🌻 04 - DeOs (Demo Chaos) 🌻

139 40 6
                                    





============●●============


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


============●●============



🌻🌻🌻🌻





⪧SAMUDRA⪦



Hari ini kita semua sudah ngumpul di aula utama kampus, setelah makan sarapan nasi bungkus dan teh jahe yang di kasih sama panitia, terus berdoa bersama, setelahnya kita bakal langsung berangkat menuju Monas yang menjadi titik pertama bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa dari universitas-universitas lainnya, lalu setelah itu jalan sampai ke bundaran HI dan titik akhir tentu saja di gedung DPR/MPR di hari pertama dan ke dua, di hari ke-tiga baru kita semua akan berfokus di istana negara.

Gue dan ke-tiga sahabat gue memilih untuk masuk di barisan paling belakang, selain karena kita maba, gue mikirnya kalo nanti ada apa-apa, bisa langsung sat-set, sat-set pergi gitu.

Bukan maksud berpikir dan berharap jelek, tapi demo yang akan berlangsung selama 3 hari ke-depan ini akan benar-benar besar.
Selain seluruh mahasiswa di Indonesia akan turun ke jalan, gue baru saja dengar info kalau beberapa masa dari buruh-buruh, masyarakat juga aliansi perempuan-perempuan akan ikut menyuarakan suara-suara keberatan tentang Omnibus law cipta kerja dan RUU KUHP yang benar-benar tidak masuk akal dan tidak jelas hingga sangat memberatkan kehidupan masyarakat menengah ke-bawah begitu juga hak-hak perempuan-perempuan di Indonesia.

Kita semua sudah bergerak, gue sama Chandra berjalan di belakang Talla dan Barry, di belakang gue dan Chandra beberapa kating ada yang membawa motor dan mobil yang di-isi penuh dengan peralatan medis.

Se-perempat perjalanan, gue tiba-tiba keinget sama pesenan gue ke Chandra se-malam.

"Lo udah bawa kaca mata kan?" Gue bertanya pada Chandra yang masih sibuk bercermin pada layar handphonenya membenarkan rambut, dia ngangguk tanpa menoleh ke gue.

"Liat noh di tas gue.." Chandra menyodorkan tas hitam di punggungnya dan gue segera membuka untuk melihat kaca mata yang gue pesen buat Talla sama Barry juga.

"Chan?"

"Humm..? Apalagi?!"

"Kita mau demo, bukan mau ge-gayaan di *Furano!" Protes gue sambil mengeluarkan Googles Ski yang warnanya gonjreng banget.
(*Furano = Resor ski di Hokkaido Jepang.)

Selindung [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang