Pagi hari menjelang, suasana di ruangan Taeyong masih sepi senyap. Penghuni ruangan itu masih terlihat tidur menghangatkan diri masing-masing.
Tak lama, terdengar dering dari ponsel salah satu orang yang berada di sana. Pemilik ponsel membuka matanya lalu mencari ponsel yang berdering itu yang ternyata alarm.
"Ughh emm Yunniee~ ireona~ sudah pagi", kata Jaejoong serah khas bangun tidur setelah mematikan alarm diponselnya.
"Yuunn~ yak!! Sudah pagi, ireonaa~ lepaskan pelukanmu, aku tidak bisa bangun" rengek Jaejoong sambil memukul tangan yang melingkar di perutnya.
"Ishh~ masih terlalu pagi boo~ kita tidur lagi saja" lirih Yunho masih memejamkan matanya dan makin mengeratkan pelukannya pada Jaejoong.
"Aigoo~ ireonaa Yunnie... Lepaskan tanganmu, aku mau bangun! Yuunn~ nanti kalau dokter Ryu ke sini lalu melihat kita seperti ini bagaimana? Aissh lepaskan" rengek Jaejoong lagi mulai sebal.
"Masih nanti dia ke sini. Kau tidur lagi saja. Pelankan suaramu, kalau tidak kau akan membangunkan uri Taeyong" lirih Yunho masih mempertahankan pelukannya.
"Aissh beruang bodoh ini susah sekali. Makan apa dia kemarin, bisa-bisanya tenaganya seperti beruang asli" gerutu Jaejoong lirih.
"Aku mendengar itu Boo" datar Yunho masih memejamkan matanya.
"Aissh ne ne... 10 menit lagi kita bangun. Aku ingin melihat keadaan uri Yongie" Jaejoong memutuskan lalu membalikkan badannya agar berhadapan dengan Yunho, setelah itu mengeratkan pelukannya tidur sebentar lagi.
Mereka tidak tau saja, pada saat berdebat hal yang tidak penting tadi, seseorang yang tertidur dibed sudah sadar. Mendengar suara berisik dari depan tempat tidurnya, membuat Taeyong mau tidak mau membuka matanya.
"Aishh~ masih pagi tapi mereka sudah ribut begitu" gerutu Taeyong lirih.
Taeyong membuka matanya namun tidak memanggil Jaejoong atau Yunho. Hanya diam mendengarkan apa yang diperdebatkan mereka.
"ㅋㅋㅋ ternyata Yunho sajangnim bisa manja begitu" kekeh Taeyong mendengar rengekan Yunho yang keras kepala.
Lama tidak mendengar suara-suara berisik lagi membuat Taeyong penasaran, maka dari itu dia mengangkat badannya sedikit untuk melihat dua orang yang ada disofa.
"Aigoo~ bisa-bisanya mereka berpelukan setelah berdebat seperti itu. Aku tidak memahami kelakuan mereka ㅋㅋㅋ. Sepertinya umma juga senang berada disisi Yunho sajangnim, hmm" lirih Taeyong.
Suasana hati Taeyong membaik setelah mendengar dan melihat 'keakraban' orang tuanya. Sesekali dia menertawakan kelakuan orang tuanya yang absurd.
Setengah jam kemudian, yang berarti sudah pukul 7.30 pagi. Yunho membuka matanya lalu melihat Jaejoong yang masih nyaman dipelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Edelstein
FanfictionMembenci adalah sebuah penyembuhan yang terpilih, tapi nyatanya banyak ribuan rindu yang terselip dalam benci. Merasa sia-sia dengan cinta yang sudah berjalan dengan baik, dan sekali lagi kenyataan yang tidak terhindar yang akan membawa kebahagiaan...