kejujuran new

513 38 0
                                    

" New are u okey?" tanya Tay sambil menatap New.

" New, kalo kamu masih bahas tentang masa lalu, jujur aku udah maafin kamu.
Aku udah terima semuanya, tapi jangan kaya gini, aku bingung " kata Tay.

Tak ada balasan dari pernyataan Tay tadi.
New hanya mendekatkan wajahnya, berdiam untuk memandai Tay dari sedekat ini.
Bahkan sampai sekarang pun New masih merasa jantungnya tetap berdegup kencang setiap melihat Tay.

New terus mendekatkan wajahnya kepada Tay, lalu New menyesap bibir Tay secara perlahan.
Melumat habis setiap inci dari bibir pria yang ia rindukan itu.

Tay mendelik kaget dengan perlakuan New, Tay mencoba melepaskan ciuman mereka dengan mendorong tubuh New, tapi New semakin memperdalam ciuman nya.

Ciuman itu seperti kesedihan untuk Tay, tak ada deru nafsu di dalam nya.
Sampai akhirnya Tay sadar pipi new sudah basah.

Tay mendorong tubuh New dan berkata " hai..--hai, are u fine?"

New yang semakin tersendu sendu melihat perlakuan Tay terhadapnya.

Sosok yang ia rindukan selama 8 tahun.
Yang hanya bisa ia lihat dari kejauhan.
Akhirnya kini ia bisa mengatakan semuanya kepada Tay.
Kejujuran yang ia sembunyikan selama ini.

" Te??"

" iyaa " ujar Tay

" Tee, maaf.. maaf aku ninggalin kamu waktu itu.
Hati aku hancur Te sejak saat itu, aku salah Te.
Aku gak bisa hidup tanpa kamu.

Aku gak pernah pergi Te selama ini, aku selalu didekat kamu.
Aku selalu memperhatikan kamu dari kejauhan.

Aku takut ngecewain semua orang Te."

Sebelum New menyelesaikan omongannya Tay menarik New dalam dekapan nya dan berkata " sssttt...New--New udah yaa aku gpp kok, kamu gak ngecewain siapa pun "

Tay membiarkan New menangis dalam pelukan nya.
Ketika Tay merasa New sudah tak menangis lagi, ia menarik tubuh nya dan mengusap pipi New yang basah akibat air matanya sambil berkata " ssttt udah yaa jangan nangis lagi, kita pulang yaa??"

" pulang?? " tanya new heran

" katanya mau nginep diapartemen? "

" masih boleh emang?" tanya New kembali

" masih dong New, kan udah aku bilang aku udah maafin kamu " ujar Tay

Selama perjalanan pulang mereka tak banyak bicara.
Hanya berdiam satu sama lain.

Setelah sampai apartement Tay, Tay langsung menanyakan " mau makan gak? "

" gak usah deh gpp, aku cape banget mau langsung tidur "

" yaudah, kamu mandi duluan aja yaa, pake baju aku aja gpp "

" Tay, makasih yaa "

" iyaa New "

Lalu New masuk ke kamar Tay, ia memandangi setiap sudut kamar nya itu.
Menggali ingatanya 8 tahun lalu, tempat yang ia lalui bersama Tay dahulu, tak banyak berubah semua masih tertata rapih.

Ahh bahkan bau lemari pakaian Tay masih tetap sama.
New memilih pakaian yang akan ia pakai, lalu ia pergi mandi.

Setelah selesai mandi New mendudukan dirinya diatas kasur sambil memaikan ponselnya.

Tak berapa lama Tay memasuki kamar " udah selesai mandi?"

" udah, kamu gak mandi?" tanya New

" ini mau mandi, kamu kalo udah cape tidur kamar aja gpp aku bisa tidur disofa depan " ujar Tay

New yang merasa tak enak lalu berkata " gpp Te, aku aja yang tidur sofa ini kan kamar kamu "

" jangan nnti kamu jatuh, udah gpp good night New " ujar Tay

Akhirnya Tay keluar dari kamar.
New menidurkan dirinya berharap iya bisa tertidur tapi ini sudah 30 menit semenjak Tay menghampiri nya.

New menutup matanya berharap bisa tertidur tapi dalam pikiran New seperti sedang memperdebatkan sesuatu.
New berpindah posisi dari kanan lalu berpindah kiri, menutup matanya hingga menghitung banyaknya domba tetap saja tak membuat New tertidur.

Detik berganti menjadi menit, lalu menit berganti menjadi jam tak membuat New mengantuk.
Ia melihat jam diponselnya sudah menujukan pukul satu pagi.

Lalu New keluar dari kamar dan menghampiri Tay, ia melihat Tay masih memaikan ponselnya.

Tay yang sadar akan kehadiran New berkata " loh belum tidur? "

" gak bisa, aku boleh tidur disofa bareng kamu?" tanya New

Tay menjawab sambil memiringkan badan nya untuk memberi space New tidur " lohh kenapa?"

" gpp kok "

New memposisikan dirinya menghadap Tay, New menyusupkan wajah nya di dada Tay yang bidang.

" Tee??"

" yaa New?"

" mau tau gak alasan dulu aku pergi? "tanya New

" Gpp New, kalo kamu gak siap cerita "

" dulu mami gak suka sama kamu, mami gak bisa terima kalo aku Gay.

Mami jodohin aku sama wanita pilihan dia, awalnya aku coba bertahan untuk kebahagian mami, tapi hati aku terus menolak dia Tee, satu tahun aku jalanin aku selalu coba buat terima dia sampai di tahun ke tiga aku nyerah.

Aku cerita sama mami, aku marah sama mami karna dia paksa aku buat terima pilihan dia, aku gak bahagia sama pilihan mami.

Aku bilang sama mami lebih baik aku hidup sendiri dari pada dipaksa untuk mencintai orang yang gak aku cintai.

Setelah aku bilang jujur ke mami, awalnya mami diem aja, terus setelah beberapa lama mami bilang kalo Tay bisa buat aku lebih bahagia, aku boleh memperjuangkan kebahagian aku "

Setelah mendengar itu semua lidah Tay rasanya kelu, Tay hanya mengeratkan pelukan nya terhadap New.

Detik berubah menjadi menit, terus seperti itu hanya keheningan yang menguasai jiwa mereka masing masing.

Kedua mata Tay engan tertutup malam itu begitupun New.
Mereka berdua hanya saling memandangi satu sama lain ditengah gelap nya ruangan itu.

Entah siapa yang memulai, sekarang bibir mereka saling menjelajahi satu sama lain.

Tay dan New bertukar rasa rindu malam itu.
Mengisi kekosangan jiwa mereka yang terluka satu sama lain.

" Hin kita pindah ke kamar yuk " ucap Tay

New yang mendengar itu hanya mengalungkan tanganya ke leher Tay.
Lalu Tay menggendong New ala bridal style ke dalam kamar.







***
Guys kalo aku ada typo bilang aja yaa

PENGAGUM RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang