Step Mom

9.5K 498 106
                                    

"A-yahh?" Ucap seorang gadis yg bernama Gracia nyaris pelan ketika sampai di sebuah meja yg sudah di reservasi oleh Ayahnya. Karena dirinya merasa sangat mengenal orang yg duduk di samping Ayah nya ini, orang itu pun raut wajahnya yg tadi ceria menjadi tegang dan terlihat sedikit syok melihat kehadiran Gracia.

Sang Ayah berdiri dan menarik kursi untuk mempersilahkan anaknya untuk duduk.

"Duduk sayang." Ucap sang Ayah dengan sangat lembut. Menjadi anak satu-satunya yg ia punya membuat sang Ayah sangat memanjakan putrinya.

Gracia menduduk kan dirinya dengan tatapan yg sangat sulit di artikan, lebih tepatnya kecewa. Tapi ia seberusaha mungkin tidak menunjuk kan nya.

"Tumben Ayah ngajakin makan malam di tempat begini?" Tanya nya pelan pada sang Ayah.

Ayahnya kemudian tersenyum.
"Ada sesuatu yg pengen Ayah omongin sama kamu." Ucap sang Ayah yg membuat Gracia mengangguk paham.

"Kamu tau kan Ge, Ayah tidak pernah berusaha mencari pengganti bunda kamu?"

Gracia mengangguk lagi sambil mengambil mengambil segelas Air yg sudah ada di meja, tanpa bertanya itu milik siapa karena kerongkongan nya kini terasa sangat kering apalagi setelah menerka-nerka apa yg akan Ayahnya ini katakan padanya.

Kemudian Gracia menatap kembali wanita yg duduk di samping Ayahnya seperti sedang meminta penjelasan lewat tatapan nya.

"Tapi..." ucapan Ayahnya menggantung, ia menggenggam tangan wanita di sebelahnya ini dan mengangkatnya. Terlihat sebuah cincin melingkar di jari manis wanita itu yg membuat mata Gracia berkaca-kaca. Gracia mengedip-ngedipkan matanya berusaha agar air matanya tidak jatuh.

"Apa kamu keberatan kalo Ayah mengakhiri masa duda Ayah dengan wanita di samping Ayah ini?"

Gracia menatap mata gadis itu dalam-dalam kemudian tersenyum manis jika Ayahnya yg melihat sedangkan wanita itu justru melihat senyum sedih yg Gracia tunjuk kan.

"Enggak, justru aku seneng akhirnya Ayah gak sendirian lagi kalo aku nya ada kegiatan kampus." Jawab Gracia dengan santai, sedangkan wanita itu tidak bisa berhenti menatap Gracia.
















*****
"Maksud kamu ngomong kita udah putus di depan teman-teman kamu tadi itu apa?! Kita belum putus ya Ge!!!" Ucap Shani sedikit menarik-narik tangan Gracia saat mereka sudah berada di lorong kampus, beruntung ke adaan kampus sangat sepi.

"Terus maksud lo, gue tetep mau pacarin lo setelah ini? Iya? Gitu?" Ucap Gracia tak senang, Shani langsung kaget dengan gaya bicara Gracia yg jauh berubah setelah kejadian kemarin, bahkan Gracia sama sekali tidak membalas pesan nya ataupun mengangkat telpon nya. Gracia juga tidak masuk kuliah seminggu ini yg membuat Shani kalang kabut mencari dirinya.

"Ge, kamu tau aku paling gak suka di Lo-gue in sama kamu." Ucap Shani melembut karena takut Gracia terbawa emosi.

"Huhhh." Gracia membuang nafasnya kasar.

"Geee, kasih aku kesempatan buat jelasin ini semua ke kamu yaaaa." Ucap Shani lagi dengan lembut, dia harus mengalah karena dia takut Gracia terpancing emosi nya lalu memutuskan hubungan mereka. Gracia harus mendengarkan dulu penjelasan nya kenapa dirinya sampai melakukan itu.

"Nggak! Semua nya udah jelas. Gue gak mau denger apapun dari mulut lo lagi!"

"Gee, dengerinn dulu sayang." Ucap Shani memohon sambil menggenggam tangan Gracia.

Gracia langsung menepis kasar tangan wanita itu, wanita yg sama sekali tidak pernah ia kasari, tapi apa? Bahkan sejak tadi ia tidak bisa berhenti membentak wanita itu.

OS COLLECTION (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang