Keesokan harinya, Taeyong yang terbungkus selimut hangat terbangun dari tidur nyenyaknya karena dering handphone yang tidak berhenti. Taeyong meraba sekitarnya dengan masih memejamkan matanya merasa mengantuk. Setelah menemukan handphonenya, segera saja mengangkat panggilan tersebut, dia sudah sangat hafal jika itu adalah dari umma cantiknya.
"Yeobseo umma", sapa Taeyong dengan suara seraknya karena baru bangun.
"Aigoo kau baru bangun baby? Apa karena hari ini kau libur makanya sengaja bangun siang?"
"Hmmm ... Di sini nyaman umma", Taeyong makin melesakkan dirinya ke dalam selimut mencari kehangatan.
"Nyaman? Kemarin kau berlatih sampai larut lagi, eoh?"
"Eughh nnnee", Taeyong berusaha membuka matanya dan duduk karena dia cukup silau dengan sinar matahari yang mencoba masuk dari cela gorden.
"Wake up baby ... Jangan melupakan sarapanmu"
"Ugghh nee um-", Taeyong meregangkan badan dan mengucek matanya dengan tangan, lalu membelalakkan matanya seketika terbangun karena kaget melihat sekitar kamar tersebut.
"HUWAAA UMMMAAAA INI BUKAN KAMAR YONGIE, YONGIE DIMANA INI UMMAAAA, YONGIE DICULIK UMMAAAA HIKS HIKS HIKS", Taeyong refleks berteriak histeris setelah menyadari dia tidak terbangun di kamar dormnya.
"Ya ya ya apa maksudmu baby? Kau ada di mana? Kenapa bisa tidak ada ada di dorm? Semalam kau tidak mungkin mabuk kan? Tempatnya bagaimana baby? Umma akan ke Korea mencarimu, ne?", Tanya Jaejoong yang ikut panik mendengar teriakan putranya merasa khawatir.
"HUWAAA MOLLA YO, INI DIMANA UMMAAAA"
Ceklek
"WAE WAEYO? ADA APA TAEYONG-AH?", Tanya Yunho yang ikut panik setelah membuka pintu kamar Taeyong. Yunho yang memang biasa tidur di sofa ruang tengah pun segera berlari menuju kamar yang Taeyong tempati begitu mendengar pria manis itu berteriak.
"O-omoo~ Yun ... hiks... Yunho sunbaenim ... ahh.. ani... Yunho... s-sajangnim... hiks", Ucap Taeyong sambil sesenggukan setelah menyadari bahwa yang membuka pintu adalah Yunho.
"Yunho?", Gumam Jaejoong yang masih tersambung dengan panggilan Taeyong.
"Ne... Ne... Ini aku, kenapa kau menangis? Apa ada yang menganggumu? Apa kau bermimpi buruk?", Ucap Yunho setelah mendudukkan dirinya di pinggir bed dengan nada khawatir, lalu mengecek tubuh Taeyong mungkin saja terluka atau jatuh dari tempat tidur saat tidur.
"Hiks... Aniya... Hanya saja... A-aku kaget terbangun di tempat yang tidak biasanya, karena aku tidak pernah tidur disembarang kamar sajangnim"
"Ahhh. Syukurlah kau tidak kenapa-kenapa, kalau begitu mandilah, aku ada di ruang tengah", Ucap Yunho sambil mengusap kepala Taeyong dengan lembut lalu keluar kamar menuju dapur.
Jaejoong yang di seberang telepon mendesah lega setelah mendengar adanya Yunho, juga ternyata Taeyong tidak kenapa-kenapa, hanya kaget saja, karena memang dari kecil Taeyong tidak pernah tidur disembarang tempat, dia akan terbangun di kamarnya sendiri atau pun di kamar Jaejoong.
Sekali pun sedang berlibur, ketika Taeyong terbangun dan melihat Jaejoong disampingnya, dia akan tenang.
"Omoo~ Ohya umma aku akan segera mandi", Ucap Taeyong begitu sadar jika masih tersambung dengan sang umma.
"Ne, baby kau membuat umma kaget saja. Selamat beraktivitas baby", Ucap Jaejoong.
.
.
.
Apartemen Yunho yang biasanya sepi, namun pagi ini tidak terlihat sesepi biasanya, karena ada pria manis yang sedang duduk termenung di ruang tengah Yunho bersanding dengan boneka besar yang sengaja yunho letakkan di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Edelstein
FanfictionMembenci adalah sebuah penyembuhan yang terpilih, tapi nyatanya banyak ribuan rindu yang terselip dalam benci. Merasa sia-sia dengan cinta yang sudah berjalan dengan baik, dan sekali lagi kenyataan yang tidak terhindar yang akan membawa kebahagiaan...