Seorang gadis, sedang berjalan kaki menuju rumahnya sambil bersenandung kecil. Dirinya sangat senang hari ini karena hari ini ia mendapatkan sebuah pekerjaan meskipun pekerja paruh waktu dengan gaji yg sedikit. Namun ia tetap bersyukur, setidaknya bisa membantu biaya sekolahnya sendiri dan hanya tempat itu yg mau menerima nya bekerja sehabis pulang sekolah.
Ia yg masih mengenakan baju seragam sekolahnya itu segera masuk ke dalam sebuah gang sempit yaitu jalanan menuju rumahnya. Ketika sampai di depan rumah nya, keningnya mengkerut saat melihat Ayahnya yg di gotong oleh dua orang pria berbadan besar dan kekar seperti preman.
Dirinya yg takut terjadi sesuatu pada Ayahnya itupun langsung menghampiri mereka.
"Permisi bang, Ayah saya kenapa?" Tanya Shani dengan sopan ketika sudah berada di dekat mereka, Shani melihat Ayahnya yg setengah sadar itu langsung paham bahwa Ayahnya pasti habis mabuk-mabuk kan.
Kemudian orang itu melepaskan lengan Ayahnya yg mengakibatkan Ayahnya tersungkur di tanah, mereka lalu pergi meninggalkan gadis itu dan Ayahnya tanpa berucap sepatah kata pun.
•••KE ESOKAN HARINYA•••
Hari ini, ia sedang merapikan rambutnya dan segera memakai Aprone pemberian bosnya. Ia juga sudah memakai baju seragam dan sebuah pin bertuliskan namanya yaitu "Shani", dirinya tidak menyangka Bosnya sudah menyediakan perlengkapan untuknya.Shani terlihat sangat bersemangat menjalani hari pertamanya bekerja di sebuah cafe, Shani dengan telaten membersihkan meja-meja dan kursi-kursi yg ada disana.
"Semangat banget kamu beres-beresnya." Ucap seorang wanita dengan pakaian modis yg sangat cantik yg duduk di salah satu meja yg ada disana, ia berbicara sambil bermain game di handphone nya.
"Supaya pelanggan yg datang jadi nyaman boss." Jawab nya dengan jujur pada Boss nya itu alias sang pemilik Cafe.
Boss nya hanya terkekeh mendengar ucapan Shani, ia memberhentikan sebentar game di handphone nya lalu menatap Shani dengan tatapan aneh.
"Emang Cafe ini punya pelanggan ya Shan?" Tanya nya sambil menyengir lebar dan menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian ia melanjutkan permainan game nya.
Orang yg di panggil Shan itu hanya tersenyum canggung kemudian melanjutkan pekerjaan nya.
Jam sudah menunjuk kan pukul 12 malam pertanda Jam kerjanya sudah berakhir alias Cafenya tutup, menurutnya, ada yg aneh dengan Cafe ini yaitu dari tadi hanya ada dua orang yg datang kesini, membuat Shani dapat mengambil kesimpulan bahwa Cafe ini sangat sepi sekali pantas saja bos nya tadi berkata seperti itu.
"Boss aku pamit pulang dulu." Ucap nya pada Boss nya itu.
"Hati-hati ya Shan, ini buat kamu." Ucap Bos nya sambil menyerahkan uang untuknya, alias Gaji pertamanya. Yup, dia request pada Boss nya itu untuk menggajinya per hari saja.
"Ma-makasih Boss." Ucapnya sedikit canggung karena ia merasa sangat tidak enak hati menerima upahnya apalagi melihat kondisi Cafe bos nya ini.
"Sama-sama Shani, oya tunggu bentar." Ucap Boss nya itu kemudian berlari ke dapur untuk mengambil sesuatu lalu ia berikan pada Shani.
"Ini buat makan malem, pasti kamu laper kan." Ucap Bos nya itu sambil memberikan kantong plastik yg Shani bisa tebak berisi makanan, Shani dengan senang hati menerimanya.
"Makasih banyak Bos, Bos baik banget sama saya." Ucap Shani dengan mata yg berkaca-kaca, Shani benar-benar terharu akan kemurahan hati bosnya yg awalnya ia kira adalah perempuan yg Galak, namun ternyata sangat berbanding terbalik dengan kenyataan nya. Benar kata pepatah, "don't judge a book by its cover".
KAMU SEDANG MEMBACA
OS COLLECTION (GRESHAN)
RandomBaca Saja! bukan cerita happy ending melainkan never ending