Keesokkan harinya, Taeyong ke rumah sakit untuk menjalani perawatannya. Hanya melakukan pemeriksaan. Gips yang ada ditangan dan kaki Taeyong belum bisa dilepas. Dokter menyarankan untuk minggu depan baru bisa dilepaskan.
Mendengar kabar itu, disambut teriakan senang oleh Taeyong. Jaejoong dan Kyuhyun yang menemani Taeyong periksa juga senang mendengarnya. Sedangkan Yunho tidak bisa menemani karena ada pekerjaan.
Hari demi hari terlewati, keseharian Taeyong hanya berada di apartemen Yunho. Yunho dan Jaejoong bekerja sesuai jadwal mereka masing-masing. Sedangkan Kyuhyun selalu setia menemani Jaejoong kemanapun.
Tibalah waktunya melepas gips ditangan dan kaki Taeyong. Hari yang sudah ditunggu-tunggu olehnya.
Jaejoong menemani Taeyong, sedangkan yang lainnya akn menyusul karena ada pekerjaan yang harus dilakukan mereka.
Tidak lama proses pelepasan gips dilakukan oleh dokter yang merupakan paman dari Yunho. Namun tetap harus menginap untuk memantau kondisi Taeyong dahulu.
"Eommaaa~~ Yongie senaaang sekali. Akhirnya kaki dan tangan Yongie bebas dari benda kaku itu" riang taeyong.
"Iyaa chagi. Tapi ingat jangan bergerak terlalu banyak dulu. Dilatih pelan-pelan" saran Jaejoong.
"Nee. Tentu eomma ... uhh rasanya tidak sabar bertemu teman-teman lalu menyanyi dan menari bersama lagi" ucap Taeyong senang.
"Iyaa nanti Yongie bisa melakukan itu sepuasnya. Sekarang fokus pemulihan dulu yaa sayang" kata Jaejoong sambil mengelus puncak kepala Taeyong.
"Ne nee eommaa. Ugh jadi teringat Jaehyun. Kalau diingat-ingat sejak Yongie dirawat di Jepang sampai sekarang sudah di Korea selama seminggu lebih, dia tidak menampakkan batang hidungnya. Wah waaah dia tidak setia kawan. Ugh menyebalkan. Awas saja nanti" kata Taeyong kesal.
"Ehhh Yongie gak boleh gitu loh. Kan bisa saja ada schedule. Asal Yongie tau aja, Jaehyun sering menanyakan kabar Yongie ke eomma looh" goda Jaejoong.
"Haa?? Jaehyun? Eomma? Kok bisa? Jaehyun kan tidak tau nomor eomma" heran Taeyong.
"Eomma minta tolong ke Changmin agar Jaehyun menghubungi eomma. Jadi eomma sama Jaehyun sering chatting-an. Bahkan sejak Yongie masih dirawat di Jepang" kata Jaejoong makin menggoda Taeyong yang sudah memasang wajah sebal.
"Loooh kok begitu? Eomma!! Eomma sama Yunho sajangnim saja. Kenapa eomma juga mau Jaehyun? Jaehyun sama eomma terlalu jauh perbedaan umurnya, bahkan seumuran denganku. Tidak bisa begitu eomma"
"Yak!! Maksudmu apa?? Jaehyun chat eomma juga hanya menanyakan kabarmu saja. Kenapa kau jadi berpikiran yang tidak-tidak, haa?" sentak Jaejoong yang awalnya hanya ingin menggoda Taeyong tetapi malah ditanggapi serius, membuat Jaejoong kesal juga.
"O-ouh begitu. Lah kenapa eomma tidak bilang? Lagian kenapa tidak menghubungi aku langsung saja?" kata Taeyong membela diri.
"Aissh eomma sudah bilang dari awal Yongie. Juga, apa Yongieku yang tercinta ini tidak ingat? Ponselmu rusak karena kecelakaan kemarin. Eomma belum sempat membelikan ponsel baru buat Yongie" kata Jaejoong halus agak menyindir.
"Ohh iyaa juga ya. Kenapa tidak kepikiran" gumam Taeyong yang didengar Jaejoong.
"Ishh padahal yang sakit itu tangan dan kaki. Kenapa ini otaknya juga kemungkinan kena. Aigoo. Kalo sudah bahas Jaehyun, Yongie pasti hanya berpikiran Jaehyun is mine" gerutu Jaejoong lirih.
Hari ini Jaejoong saja yang menemani Taeyong. Ada juga Kyuhyun, tapi malam hari baru bisa datang karena ada hal yang perlu diurus di kantor.
Di sisi lain, Yunho masih duduk ditemani tumpukan kertas. Pekerjaannya seperti tidak berkurang. Yaa karena dia cuti lumayan lama karena menemani Taeyong di Jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Edelstein
FanfictionMembenci adalah sebuah penyembuhan yang terpilih, tapi nyatanya banyak ribuan rindu yang terselip dalam benci. Merasa sia-sia dengan cinta yang sudah berjalan dengan baik, dan sekali lagi kenyataan yang tidak terhindar yang akan membawa kebahagiaan...