Hari- hari berikutnya dijalani Taeyong dengan berlatih vokalnya. Tidak bisa mengikuti latihan dance untuk sementara, jadi hanya melihat teman segrupnya berlatih.
Taeyong juga kembali ke dormnya. Walau awalnya ada pertentangan dari Jaejoong, namun Taeyong memberikan alasan yang membuat Jaejoong mengiyakan keinginan Taeyong.
Setelah Taeyong kembali ke dorm, Jaejoong ingin tinggal di apartemennya. Yunho menentang itu, beralasan bisa tinggal di apartemennya selama yang Jaejoong mau. Tapi Jaejoong tetap keukeuh dengan keinginannya. Yaa sama-sama keras kepala mempertahankan pendapatnya.
Sampai Kyuhyun turun tangan langsung. Kyuhyun mengatakan kalau Yunho dan Jaejoong dapat bertemu sesering mungkin bahkan bisa menginap juga, tapi Jaejoong harus tinggal di apartemennya karena tidak mau nanti ada paparazi yang menangkap kebersamaan Jaejoong dan Yunho.
Mendengar alasan itu, akhirnya Yunho mengiyakan dengan berat hati. Jaejoong hanya tersenyum puas. Jadi setelah berkemas, Jaejoong dan Kyuhyun pergi ke apartemen Jaejoong yang ada di Korea.
Jadwal Jaejoong mulai padat kembali setelah mengambil cuti menemani Taeyong kemarin. Pemotretan, syuting iklan, bertemu director, dll. Kyuhyun yang menyusun jadwalnya sebagai manager.
Begitupun Yunho, sibuk dengan pekerjaannya. Kertas laporan yang tidak ada habisnya, rapat seperti tiada akhir, sampai meluangkan waktu untuk membuat lagu dan mengajar.
Walaupun Jaejoong dan Yunho sibuk dengan kegiatan masing-masing. Namun, mereka tetap saling berkomunikasi. Pagi, siang, malam tiada pernah absen. Entah itu chat atau telepon. Mereka saling terhubung satu sama lain. Meluangkan waktu sebentar untuk berkomunikasi.
Entahlah mereka seperti itu, sudah seperti remaja yang berpacaran. Tapi baik Yunho ataupun Jaejoong tidak pernah mengatakan untuk bersama dalam suatu ikatan, tidak ada pembicaraan yang mengarah pada hal itu. Hanya sekadar saling perhatian.
Hal itu dijalani Yunho dan Jaejoong tanpa mengeluh pada satu sama lain. Yaa, ketika berhadapan langsung mereka terlihat biasa. Namun lambat laun, dihati kecil mereka menanyakan status mereka bagaimana.
Jaejoong bingung karena perasaan cintanya pada Yunho makin hari makin bertambah. Namun, Jaejoong enggan mengatakan itu. Takutnya merusak hubungan mereka yang kini sudah membaik.
Bohong kalau saja Jaejoong tidak ingin bersatu dalam suatu ikatan atau status yang jelas. Yaa, hati kecilnya berkata kalau ingin menjalin hubungan romantis. Atau bahkan menginginkan ikatan yang sah, mengingat juga sudah ada anak.
Tapi kembali lagi, Jaejoong enggan mengatakan keinginannya itu, banyak hal yang harus dipikirkan mereka kalau saja mereka memutuskan untuk bersama. Dari usia mereka yang menjelang kepala empat, juga respon publik nantinya bagaimana karena bagaimanapun juga mereka adalah publik figur.
Tidak hanya Jaejoong yang begitu. Yunho pun merasakan demikian. Dari dalam lubuk hatinya, dia ingin memperjelas status mereka. Keinginan untuk mengatakan perasaannya pada Jaejoong pun ada. Tapi entahlah, banyak yang harus dipikirkan.
Yunho merasa bersalah pada Jaejoong karena seperti menggantungkannya. Tapi harus ada persiapan yang matang sebelum mencapai keinginan itu.
Apalagi putra mereka, Taeyong, yang sekarang sudah menjadi idol. Masih dalam proses menitih karir. Kalau hubungan Yunho dan Jaejoong terendus media atau publik, takutnya juga berimbas ke Taeyong, karirnya bisa jadi terancam.
Yunho juga belum membicarakan tentang Taeyong kepada orang tuanya. Entahlah, Yunho tidak berani berspekulasi, tidak tau bagaimana respon kedua orang tuanya jika mendengar anaknya sudah memiliki putra kandung yang sudah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Edelstein
FanfictionMembenci adalah sebuah penyembuhan yang terpilih, tapi nyatanya banyak ribuan rindu yang terselip dalam benci. Merasa sia-sia dengan cinta yang sudah berjalan dengan baik, dan sekali lagi kenyataan yang tidak terhindar yang akan membawa kebahagiaan...