BACA DULU PRATTT 1 YA ADIK ADIK
____________Shani terus terngiang-ngiang akan wajah Fans nya itu. Sudah berapa hari ini, ia masih memikirkan orang yg bernama "Zee" itu.
Apa ia jatuh cinta? Bukan, ia hanya mengaguminya saja.
"Itu orang cakep banget Nin sumpah!"
"Lah aneh lu, dimana-mana tuh fans yg tersepona sama idolnya, ini malah elu." Ledek Anin, pasalnya ini baru pertama kalinya Shani seperti ini. Aneh tapi nyata, tapi sangat random, pikirnya.
"Ih... lo ngerti ga sih? Gue itu cuma pengen ketemu dia lagi."
"Ketemu dia apa milikin dia?" Tanya Anin sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Kalo bisa dua-duanya kenapa harus satu?"
"Dihh... belom tentu dia mau sama lo."
"Pasti mau, buktinya dia fans gue kan." Jawab Shani, namun tiba-tiba ia ingat betapa cueknya orang itu.
"Bisa aja dia cuma ngefans doang, ga sampe haluin lo jadi pacarnya."
"Lo tau ga? Rata-rata yg ngefans sama jeketi tuh emang suka haluin kita jadi pacarnya. Apalagi gue coba?" Sombong Shani, lagian benarkan? Siapa yg tidak ingin menjadi pacarnya? Apalagi ia seorang idola ibu kota seperti ini.
Bahkan ia tau, di mata fans nya. Ia adalah sosok yg sangat di puja-puja. Tak jarang juga fans nya mengganggap dirinya sebagai sosok pacar walaupun hanya sebatas khayalan mereka saja.
"Terserah lo dah, semerdekanya lo aja."
"Bantuin gue cari tu anak."
"Ah gila lo... masa gue harus datengin tiap kampus yg ada di Jakarta cuma buat nyari tu anak." Tolak Anin, Jakarta seluas ini, tidak mudah menemukan bocah kuliahan seperti itu di kota besar ini.
"Ayo dong Nin, ntar gaji lo gue tambahin." Bujuk Shani, ia benar-benar sangat penasaran dengan orang yg bernama "Zee" itu.
Bahkan semalaman ia tidak bisa tidur memikirnya anak itu.
"Dih... yg gaji gue kan agensi, napa lu sok-sok an mau nambahin gaji gue." Heran Anin, padahal dirinya adalah asisten nya tapi di gaji oleh agensi, bukan Shani secara pribadi.
"Iya maksud gue pake uang pribadi gue."
"Lagian lo aneh banget dah, masa iya tiap kampus gue tanyain, "ada mahasiswi yg nama nya Zee ga ya?"
"Lo pikir yg namanya Zee cuma dia doang di Jakarta?" Lanjut Anin dengan kesal.
Shani terdiam, lalu ia duduk memijit keningnya.
•••
"Kak, lo kalo makan kira-kira dong." Kesal Zee pada Gracia. Mereka berdua kini sedang berada di kantin kampus.Zee jika sudah kesal dengan Gracia, pasti menggunakan Lo-Gue, tapi jika ada maunya, ia akan selembut sutra menggunakan Aku-kamu, mereka berdua ini memang tipikan adik kakak yg love hate relationship.
"Lah? Ini masih dikit gini, udah perhitungan aja." Sindir Gracia.
"Dikit mata lo picek! Ini lo pesen batagor, apaan lagi ini ada bakso juga, trus ini gorengan sama es teh. Lo meres gue setan!" Tunjuk Zee pada makanan yg ada di meja mereka.
"Dih.. kan sesuai perjanjian kita kemaren, lo bayarin gue makan."
"Tapi ga gini juga dong, lo kalo jajan sendiri bakso sama es teh doang, giliran gue yg jajanin lo pesen semuanya. Tau diri dikit dong!" Kesal Zee, ini mah namanya ia di palak, pikirnya.
Sebulan mentraktir kakaknya, uang sakunya bisa habis dengan cepat jika seperti ini.
"Jadi lo ga ikhlas? Ok-" Gracia langsung berdiri ingin meninggalkan meja kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS COLLECTION (GRESHAN)
DiversosBaca Saja! bukan cerita happy ending melainkan never ending