap al

"yaudah mas, mbak kiki pamit dulu" ucap kiki lalu ia kembali ke dapur

"saya temuin dulu ya ndin" ucap al dan diangguki oleh andin

"siapa sih tamunya" ucap andin penasaran lalu bangkit menyusul al

Belum sampai ruang tamu ia bertemu kiki yang membawakan minuman untuk sang tamu

"sini ki biar aku aja, sekalian aku mau kesamna" ucap andin

"gapapa mbak?" ucap kiki sungkan

"gapapa, Cuma bawa minuman inikan nggak berat" ucap andin lalu kiki menyerahkan nampan berisi segelas teh untuk tamunya mas al. Baru andin akan menginjakkan kaki di ruang tamu ia sudah melihat suaminya dipeluk oleh perempuan lain. Tanpa komando air mata andin meluncur sangat deras tangan andin tak mampu menyangga nampan berisi segelas teh itu

"pranggg" gelas beserta nampannya jatuh mengagetkan dua manusia yang tengah berpelukan

"andin" ucap al kaget

Andin langsung membalikkan badannya dan berjalan menuju kamar dengan deraian air mata

"mendingan kamu pulang deh kat" ucap al pada katrine adik dari sahabatnya angga yang memang menyukai aldebaran dan ia kaget melihat aldebaran yang sudah mempunyai istri

"maaf kak al,aku nggak tahu kalau kak al udah punya istri" ucap katrine

"pulang kat" ucap al lalu meninggalkan katrine dan mengejar andin ke kamar

"pupus lagi cinta gue" ucap katrine pada dirinya sendiri, pasalnya katrine memang kurang beruntung dalam hal percintaan.

Jangan lupa di like dan di komen ya teman - teman

A • TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang